Behavioural Targeting: Definisi, Tujuan, Manfaat, dan Tips
Behavioural Targeting – Jika Kamu menjual produk atau layanan secara online, Kamu pasti menyadari betapa krusialnya rasio klik-tayang dan konversi dalam mencapai kesuksesan pemasaran. Salah satu alat pemasaran yang sangat efektif untuk meningkatkan hasil ini adalah behavioural targeting, yang memungkinkan Kamu menempatkan iklan di depan konsumen yang sedang mencari produk atau layanan yang Kamu tawarkan. Memahami konsep behavioural targeting dapat mengubah cara Kamu mendekati periklanan digital, dan ini bisa menjadi kunci kesuksesan Kamu.
Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan apa itu behavioral targeting, mengapa hal ini dapat memberikan manfaat besar bagi bisnis Kamu, serta keunggulan yang dimilikinya dibandingkan dengan jenis periklanan lainnya.
Definisi Behavioural Targeting
Behavioral targeting atau penargetan perilaku adalah strategi periklanan yang dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mengarahkan upaya pemasaran mereka kepada pelanggan berdasarkan perilaku online mereka. Ini mencakup faktor seperti transaksi yang mereka lakukan, situs web yang mereka kunjungi, dan kata kunci yang mereka cari.
Sebagai contoh, jika seorang pengguna internet melihat sepatu atletik di situs e-commerce, perusahaan dapat menggunakan informasi ini untuk menampilkan iklan terkait kepada mereka di situs web lain. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemungkinan bahwa mereka akhirnya akan melakukan pembelian.
Baca juga: Fungsi Google Tag Manager dalam Mengenal Konsumen Anda
Beda antara Behavioral Targeting dan Contextual Targeting
Contextual targeting atau penargetan kontekstual adalah strategi di mana perusahaan menampilkan iklan yang sesuai dengan konten yang ada di halaman web yang sedang diakses oleh pengguna. Sebagai contoh, jika seorang pengguna mengunjungi sebuah blog yang berisi resep smoothie, maka iklan untuk blender akan dianggap sebagai penargetan kontekstual.
Perlu dicatat bahwa perusahaan yang menampilkan iklan semacam itu tidak selalu memiliki informasi pribadi tentang individu yang mengunjungi halaman tersebut. Dengan kata lain, iklan yang ditampilkan relevan dengan konten halaman web yang dikunjungi, bukan dengan identitas pengguna yang mengakses halaman tersebut.
Untuk menjalankan strategi ini secara efektif, perusahaan harus memiliki akses dan data yang cukup tentang perilaku pengguna.
Tujuan Menggunakan Behavioral Targeting Daripada Iklan Kontekstual
Tujuan menggunakan behavioral targeting dalam pemasaran adalah meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran dengan mengarahkan pesan dan iklan kepada individu berdasarkan perilaku dan minat mereka secara online. Beberapa tujuan utama dari menggunakan behavioral targeting meliputi:
- Peningkatan Keterlibatan: Membuat iklan yang lebih relevan dengan minat dan perilaku target pasar sehingga meningkatkan keterlibatan pengguna. Ini dapat menghasilkan lebih banyak interaksi, seperti klik dan tindakan yang diinginkan.
- Peningkatan Konversi: Mengarahkan iklan kepada individu yang cenderung melakukan tindakan tertentu, seperti pembelian produk atau mendaftar layanan. Hal ini dapat meningkatkan tingkat konversi kampanye pemasaran.
- Peningkatan Retensi Pelanggan: Menargetkan pelanggan yang sudah ada dengan iklan yang relevan dapat membantu mempertahankan pelanggan dan mendorong pembelian berulang.
- Peningkatan Kesadaran Merek: Behavioural targeting dapat meningkatkan kesadaran merek di kalangan calon pelanggan.
- Optimalisasi Pengeluaran Pemasaran: Menggunakan data perilaku untuk mengarahkan iklan kepada calon pelanggan dapat membantu mengurangi pemborosan anggaran pemasaran.
- Peningkatan Pengalaman Pengguna: Menampilkan iklan yang sesuai dengan minat dan perilaku pengguna dapat menciptakan pengalaman online yang lebih positif dan meningkatkan kepuasan pengguna.
- Analisis dan Pemahaman Lebih Lanjut: Menggunakan data perilaku pengguna untuk menganalisis tren dan pola perilaku dapat membantu perusahaan memahami lebih baik audiens mereka.
Dengan memanfaatkan behavioral targeting, perusahaan dapat lebih tepat dalam mengarahkan pesan pemasaran mereka kepada individu, yang pada gilirannya dapat meningkatkan efektivitas dan hasil dari upaya pemasaran mereka.
Manfaat dari Behavioral Targeting
Ada beberapa manfaat kunci dalam menargetkan konsumen berdasarkan perilaku mereka. Manfaat utamanya meliputi:
- Peningkatan Keterlibatan Pengguna: Penargetan perilaku memungkinkan perusahaan untuk mengarahkan iklan kepada konsumen berdasarkan kebiasaan mereka. Dengan iklan yang lebih relevan terhadap perilaku dan minat penjelajahan konsumen, mereka cenderung lebih terlibat.
- Tingkat Klik-Tayang yang Lebih Tinggi: Iklan yang disesuaikan dengan perilaku penjelajahan dan pembelian konsumen lebih mungkin untuk mendapatkan klik dari mereka.
- Konversi yang Lebih Baik: Iklan yang sesuai dengan perilaku target pasar umumnya menarik perhatian konsumen yang melihatnya. Hal ini meningkatkan kemungkinan bahwa pengguna akan mencari informasi lebih lanjut tentang produk atau layanan atau bahkan melakukan pembelian.
- Pengalaman Iklan yang Lebih Memuaskan: Ketika pengguna disajikan dengan iklan yang lebih dipersonalisasi, pengalaman mereka saat menjelajah internet cenderung lebih menyenangkan. Hal ini menciptakan pengalaman menjelajah yang lebih positif dan meningkatkan kepuasan pengguna.
- Pertumbuhan Penjualan yang Lebih Tinggi: Perusahaan yang menggunakan penargetan perilaku seringkali melihat peningkatan penjualan. Mereka dapat dengan mudah mengingatkan pelanggan tentang produk yang relevan dan memberikan informasi tentang merek yang sebelumnya menarik minat mereka. Mereka juga dapat menangkap penjualan dari pengguna yang melihat produk tetapi tidak menyelesaikan proses pembelian.
Cara Kerja Behavioral Targeting dalam 3 Langkah
Cara kerja penargetan perilaku atau behavioural targeting melibatkan pemahaman perilaku online individu dan penggunaan informasi tersebut untuk mengarahkan pesan pemasaran secara lebih spesifik. Berikut adalah langkah-langkah dasar dalam cara kerja penargetan perilaku dalam tiga langkah:
1. Pengumpulan Data Perilaku:
- Pelacakan Aktivitas Online: Perusahaan mengumpulkan data tentang aktivitas online individu. Ini bisa mencakup hal seperti situs web yang dikunjungi, konten yang dilihat, produk yang dicari, waktu yang dihabiskan di situs web, dan transaksi yang dilakukan.
- Penggunaan Cookie: Cookie web adalah alat umum yang digunakan untuk melacak perilaku pengguna secara online. Mereka menyimpan informasi tentang aktivitas pengguna dan membantu perusahaan memahami minat dan preferensi mereka.
- Data Demografis: Informasi demografis seperti usia, jenis kelamin, lokasi geografis, dan pekerjaan juga dapat digunakan.
2. Analisis Data dan Segmentasi:
- Segmentasi Target: Data yang dikumpulkan dianalisis untuk mengidentifikasi pola perilaku. Berdasarkan analisis ini, individu dikelompokkan ke dalam segmen atau kelompok dengan minat dan perilaku yang serupa. Contohnya, seseorang yang sering mencari resep masakan mungkin dikelompokkan ke dalam segmen “penggemar memasak.”
- Penentuan Minat dan Preferensi: Dengan memahami perilaku pengguna, perusahaan dapat menentukan minat dan preferensi individu. Misalnya, jika seseorang sering mencari produk kecantikan, perusahaan akan mengetahui minat mereka dalam produk tersebut.
3. Penargetan dan Personalisasi Pesan Pemasaran:
- Penempatan Iklan: Dengan informasi perilaku dan segmentasi yang telah diperoleh, perusahaan dapat menempatkan iklan secara lebih cerdas. Iklan akan ditampilkan kepada individu di situs web, platform media sosial, atau dalam hasil pencarian yang sesuai dengan minat dan perilaku mereka.
- Konten yang Dipersonalisasi: Selain iklan, konten di situs web atau email pemasaran juga dapat dipersonalisasi.
- Optimasi Berkelanjutan: Proses ini berkelanjutan, di mana data perilaku terus dikumpulkan dan dianalisis untuk mengoptimalkan kampanye pemasaran lebih lanjut. Perusahaan terus memperbarui segmentasi dan penargetan mereka berdasarkan perubahan dalam perilaku dan preferensi pengguna.
Dengan cara kerja ini, behavioral targeting memungkinkan perusahaan untuk mencapai audiens yang lebih relevan dan meningkatkan efektivitas pesan pemasaran mereka, yang pada gilirannya dapat meningkatkan tingkat konversi dan ROI kampanye pemasaran bisnis tersebut.
Kesimpulan
Demikian penjelasan komprehensif mengenai behavioural targeting dan bagaimana cara mengimplementasikannya dalam bisnis Kamu. Oleh karena itu, penargetan menjadi elemen krusial yang perlu Kamu perhatikan, terutama dalam konteks pemasaran digital.
Apakah Kamu mencari solusi digital marketing yang efektif untuk memajukan bisnismu? OhBold Creative Agency siap membantu Kamu mencapai tujuan pemasaran digitalmu dengan hasil yang memuaskan.
Jangan ragu untuk menghubungi OhBold Creative Agency untuk konsultasi gratis. Kami siap bekerja sama dengan Kamu untuk merancang dan melaksanakan strategi pemasaran digital yang sukses. Percayakan kepada kami untuk membawa bisnismu menuju tingkat yang lebih tinggi dalam dunia digital. Hubungi kami hari ini dan mari bersama-sama mencapai keberhasilan dalam pemasaran digital!
OHBold Creative Agency
Membantu Brand Memenangkan Pasar.
Info Selengkapnya