Brand Engagement Adalah Pengertian dan Levelnya
Brand engagement adalah sebuah konsep dalam pemasaran yang mengacu pada interaksi aktif antara konsumen atau audiens dengan merek.
Jika Boldee baru pertama mendengar istilah ini, mungkin akan terbersit pertanyaan, memangnya brand engagement memiliki kaitan dengan kesuksesan sebuah brand di pasar?
Jawabannya ya, tentu saja. Brand engagement memiliki kaitan yang sangat erat dengan kesuksesan sebuah brand di pasar. Brand engagement adalah metode penting untuk menciptakan hubungan yang lebih dalam dan berarti antara brand dan konsumen, yang pada akhirnya berkontribusi pada keberhasilan dan keberlanjutan brand di pasar yang kompetitif.
Untuk memahaminya, simak penjelasan mengenai brand engagement berikut ini yuk, Boldee!
Apa sih Brand Engagement itu?
Dikutip dari National Business Research Institute, brand engagement adalah ukuran yang digunakan untuk mengevaluasi tingkat keterlibatan atau interaksi yang dialami konsumen dengan sebuah merek.
Ini mencakup berbagai aktivitas yang dilakukan konsumen seperti membeli produk, berinteraksi dengan merek di media sosial, memberikan umpan balik, atau bahkan merekomendasikan merek kepada orang lain.
Sedangkan menurut Digiday, brand engagement adalah bentuk komunikasi dan interaksi dua arah antara merek dan konsumen. Hal ini melibatkan tidak hanya penyampaian pesan dari merek kepada konsumen, tetapi juga melibatkan konsumen dalam dialog, interaksi, atau partisipasi aktif dengan merek. Brand engagement mencakup berbagai aktivitas seperti respons terhadap konten merek, interaksi di media sosial, partisipasi dalam kampanye merek, dan memberikan umpan balik.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa brand engagement adalah konsep yang melampaui sekadar brand awareness. Brand awareness mengacu pada tingkat kesadaran atau pengenalan konsumen terhadap sebuah merek, sedangkan brand engagement melibatkan interaksi aktif dan dua arah antara merek dan konsumen.
Dengan kata lain, brand engagement adalah interaksi konsumen terhadap sebuah brand. Karena kunci keberhasilan dari sebuah branding adalah interaksi yang tidak hanya meningkatkan kesadaran, tetapi juga mendorong keterlibatan aktif, loyalitas jangka panjang, dan ambang sensitivitas merek yang kuat di pasar yang kompetitif.
Semakin sering brand berinteraksi dengan pelanggannya, semakin tinggi tingkat keterlibatan pelanggan terhadap brand yang tercipta.
Interaksi tersebut mencakup berbagai bentuk seperti komunikasi, respons terhadap kritik, dan menginspirasi pelanggan untuk berinteraksi lebih lanjut dengan brand tersebut.
Menurut Involve, keberhasilan strategi brand engagement dapat diukur melalui tiga poin utama: partisipasi aktif pelanggan dalam interaksi dengan brand, kedalaman hubungan yang terjalin antara brand dan pelanggan, serta pengaruh positif interaksi tersebut terhadap persepsi, sikap, dan perilaku pelanggan terhadap brand.
Level Brand Engagement
Terdapat 7 level brand engagement yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat keterlibatan pelanggan terhadap sebuah merek. 7 level tersebut di antaranya:
1. Menerima Konten
Level brand engagement yang pertama adalah menerima konten yang disampaikan dengan cara yang menarik dan relevan bagi audiens target, sehingga menciptakan ikatan awal antara merek dan konsumen potensial.
Konten dapat berupa artikel informatif, video inspiratif, gambar kreatif, atau interaksi langsung seperti polling atau kuis yang mengundang partisipasi dari audiens.
Pada umumnya, konsumen menerima konten dari berbagai platform digital seperti media sosial, situs web, newsletter, atau aplikasi khusus yang mereka kunjungi secara teratur.
Makin banyak konten yang diterima oleh konsumen, maka makin besar kemungkinan konsumen untuk masuk ke level brand engagement yang lebih dalam selanjutnya.
2. Menunjukkan Dukungan
Setelah menerima konten, konsumen akan berpotensi menunjukkan dukungan yang lebih kuat pada sebuah brand, misalnya dengan membagikan konten tersebut, memberikan komentar positif, atau bahkan melakukan pembelian produk atau jasa yang ditawarkan oleh brand tersebut.
Dukungan dapat berupa like (suka), follow (ikuti), dan subscribe (berlangganan), yang menunjukkan tingkat keterlibatan konsumen terhadap konten dan merek yang disampaikan.
3. Berpartisipasi dalam Komunikasi Percakapan
Level brand engagement selanjutnya adalah berpartisipasi dalam komunikasi percakapan dengan merek, seperti memberikan komentar, membalas Instagram story, dan melakukan diskusi lainnya yang diciptakan oleh sebuah brand.
Hal ini menciptakan hubungan yang lebih dalam antara brand dan konsumen, memperkuat keterlibatan dan loyalitas, serta meningkatkan interaksi yang positif antara keduanya
Menurut Carper Communications, pada level ini menunjukkan bahwa konsumen telah mencapai tingkat keterlibatan yang tinggi dengan merek, di mana mereka aktif berpartisipasi dalam berbagai interaksi komunikatif. Mereka tidak hanya mengonsumsi konten, tetapi juga terlibat dalam dialog, memberikan umpan balik, berkontribusi dalam membangun komunitas (brand bubble), dan secara umum menjadi bagian integral dari ekosistem merek tersebut.
4. Menyebarkan kepada Orang Lain
Ketika konsumen telah menunjukkan kecintaannya pada sebuah brand, mereka berpotensi untuk menyebarkan informasi baik mengenai brand tersebut kepada orang lain. Tahap ini sangat krusial bagi sebuah brand karena dapat memperluas jangkauannya ke orang-orang yang sebelumnya tidak mengenal brand tersebut. Konsumen yang setia ini bertindak sebagai duta merek yang autentik, memberikan rekomendasi berdasarkan pengalaman pribadi mereka yang positif.
Baca juga: Brand Equity Adalah: Arti, Manfaat, Tahapan, dan Cara Menerapkannya
5. Hadir secara Langsung
Banyak brand yang melakukan brand activation dengan mengadakan acara dan kegiatan yang mewakili karakteristik dari brand itu sendiri. Contohnya adalah mengadakan acara komunitas yang berfokus pada teknologi bagi brand teknologi atau workshop kreatif untuk brand fashion yang mendukung kreativitas dalam berbusana.
Hal tersebut tentu saja akan menarik konsumen untuk hadir langsung dalam kegiatan dan akan membuat keterikatan antara konsumen dengan suatu produk semakin kuat dan berkelanjutan.
6. Membuat Konten dengan Brand
Level brand engagement selanjutnya, yaitu mendistribusikannya kepada orang lain. Konsumen kemungkinan akan menyebarkan konten brand Kamu melalui berbagai platform.
Namun, akan lebih baik lagi jika mereka menciptakan konten mereka sendiri yang mencantumkan brand Kamu. Hal ini akan menciptakan keterlibatan yang lebih dalam dan autentik, serta membantu memperluas jangkauan brand-mu secara alami melalui dukungan langsung dari pengguna.
Contohnya, jika brand Kamu bergerak di bidang food and beverage, lantas banyak konsumen yang kemudian melakukan review produk secara sukarela di platform YouTube, Instagram, TikTok, dan platform lainnya. Namun perlu dicatat, bahwa review tersebut bukanlah review yang berbayar terhadap influencer, ya. Sebab, hal ini tidak termasuk dalam level brand engagement yang satu ini.
Review sukarela dari konsumen menciptakan konten yang lebih otentik dan dapat mempengaruhi audiens dengan cara yang lebih langsung. Ini menunjukkan bahwa produk brand-mu memang memiliki daya tarik yang kuat dan membangun keterhubungan yang lebih dekat antara brand dan konsumen.
7. Membeli Produk atau Jasa
Bagi beberapa perusahaan, pembelian produk atau jasa menandai tahap akhir dari brand engagement yang sukses. Ini menunjukkan bahwa upaya untuk mengaktifkan brand dan interaksi dengan konsumen telah berhasil membimbing mereka dari pengenalan brand hingga melakukan transaksi pembelian.
Pada tahap ini, konsumen telah melewati proses evaluasi, keterlibatan, dan pemahaman yang memadai untuk memutuskan mengadopsi produk atau jasa merek sebagai solusi atas kebutuhan atau keinginan mereka.
Namun, dalam beberapa situasi, pembelian produk atau jasa tidak selalu berarti tercapainya brand engagement yang sukses.
Terdapat berbagai faktor yang dapat mendorong seseorang untuk membeli produk atau jasa.
Jika mereka membeli karena mereka benar-benar tertarik dengan produk atau jasa dari merek tersebut, maka ini bisa dianggap sebagai bagian dari brand engagement.
Namun, ketika pembelian hanya dipicu oleh diskon atau promo, maka itu tidak mencerminkan brand engagement yang kuat.
Brand engagement adalah salah satu kunci keberhasilan sebuah brand. Oleh karena itu, dasar-dasar ini harus diterapkan oleh siapapun yang berkecimpung di dunia branding.
Baca juga: Strategi Branding Adalah: Pengertian, Manfaat, dan Cara Melakukannya
Dari paparan di atas, apakah Kamu siap untuk mewujudkan brand Kamu dikenal oleh lebih banyak orang dan mencapai tujuan pemasaran yang diinginkan? Jika ia, Kamu dapat menggunakan jasa branding dari OHBold Creative Agency, yang telah berpengalaman dalam mengerjakan berbagai proyek branding untuk brand-brand yang terkemuka di berbagai industri. Hubungi kami untuk info lebih lanjut dan bersiaplah sukses!
OHBold Creative Agency
Membantu Brand Memenangkan Pasar.
Info Selengkapnya