content plant adalah

Content Plant Adalah: Pengertian, Cara membuat, dan Bedanya Dengan Content Strategy

Dalam dunia digital marketing, membuat content plan adalah langkah penting untuk memastikan bahwa konten yang dibuat tidak hanya relevan dan menarik bagi audiens, tetapi juga mendukung tujuan bisnis secara keseluruhan.

Content plan atau rencana konten sangat relevan dengan tujuan marketing karena memastikan bahwa semua konten yang dibuat dan dipublikasikan mendukung dan selaras dengan tujuan pemasaran perusahaan.

Dengan langkah ini, bisnis dapat mengidentifikasi dan fokus pada konten yang berkontribusi langsung pada pencapaian tujuan seperti meningkatkan brand awareness, menarik dan mempertahankan pelanggan, serta mendorong konversi dan penjualan.

Bagi Boldee yang ingin mempelajari lebih lanjut mengenai istilah dalam dunia content marketing, berikut adalah ulasan tuntasnya. Simak baik-baik!

Pengertian Content Plan

Sebuah content plan atau rencana konten adalah dokumen atau panduan yang merinci strategi dan taktik untuk menciptakan, mendistribusikan, dan mengelola konten dalam rangka mencapai tujuan bisnis atau pemasaran tertentu.

Rencana konten ini mencakup berbagai elemen penting yang membantu dalam perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksanaan konten secara efektif. Berikut adalah elemen-elemen yang terdapat di dalamnya:

Beda Content Plan dengan Content Strategy

Perbedaan antara content plan dan content strategi terletak pada cakupan dan fokus dari masing-masing komponen dalam manajemen konten. Keduanya penting dalam pemasaran konten, tetapi mereka melayani tujuan yang berbeda. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai masing-masing:

1. Content Strategy

  • Content strategy adalah rencana strategis yang melibatkan pemahaman mendalam tentang audiens target, tujuan bisnis, dan konteks pasar.
  • Ini mencakup pemahaman yang mendalam tentang siapa audiensnya, apa kebutuhan dan keinginan mereka, serta bagaimana konten dapat membantu mencapai tujuan bisnis yang ditetapkan.
  • Content strategy menetapkan kerangka kerja strategis yang akan digunakan untuk mengarahkan pembuatan, distribusi, dan promosi konten secara keseluruhan.
  • Ini juga mencakup penentuan pesan utama, tone of voice, dan nilai-nilai merek yang harus tercermin dalam konten.

2. Content Plan

  • Content plan adalah implementasi konkret dari strategi konten yang telah ditetapkan.
  • Ini adalah dokumen yang merinci bagaimana konten akan dibuat, didistribusikan, dan dipromosikan dalam jangka waktu tertentu, biasanya dalam jangka waktu bulanan, triwulanan, atau tahunan.
  • Content plan mengidentifikasi topik konten spesifik, jenis konten, platform distribusi yang akan digunakan, serta jadwal publikasi.
  • Ini juga mencakup anggaran yang dialokasikan untuk setiap kegiatan konten, serta evaluasi kinerja yang akan digunakan untuk mengukur kesuksesan konten.

Cara Membuat Content Plan

Sekarang saatnya memahami bagaimana merancang sebuah content plan. Meskipun setiap perusahaan atau tim memiliki pendekatan yang unik, terdapat beberapa langkah umum yang dapat diikuti untuk membuatnya.

1. Tujuan dan Sasaran (Goals and Objectives)

Dalam membuat rencana konten, langkah pertama adalah menetapkan tujuan dan sasaran secara jelas.

Tujuan utama dari pembuatan rencana konten adalah untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang apa yang ingin dicapai melalui konten yang dihasilkan, seperti meningkatkan kesadaran merek, menghasilkan lead, atau meningkatkan penjualan.

Selain itu, tujuan juga harus spesifik dan terukur, misalnya, meningkatkan jumlah pengunjung website sebesar 20% dalam 6 bulan. Dengan menetapkan tujuan yang konkret, akan lebih mudah untuk merancang strategi konten yang efektif dan mengukur keberhasilan dari upaya konten yang dilakukan.

2. Audiens Target (Target Audience)

Cara membuat content plan berikutnya adalah menentukan target audiens. Dalam merancang strategi pemasaran yang efektif, penting untuk memahami profil demografi dan psikografi dari audiens target.

Profil demografi mencakup faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, lokasi geografis, dan pendidikan, sementara profil psikografi mencakup minat, nilai, gaya hidup, dan masalah yang dihadapi.

Dari informasi ini, dapat dibentuk persona pembeli, yang merupakan representasi semi-fiktif dari pelanggan ideal yang mencakup detail dari kedua profil tersebut.

Dengan memahami persona pembeli dengan baik, bisnis dapat mengarahkan strategi pemasaran mereka dengan lebih tepat dan relevan, memungkinkan mereka untuk lebih efektif menjangkau dan memengaruhi audiens target mereka.

3. Menentukan Jenis Konten (Content Types)

Cara selanjutnya adalah menentukan jenis konten. Dalam upaya membangun kehadiran online yang kuat, berbagai jenis konten dapat menjadi alat yang sangat efektif. Artikel blog dapat menyajikan informasi terperinci, tutorial, berita terbaru, dan banyak lagi, sementara infografis memberikan representasi visual yang menarik dari data atau informasi penting.

Video juga merupakan cara yang populer untuk berbagi tutorial, wawancara, dan testimonial, sementara podcast menawarkan platform untuk diskusi mendalam dan wawancara yang menginspirasi.

Tidak hanya itu, media sosial menjadi saluran komunikasi yang vital, memungkinkan untuk berbagai jenis konten seperti postingan, cerita, dan iklan yang dapat menjangkau audiens dengan cepat dan mudah.

Sementara itu, ebook dan whitepapers memberikan konten yang mendalam dan khusus, sering digunakan untuk lead generation dan membangun kredibilitas di industri tertentu.

Dengan memanfaatkan berbagai jenis konten ini dengan bijak, perusahaan dapat memperluas jangkauan mereka, meningkatkan keterlibatan, dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan audiens mereka.

4. Menentukan Topik dan Ide Konten (Content Topics and Ideas)

Cara selanjutnya adalah menentukan topik dan ide konten. Untuk mengembangkan strategi konten yang efektif, langkah-langkah kunci seperti riset kata kunci, brainstorming ide, dan penyusunan kalender editorial memegang peranan penting. Riset kata kunci membantu dalam menemukan kata kunci yang relevan dan populer, sehingga memandu dalam pembuatan konten yang dapat menarik perhatian target audiens dan meningkatkan visibilitas online.

Selanjutnya, brainstorming ide menghasilkan daftar ide berdasarkan riset kata kunci dan tren industri, memastikan bahwa konten yang dibuat sesuai dengan kebutuhan dan minat audiens sambil tetap relevan dengan perkembangan terbaru dalam industri.

Terakhir, kalender editorial digunakan untuk menyusun jadwal publikasi konten berdasarkan topik dan jenis konten, sehingga memungkinkan untuk pengelolaan yang terstruktur dan konsisten dalam merilis konten. Dengan mengintegrasikan ketiga langkah ini secara efektif, perusahaan dapat membangun strategi konten yang kuat dan berkelanjutan untuk mencapai tujuan pemasaran mereka.

5. Saluran Distribusi (Distribution Channels)

Dalam upaya pemasaran digital yang holistik, berbagai platform dan saluran komunikasi dapat dimanfaatkan untuk mencapai audiens dengan beragam preferensi dan perilaku konsumen. Website merupakan basis utama, dengan blog untuk konten yang terperinci dan landing pages untuk konversi yang efektif.

Email marketing menyediakan alat untuk mengirim newsletter yang informatif dan drip campaigns untuk membangun hubungan dengan pelanggan. Sementara itu, media sosial menawarkan kemungkinan untuk berinteraksi dengan audiens melalui berbagai platform seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan LinkedIn.

Platform video seperti YouTube dan Vimeo memberikan kesempatan untuk berbagi konten visual yang menarik dan terlibat. Sedangkan, podcast platforms seperti Spotify, Apple Podcasts, dan Google Podcasts memungkinkan untuk menyampaikan informasi dalam format audio yang menghibur dan mendidik. Dengan memanfaatkan berbagai platform ini secara strategis, perusahaan dapat memperluas jangkauan mereka dan membangun hubungan yang kuat dengan audiens mereka di berbagai saluran komunikasi yang relevan.

Baca juga: Contoh Konten Marketing yang Bisa Jadi Inspirasi Kamu!

6. Merancang Taktik Promosi (Promotion Tactics)

Merancang taktik promosi yang tepat merupakan strategi yang sangat powerful dalam pemasaran digital untuk memaksimalkan eksposur online dan menjangkau audiens yang lebih luas, dengan memanfaatkan berbagai kanal dan alat pemasaran digital seperti SEO (Search Engine Optimization) yang memungkinkan optimalisasi konten agar konten lebih mudah ditemukan oleh mesin pencari seperti Google, dan meningkatkan visibilitas dan peringkat situs web. 

Kemudian PPC (Pay-Per-Click) merupakan metode iklan berbayar di platform seperti Google dan media sosial, yang memberikan kontrol yang lebih besar terhadap penempatan iklan dan pembayaran hanya ketika pengguna mengklik iklan tersebut. Strategi ini menjadi semakin efektif ketika dipadukan dengan Influencer Marketing yang melibatkan kolaborasi dengan individu yang memiliki pengaruh besar di media sosial atau dalam industri tertentu, memanfaatkan audiens mereka untuk mempromosikan produk atau layanan.

Selain itu, Content Syndication juga memainkan peran penting dengan menyebarkan konten di platform pihak ketiga, seperti situs berita atau agregator konten, untuk meningkatkan jangkauan dan mencapai audiens baru. Dengan memadukan berbagai strategi ini secara cerdas, perusahaan dapat memaksimalkan efektivitas kampanye pemasaran digital mereka dan mencapai tujuan pemasaran dengan lebih efisien.

7. Tentukan Timeline dan Jadwal (Timeline and Scheduling)

Dalam menyusun strategi konten yang efektif, dua aspek penting yang perlu dipertimbangkan adalah frekuensi publikasi dan tanggal penting. Frekuensi publikasi menentukan seberapa sering konten akan dipublikasikan, apakah itu harian, mingguan, atau bulanan, tergantung pada kebutuhan dan sumber daya perusahaan.

Sementara itu, tanggal penting melibatkan penjadwalan tanggal-tanggal krusial seperti tanggal peluncuran produk, deadline kampanye, hari libur nasional, dan acara khusus. Memperhatikan tanggal-tanggal ini memungkinkan perusahaan untuk merencanakan konten yang sesuai dengan momen-momen penting tersebut, sehingga meningkatkan relevansi dan dampak dari setiap konten yang dipublikasikan

Dengan memperhitungkan baik frekuensi publikasi maupun tanggal penting, perusahaan dapat mengoptimalkan strategi konten mereka, memastikan konsistensi dan relevansi konten, serta meningkatkan interaksi dengan audiens target.

8. Menentukan Anggaran (Budget)

Menentukan biaya atau budget untuk produksi konten merupakan langkah berikutnya yang penting dalam strategi pemasaran. Produksi konten modern tidak hanya melibatkan biaya untuk pembuatan konten seperti penulisan, desain grafis, atau produksi video, tetapi juga melibatkan distribusi dan promosi.

Anggaran yang dialokasikan untuk produksi mencakup berbagai aspek kreatif yang diperlukan untuk menghasilkan konten berkualitas yang menarik bagi audiens. Namun, produksi saja tidak cukup untuk memastikan kesuksesan konten.

Distribusi dan promosi juga memerlukan alokasi anggaran yang signifikan untuk memastikan konten tersebut mencapai audiens yang tepat. Hal ini melibatkan biaya untuk iklan online, kolaborasi dengan influencer, dan strategi pemasaran lainnya.

Dengan memperhitungkan biaya produksi dan anggaran untuk distribusi serta promosi, perusahaan dapat mengoptimalkan strategi konten mereka untuk mencapai hasil yang diinginkan.

9. Membuat Analisis dan Evaluasi (Analysis and Evaluation)

Kemudian yang tidak kalah penting adalah membuat analisis dan mengevaluasi konten. Key Performance Indicators (KPI) adalah metrik yang digunakan untuk mengukur keberhasilan konten, seperti traffic, engagement, dan conversion rates. Untuk memantau KPI tersebut, digunakan berbagai tools analitik seperti Google Analytics, social media analytics, dan lainnya.

Setelah mendapatkan data dari tools analitik tersebut, dilakukan review dan optimasi untuk mengevaluasi hasil serta menyesuaikan strategi berdasarkan data yang diperoleh.

Dengan demikian, siklus evaluasi dan penyesuaian strategi berdasarkan data menjadi kunci dalam mengoptimalkan kinerja konten secara efektif. Dengan melakukan analisis data secara teratur, tim konten dapat mengidentifikasi tren, kelemahan, dan peluang baru untuk meningkatkan kualitas dan dampak konten.

Ini memungkinkan mereka untuk membuat keputusan yang lebih cerdas dan strategis dalam pengembangan dan promosi konten di masa mendatang.

Baca juga: Tipe Konten Media Sosial yang Dapat Menaikan Engagement

Kesimpulan

Dalam menyusun content plan, perlu memperhatikan faktor-faktor seperti target audience, platform distribusi, jenis konten yang akan diproduksi, serta jadwal publikasi.

Selain itu, penggunaan Key Performance Indicators (KPI) sebagai acuan untuk mengukur keberhasilan konten sangatlah vital. Dengan memanfaatkan tools analitik seperti Google Analytics dan social media analytics, dapat dilakukan evaluasi terhadap kinerja konten serta melakukan optimasi berkelanjutan.

Dengan demikian, content plan tidak hanya menjadi panduan, tetapi juga alat yang efektif untuk mengarahkan dan meningkatkan kinerja konten dalam mendukung tujuan bisnis perusahaan.

Kuasai Pasar Online dengan Strategi Cermat Sekarang!

Kuasai pasar dengan tepat melalui strategi yang cermat, disertai kampanya konten yang menarik dan relevan bersama OHBold Creative Agency. Di OHBold Creative Agency, kami memahami pentingnya konten bermutu yang sesuai dengan kebutuhan serta minat audiensmu. Kami tidak hanya menciptakan konten yang menarik, tetapi juga menghadirkannya dengan strategi yang cerdas dan terarah.

Dengan pendekatan ini, kami ingin membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan  Kamu, dan memperluas jangkauan pasar serta meningkatkan kesadaran merek secara signifikan.

Kami siap menjadi mitra untuk mencapai tujuan pemasaran dengan cara yang efektif dan inovatif. Hubungi kami sekarang juga!


OHBold Creative Agency
Membantu Brand Memenangkan Pasar.
Info Selengkapnya

Hubungi Kami!


No Comments

Post a Comment

Any question ?