Kenali Apa itu Core Web Vitals dan Cara Mengoptimasinya
Apa itu Core Web Vitals? mungkin menjadi pertanyaan yang mengemuka ketika membahas pengoptimalan situs web. Core Web Vitals, sebagai komponen utama dalam kerangka Web Vitals, memiliki peran sentral dalam menilai pengalaman pengguna di suatu situs. Kabar terbaru dari Google juga mencuat dengan pengumuman penerapan faktor peringkat terbaru pada tahun 2023, yang dikenal sebagai Page Experience.
Penentuan Page Experience oleh Google melibatkan sejumlah metrik yang dikenal sebagai Core Web Vitals. Penting untuk dicatat bahwa istilah Web Vitals dan Core Web Vitals, meskipun mirip, memiliki makna yang berbeda.
Jika kamu sedang mencari informasi lebih lanjut mengenai apa itu Core Web Vitals, artikel berikut ini akan mengulas secara mendalam tentang apa itu Core Web Vitals.
Pengertian Apa itu Core Web Vitals?
Core Web Vitals adalah sekumpulan metrik kinerja web yang diidentifikasi oleh Google untuk mengukur pengalaman pengguna pada situs web. Metrik-metrik ini fokus pada aspek-aspek tertentu dari kinerja, kegunaan, dan keandalan situs web. Core Web Vitals diintegrasikan ke dalam algoritma peringkat Google sebagai faktor yang mempengaruhi peringkat pencarian.
Tiga metrik utama Core Web Vitals adalah:
- Largest Contentful Paint (LCP): Mengukur waktu yang diperlukan untuk memuat elemen konten terbesar pada halaman web. Sebagai pedoman umum, LCP yang baik adalah kurang dari 2,5 detik.
- First Input Delay (FID): Mengukur keterlambatan respons saat pengguna pertama kali berinteraksi dengan halaman, seperti mengklik tautan atau tombol. FID yang baik biasanya kurang dari 100 milidetik.
- Cumulative Layout Shift (CLS): Mengukur sejauh mana pergeseran tata letak terjadi selama siklus hidup halaman. CLS yang baik seharusnya kurang dari 0,1.
Google menganggap ketiga metrik ini sebagai indikator kinerja yang penting untuk memberikan pengalaman pengguna yang baik.
Situs web yang memenuhi atau melampaui standar kualitas Core Web Vitals dapat memiliki peluang lebih baik untuk mendapatkan peringkat lebih tinggi dalam hasil pencarian Google.
Oleh karena itu, pengelola situs web dihimbau untuk memantau dan meningkatkan Core Web Vitals mereka guna memberikan pengalaman pengguna yang optimal.
Alasan Core Web Vitals Penting
Core Web Vitals sangat penting karena mereka memberikan ukuran konkret tentang pengalaman pengguna pada situs web. Google telah menekankan pentingnya memberikan pengalaman pengguna yang baik sebagai faktor yang dapat memengaruhi peringkat dalam hasil pencarian. Berikut adalah beberapa alasan mengapa Core Web Vitals penting:
1. Pengaruh terhadap Peringkat Pencarian:
Google telah menyatakan bahwa Core Web Vitals adalah faktor peringkat dalam algoritma pencariannya. Dengan demikian, situs web yang memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik berdasarkan metrik-metrik ini memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan peringkat lebih tinggi dalam hasil pencarian.
2. Fokus pada Pengalaman Pengguna:
Core Web Vitals fokus pada aspek-aspek kinerja situs web yang langsung berkaitan dengan pengalaman pengguna, seperti waktu pemuatan halaman, respons interaktif, dan stabilitas tata letak. Dengan memprioritaskan pengalaman pengguna, situs web dapat memastikan bahwa pengunjungnya memiliki pengalaman yang positif dan memuaskan.
3. Peningkatan Retensi Pengguna:
Pengalaman pengguna yang baik dapat meningkatkan retensi pengguna. Jika pengunjung menyukai cara situs web berfungsi, mereka cenderung tinggal lebih lama, menjelajahi lebih banyak halaman, dan kembali di masa depan. Ini dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan keberlanjutan situs web.
4. Peningkatan Keterlibatan dan Konversi:
Waktu pemuatan yang cepat dan respons interaktif yang baik dapat meningkatkan keterlibatan pengguna. Selain itu, situs web yang memberikan pengalaman pengguna yang baik memiliki potensi lebih besar untuk meraih konversi, apakah itu berupa penjualan, langganan, atau tujuan konversi lainnya.
5. Peningkatan Keterlibatan dan Konversi:
Waktu pemuatan yang cepat dan respons interaktif yang baik dapat meningkatkan keterlibatan pengguna. Selain itu, situs web yang memberikan pengalaman pengguna yang baik memiliki potensi lebih besar untuk meraih konversi, apakah itu berupa penjualan, langganan, atau tujuan konversi lainnya.
6. Responsif terhadap Perubahan Algoritma:
Google terus-menerus mengupdate algoritmanya untuk memberikan hasil pencarian yang lebih baik. Dengan memprioritaskan Core Web Vitals, situs web dapat lebih responsif terhadap perubahan algoritma, yang dapat berdampak pada peringkat pencarian mereka.
Baca juga: Apa itu Lazy Load? Arti, Manfaat dan Cara Mengaplikasikannya
Hubungan Core Web Vitals dengan SEO
Apa itu Core Web Vitals? Istilah ini merujuk kepada sekelompok faktor pengalaman pengguna yang diukur oleh Google untuk menilai kinerja situs web. Faktor-faktor ini mencakup Largest Contentful Paint (LCP), First Input Delay (FID), dan Cumulative Layout Shift (CLS). Ketiga metrik ini memberikan gambaran tentang seberapa cepat konten dimuat, seberapa responsif situs terhadap interaksi pengguna pertama, dan seberapa stabil tata letaknya.
1. Peringkat Pencarian Google:
Google telah mengumumkan bahwa Core Web Vitals akan menjadi faktor peringkat pada hasil pencarian. Dengan kata lain, situs web yang memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik berdasarkan metrik ini mungkin mendapatkan peringkat yang lebih tinggi dalam hasil pencarian.
2. Pengalaman Pengguna:
Core Web Vitals mengukur aspek-aspek kritis dari pengalaman pengguna, seperti kecepatan, responsivitas, dan stabilitas situs web. Sebagai bagian dari upaya untuk memberikan hasil pencarian yang lebih baik, Google ingin memastikan bahwa pengguna mendapatkan pengalaman online yang positif.
3. Penurunan Tingkat Pembounce:
Situs web dengan kinerja yang buruk, seperti waktu muat yang lama atau tata letak yang tidak stabil, cenderung memiliki tingkat pembounce yang lebih tinggi. Pembounce adalah ketika pengunjung meninggalkan situs dengan cepat setelah membukanya. Dengan meningkatkan Core Web Vitals, Kamu dapat membantu mengurangi tingkat pembounce, yang dapat berdampak positif pada peringkat pencarian.
4. Mobile-First Indexing:
Google beralih ke indeksasi berbasis mobile, yang berarti kinerja situs web di perangkat mobile menjadi lebih kritis. Core Web Vitals juga memperhitungkan pengalaman pengguna di perangkat mobile, sehingga dapat memengaruhi peringkat situs web Kamu dalam hasil pencarian mobile.
5. SEO Off-Page:
Kinerja situs web, termasuk Core Web Vitals, dapat memengaruhi cara pengunjung berinteraksi dengan situs dan kontennya. Jika situs Kamu memberikan pengalaman pengguna yang baik, pengunjung mungkin lebih cenderung berbagi dan mengaitkan konten Kamu, yang dapat meningkatkan faktor off-page SEO.
Baca juga: 8 Cara Ampuh Optimasi Image SEO Untuk Peforma Website Lebih Baik
Core Web Vitals
Saat ini, CWV memiliki tiga metrik utama yang perlu diperhatikan. Yang pertama adalah largest contentful paint (LCP).
1. Largest Contentful Paint (LCP)
Largest Contentful Paint (LCP) adalah durasi yang dibutuhkan oleh sebuah situs web untuk menampilkan konten utamanya dan siap untuk diinteraksikan.
Konten utama merujuk pada materi yang muncul di dalam viewport atau layar pengguna ketika situs web tersebut pertama kali diakses.
Sementara itu, elemen konten lain yang tidak terlihat pada layar tidak akan dihitung dalam perhitungan ini.
Kriteria Largest Contentful Paint
Metrik Largest Contentful Paint (LCP) ini mencakup pengukuran sebagai berikut:
- Kriteria Largest Contentful Paint (LCP) adalah sebagai berikut:
- Good (Baik): Kurang dari atau sama dengan 2,5 detik.
- Needs Improvement (Perlu Perbaikan): Antara 2,5 hingga 4 detik.
- Poor (Buruk): Sama dengan atau lebih dari 4 detik.
Contoh Largest Contentful Paint
Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, hanya konten yang terlihat yang diperhitungkan dalam Largest Contentful Paint. Sementara itu, elemen yang tidak terlihat diabaikan selama proses perhitungan.
Contoh yang dapat dimasukkan dalam perhitungan LCP ini meliputi:
- Logo
- Menu
- Judul
- Icon-icon social media
Mengingat hanya empat elemen tersebut yang dapat terlihat pada tampilan, jika situs web Kamu memenuhi keempat kriteria tersebut, diperlukan upaya maksimal untuk memastikan bahwa keempat aset tersebut dapat dimuat dalam waktu kurang dari 2,5 detik.
2. First Input Delay (FID)
Largest Contentful Paint (LCP) adalah durasi yang dibutuhkan oleh sebuah situs web untuk menampilkan konten utamanya dan siap untuk diinteraksikan.
First Input Delay adalah interval antara saat pengguna pertama kali berinteraksi dengan situs web Kamu hingga saat browser benar-benar dapat memberikan respons terhadap interaksi tersebut.
Dengan definisi di atas, dapat dipahami bahwa First Input Delay mencerminkan periode penundaan sebelum situs web mampu merespons interaksi pengguna.
Kriteria First Input Delay
First Input Delay memiliki kriteria berikut:
- Good (Baik): Kurang dari atau sama dengan 100 milidetik.
- Needs Improvement (Perlu Perbaikan): Antara 100 hingga 300 milidetik.
- Poor (Buruk): Lebih dari 300 milidetik.
3. Cumulative Layout Shift (CLS)
Cumulative Layout Shift (CLS) mengacu pada sejauh mana pergeseran tata letak kumulatif yang tidak diinginkan terjadi selama siklus hidup halaman. Dalam istilah sederhana, CLS mengukur seberapa banyak elemen di halaman web berpindah atau bergeser secara tidak terduga selama pengalaman pengguna.
Pergeseran ini dapat mengakibatkan pengalaman pengguna yang membingungkan dan mengganggu, terutama ketika pengguna sedang berinteraksi dengan elemen di layar.
Kriteria CLS dapat dinilai sebagai berikut:
- Good (Baik): Kurang dari atau sama dengan 0,1.
- Needs Improvement (Perlu Perbaikan): Antara 0,1 hingga 0,25.
- Poor (Buruk): Lebih dari 0,25.
Baca juga: Ingin Cek Kecepatan Website? Yuk, simak 6 Tools ini
Cara Mengukur Core Web Vitals
Mengukur Core Web Vitals, yang mencakup Largest Contentful Paint (LCP), First Input Delay (FID), dan Cumulative Layout Shift (CLS), melibatkan beberapa langkah. Berikut adalah cara umum untuk mengukur Core Web Vitals:
1. Gunakan Alat Pengukuran Performa Web:
- Gunakan alat pengukuran performa web seperti Google PageSpeed Insights, Google Lighthouse, atau alat-alat serupa. Alat ini memberikan informasi tentang kinerja halaman web Kamu, termasuk Core Web Vitals.
2. Google Search Console:
- Gunakan Google Search Console untuk melihat laporan Core Web Vitals untuk halaman-halaman web Kamu. Google Search Console memberikan wawasan tentang seberapa baik halaman web Kamu memenuhi kriteria performa.
3. Chrome DevTools:
- Gunakan Chrome DevTools untuk menguji dan menganalisis performa web secara langsung dari browser Chrome. Kamu dapat membuka DevTools, pilih tab “Lighthouse,” dan melakukan audit performa.
4. Field Data dan Lab Data:
- Field data berasal dari pengalaman pengguna yang sebenarnya, sementara lab data adalah pengukuran yang dilakukan dalam lingkungan pengujian terkendali. Perbandingan antara keduanya dapat memberikan gambaran yang komprehensif tentang performa web.
5. Monitoring Terus-Menerus:
- Gunakan alat monitoring performa web yang menyediakan pemantauan terus-menerus terhadap Core Web Vitals. Ini membantu Kamu mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang perubahan performa seiring waktu.
6. Optimalkan Situs Web:
- Gunakan informasi yang diberikan oleh alat-alat pengukuran untuk mengidentifikasi area-area di situs web Kamu yang perlu dioptimalkan. Perbaiki masalah seperti gambar yang besar, pemrosesan JavaScript yang berlebihan, dan perubahan tata letak yang tidak diinginkan.
7. Uji dan Tinjau Kembali:
- Lakukan uji secara berkala dan tinjau hasilnya. Pastikan untuk memantau apakah perubahan yang Kamu buat telah memperbaiki atau mempertahankan performa web.
Baca juga: Cara Membuat Website Mobile Friendly, Pasti Mudah
Cara Optimasi Core Web Vitals
Optimasi Core Web Vitals melibatkan serangkaian langkah untuk meningkatkan performa dan pengalaman pengguna pada situs web. Berikut adalah beberapa cara untuk mengoptimalkan Core Web Vitals:
1. Optimalkan Gambar:
- Kompres dan pilih format gambar yang efisien seperti WebP.
- Atur dimensi gambar sesuai kebutuhan dan gunakan atribut width dan height.
2. Pemrosesan JavaScript yang Efisien:
- Hapus atau kurangi JavaScript yang tidak perlu.
- Gunakan metode pemuatan JavaScript yang efisien, seperti mengatur async atau defer.
3. Caching yang Efektif:
- Manfaatkan caching browser untuk menyimpan sumber daya di cache dan mengurangi waktu muat halaman.
4. Minifikasi dan Kompresi CSS dan JavaScript:
- Minimalkan dan kompresi file CSS dan JavaScript untuk mengurangi ukuran dan mempercepat waktu muat.
5. Optimalkan TTFB (Time to First Byte):
- Pastikan server memberikan respons dengan cepat. Gunakan CDN (Content Delivery Network) jika diperlukan.
6. Prioritaskan Sumber Daya yang Diperlukan:
- Gunakan teknik pengunduhan terlebih dahulu (preload) untuk sumber daya kritis.
- Prioritaskan pengunduhan sumber daya yang diperlukan untuk mengoptimalkan LCP.
7. Optimalkan CSS Rendering:
- Hindari CSS yang memblokir rendering. Gunakan teknik inlining untuk CSS kritis.
8. Pertahankan Stabilitas Tata Letak (Avoid Layout Shifts):
- Tentukan dimensi untuk gambar dan elemen media sebelum mereka dimuat.
- Gunakan CSS yang responsif dan hindari menambahkan elemen secara dinamis yang dapat mengubah tata letak.
9. Gunakan Font yang Optimal:
- Pilih font yang ringan dan optimal untuk meminimalkan waktu muat.
- Pertimbangkan menggunakan preconnect untuk mengoptimalkan waktu pengunduhan font.
10. Uji dan Pemantauan Terus-Menerus:
- Gunakan alat pengujian performa web secara berkala dan pantau Core Web Vitals secara terus-menerus.
- Tindaklanjuti temuan dan perbaiki potensi masalah segera.
11. Perbarui Platform dan Plugin:
- Pastikan platform dan plugin yang Kamu gunakan selalu diperbarui untuk mengakses perbaikan keamanan dan kinerja terbaru.
Baca juga: 5 Cara Mudah Optimasi SEO Untuk Konten yang Perlu Diketahui
Kesimpulan
Setelah membaca dan memahami ulasan tentang apa itu Core Web Vitals, dapat ditarik kesimpulan mengenai apa itu Core Web Vitals. Core Web Vitals adalah ukuran kinerja situs web yang melibatkan tiga parameter utama: LCP (Largest Contentful Paint), FID (First Input Delay), dan CLS (Cumulative Layout Shift). LCP menilai kecepatan muat utama, FID mengukur responsivitas interaktif, dan CLS menilai stabilitas tata letak. Semua ini penting karena pengaruh langsungnya terhadap pengalaman pengguna. Meningkatkan Core Web Vitals dapat meningkatkan peringkat SEO dan memastikan situs web memberikan pengalaman yang lebih baik, cepat, dan responsif. Dengan memahami dan mengoptimalkan Core Web Vitals, pengembang dapat meningkatkan daya saing situs web mereka dalam lingkungan digital yang semakin kompetitif.