Strategi Pemasaran Terbaik

10 Strategi Pemasaran Terbaik yang Dapat Dilakukan Marketer

Jika kamu adalah pemilik bisnis atau bekerja di bidang pemasaran, maka kamu harus memiliki strategi pemasaran terbaik untuk memastikan keberhasilan dan pertumbuhan bisnismu.

Strategi pemasaran terbaik dan efektif mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk target pasar, pesaing, tren industri, dan sumber daya yang tersedia. Dengan merancang strategi pemasaran yang tepat, Kamu dapat meningkatkan visibilitas merek, menarik perhatian calon pelanggan, memperluas pangsa pasar, dan meningkatkan penjualan.

Dengan demikian, investasi dalam pengembangan strategi pemasaran yang kuat dapat menjadi langkah kunci menuju kesuksesan bisnismu.

Kira-kira apa sih strategi pemasaran terbaik yang harus diterapkan oleh pemilik bisnis atau pekerja di bidang pemasaran tersebut? Berikut ulasannya.

Pengertian Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah rencana yang disusun untuk mencapai tujuan pemasaran suatu bisnis atau produk. Ini melibatkan analisis pasar, identifikasi target pasar, penentuan pesan dan taktik promosi, serta alokasi sumber daya yang tepat. 

Strategi pemasaran terbaik dirancang untuk memastikan bahwa produk atau layanan ditempatkan dengan tepat di pasar, menarik minat pelanggan, dan menghasilkan keuntungan yang maksimal. 

Dengan kata lain, strategi pemasaran adalah roadmap yang membimbing aktivitas pemasaran untuk mencapai hasil yang diinginkan dan memenuhi kebutuhan pelanggan.

Implementasi strategi pemasaran memerlukan eksekusi taktik yang telah ditetapkan, monitoring dan evaluasi terus-menerus, serta fleksibilitas untuk beradaptasi dengan perubahan pasar. Dapat dikatakan, strategi pemasaran adalah proses yang terus berkembang, memerlukan perbaruan dan penyempurnaan berdasarkan hasil dan perubahan lingkungan bisnis.

Cara Strategi Pemasaran 

Sebuah kampanye pemasaran yang sukses biasanya berakar dari sebuah strategi pemasaran yang matang dan terarah. Strategi pemasaran terbaik dapat membantu menetapkan tujuan yang jelas, mengidentifikasi target pasar dengan tepat, memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta menentukan taktik-taktik promosi yang efektif.

Hal ini sangat berasalan, sebab dengan strategi yang solid, kampanye pemasaran memiliki landasan yang kuat untuk dibangun. Ini membantu memastikan bahwa semua upaya pemasaran sejalan dengan visi dan tujuan perusahaan, dan meminimalkan risiko pemborosan sumber daya pada taktik-taktik yang tidak tepat sasaran.

Jadi, memulai dengan strategi pemasaran yang baik adalah langkah awal yang krusial dalam memastikan keberhasilan sebuah kampanye pemasaran. Berikut ini adalah  penentuan strategi pemasaran terbaik:

1. Penelitian Pasar atau Market Research

Sebelum memilih strategi pemasaran terbaik, langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan penelitian pasar atau market research.

Melalui penelitian pasar, perusahaan dapat memahami lebih baik tentang pelanggan mereka, tren pasar, preferensi konsumen, serta kekuatan dan kelemahan pesaing. 

Informasi yang dikumpulkan dari penelitian pasar ini menjadi dasar yang kuat untuk memilih strategi pemasaran yang tepat dan efektif, yang dapat membantu perusahaan mencapai tujuan mereka dengan lebih baik.

2. Analisa Segmentasi Pelanggan

Setelah melakukan penelitian pasar, langkah berikutnya adalah melakukan analisis segmen pelanggan. 

Dengan menganalisis segmen pelanggan, perusahaan dapat memahami perbedaan dalam preferensi, kebutuhan, dan perilaku pembelian di antara berbagai kelompok pelanggan. 

Ini memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan strategi pemasaran mereka agar lebih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan setiap segmen, yang pada akhirnya dapat meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran mereka. 

Dengan demikian, analisis segmen pelanggan menjadi langkah kunci sebelum menentukan strategi pemasaran yang tepat.

3. Melakukan Riset terhadap Kompetitor

Melakukan riset terhadap kompetitor adalah langkah yang penting sebelum menentukan strategi pemasaran. 

Dengan memahami strategi pemasaran yang digunakan oleh pesaing, kekuatan dan kelemahan mereka, serta bagaimana mereka berinteraksi dengan pasar, perusahaan dapat mengidentifikasi peluang dan ancaman yang ada di pasar. 

Informasi ini dapat membantu perusahaan mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif dan diferensiasi dari pesaing, sehingga memungkinkan mereka untuk memenangkan persaingan dan meraih kesuksesan dalam pasar yang kompetitif.

4. Menentukan Rencana Tambahan

Setelah melakukan riset, langkah selanjutnya sebelum menentukan strategi pemasaran adalah menyusun rencana tambahan berdasarkan temuan dari riset tersebut. 

Rencana tambahan ini dapat mencakup strategi diferensiasi lebih lanjut, rencana kontingensi untuk menghadapi skenario yang tidak terduga, serta pembaruan anggaran dan sumber daya yang diperlukan untuk mendukung implementasi strategi pemasaran yang dipilih. 

Dengan menyediakan rencana tambahan, perusahaan dapat lebih siap menghadapi tantangan dan memastikan bahwa strategi pemasaran yang dipilih dapat dijalankan dengan efektif.

5. Uji Coba Strategi

Langkah terakhir adalah menguji coba strategi pemasaran yang telah dirancang. Ini melibatkan peluncuran riset online, uji coba ide, dan pendekatan langsung kepada pelanggan. 

Dengan melakukan pengujian coba, perusahaan dapat mengukur kinerja strategi tersebut dalam situasi nyata sebelum diluncurkan secara luas. Pengujian coba ini memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi potensi keberhasilan, kelemahan, dan peluang perbaikan sebelum strategi pemasaran diimplementasikan secara penuh. 

Dengan demikian, pengujian coba menjadi langkah penting dalam memastikan efektivitas dan kesuksesan strategi pemasaran yang dipilih.

Baca juga: Influencer Marketing adalah Strategi Pemasaran yang Menguntungkan

Kenapa Strategi Pemasaran Penting?

Dikutip dari Denver Business Journal, yang menekankan pentingnya tujuan pemasaran yang secara umum adalah untuk meningkatkan penjualan produk kepada lebih banyak orang secara konsisten, serta memungkinkan perusahaan untuk menetapkan harga yang lebih tinggi. 

Dalam konteks ini, strategi pemasaran bertujuan untuk meraih pangsa pasar yang lebih besar, mempertahankan pelanggan yang ada, dan menarik pelanggan baru dengan cara yang efektif. 

Selain itu, strategi pemasaran juga berfokus pada menciptakan nilai tambah bagi pelanggan, sehingga mereka bersedia membayar harga yang lebih tinggi untuk produk atau layanan yang ditawarkan.

Pernyataan tersebut menyoroti beberapa poin kunci dalam strategi pemasaran yang sukses. Pertama, tujuan pemasaran umumnya adalah meningkatkan penjualan secara konsisten dan memungkinkan perusahaan untuk menetapkan harga yang lebih tinggi. Ini mencerminkan upaya untuk menciptakan permintaan yang stabil dan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.

Selanjutnya, strategi pemasaran harus dirancang untuk meraih pangsa pasar yang lebih besar dengan menargetkan pelanggan potensial baru, mempertahankan pelanggan yang ada, dan menarik pelanggan baru dengan cara yang efektif. Hal ini mencakup segmentasi pasar, pengembangan pesan yang sesuai, dan penggunaan saluran distribusi yang tepat.

Tidak hanya itu, strategi pemasaran juga harus berfokus pada penciptaan nilai tambah bagi pelanggan. Ini berarti tidak hanya menawarkan produk atau layanan yang memenuhi kebutuhan pelanggan, tetapi juga menyediakan pengalaman atau manfaat tambahan yang membuat pelanggan merasa nilainya sepadan dengan harga yang mereka bayar. 

Dengan menciptakan nilai tambah yang signifikan, perusahaan dapat membenarkan penetapan harga yang lebih tinggi dan mempertahankan loyalitas pelanggan dalam jangka panjang.

Ketika strategi pemasaran mampu mencapai semua tujuan ini secara efektif, perusahaan memiliki peluang yang lebih besar untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan memperkuat posisi mereka dalam pasar.

10 Strategi Pemasaran Terbaik untuk Bisnis

Perusahaan memiliki beragam cara dalam mengembangkan strategi pemasaran yang sesuai dengan kebutuhan dan target pasar mereka. 

Perkembangan teknologi terus memperluas ruang lingkup cara-cara baru untuk berinteraksi dengan pelanggan dan mempromosikan produk atau layanan. 

Dari pemasaran digital melalui media sosial, email, dan situs web, hingga metode konvensional seperti iklan cetak, pemasaran langsung, dan promosi penjualan di toko fisik, semua dapat menjadi bagian dari strategi pemasaran yang efektif.

Berikut ini adalah 10 strategi pemasaran untuk membantu meningkatkan penjualan bisnis Kamu. Simak baik-baik!

1. Content Marketing

Strategi pemasaran pertama yang umum digunakan oleh perusahaan adalah content marketing. Content marketing adalah salah satu strategi pemasaran yang sangat populer digunakan oleh banyak perusahaan saat ini. 

Dalam content marketing, fokus utamanya adalah menciptakan dan mendistribusikan konten yang bernilai dan relevan bagi audiens target. Konten tersebut bisa berupa artikel blog, video, infografis, podcast, ebook, dan banyak lagi.

Tujuan utama dari content marketing adalah untuk memberikan informasi yang berguna, menghibur, atau menginspirasi target pasar, sehingga membangun hubungan yang lebih baik antara merek dan konsumen. 

Dengan memberikan konten yang bernilai, perusahaan dapat menarik perhatian calon pelanggan, memperkuat kesadaran merek, meningkatkan keterlibatan konsumen, dan akhirnya mengarahkan mereka untuk melakukan pembelian atau tindakan lain yang diinginkan.

Keuntungan dari content marketing juga termasuk memperbaiki reputasi merek, meningkatkan otoritas industri, dan meningkatkan SEO (Search Engine Optimization), karena konten yang relevan dan berkualitas cenderung lebih banyak dibagikan dan dihubungkan oleh orang lain. 

2. Inbound Marketing

Cara selanjutnya adalah inbound marketing. Inbound marketing adalah pendekatan yang semakin populer dalam strategi pemasaran modern. Berbeda dengan pemasaran tradisional yang bersifat interruptive, seperti iklan yang mengganggu atau panggilan penjualan yang tidak diinginkan, inbound marketing bertujuan untuk menarik perhatian pelanggan potensial secara organik.

Dalam inbound marketing, perusahaan menciptakan konten yang relevan dan menarik untuk menarik calon pelanggan ke arah mereka secara sukarela. Ini bisa berupa konten seperti blog, video tutorial, panduan, infografis, atau konten interaktif lainnya yang memberikan nilai tambah kepada audiens. Konten tersebut kemudian didistribusikan melalui berbagai saluran online, seperti situs web, media sosial, email, dan SEO, untuk mencapai audiens target.

Konsep dasar dari inbound marketing adalah memahami kebutuhan dan masalah pelanggan potensial, dan menyediakan solusi atau jawaban melalui konten yang dibuat. Dengan cara ini, perusahaan membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan potensial, meningkatkan kepercayaan dan kredibilitas merek, serta mengarahkan mereka menuju langkah-langkah pembelian.

Inbound marketing juga melibatkan penggunaan alat-alat seperti formulir, panggilan aksi atau Call to Action (CTA), dan landing page untuk mengumpulkan informasi kontak dari calon pelanggan, sehingga memungkinkan perusahaan untuk terus berkomunikasi dengan mereka dan memperkuat hubungan lebih lanjut. 

Dengan pendekatan yang lebih ramah dan relevan ini, inbound marketing telah terbukti efektif dalam menarik dan mempertahankan pelanggan dalam lingkungan pemasaran yang semakin kompetitif dan berubah-ubah.

3. Paid Marketing

Paid marketing adalah strategi pemasaran di mana perusahaan membayar untuk menempatkan iklan atau konten promosi mereka di platform atau saluran tertentu. Ini termasuk berbagai bentuk iklan online seperti iklan display, iklan pencarian, iklan media sosial, iklan video, dan lainnya.

Salah satu keunggulan utama dari paid marketing adalah kemampuannya untuk secara langsung menjangkau audiens yang ditargetkan. Platform iklan digital modern memungkinkan perusahaan untuk menentukan secara tepat siapa yang akan melihat iklan mereka berdasarkan demografi, minat, perilaku online, dan lainnya. 

Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan pengeluaran pemasaran mereka dengan mengarahkan iklan hanya kepada orang-orang yang paling mungkin tertarik atau membeli produk atau layanan mereka.

Selain itu, paid marketing juga dapat memberikan hasil yang cepat dan terukur. Perusahaan dapat melacak kinerja iklan mereka secara real-time, mengukur tingkat konversi, mengidentifikasi ROI (Return on Investment), dan melakukan optimasi untuk meningkatkan efektivitas kampanye mereka.

Namun, perlu dicatat bahwa biaya dapat menjadi tantangan dalam paid marketing, terutama di platform yang sangat kompetitif seperti Google Ads atau Facebook Ads. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk merencanakan dan mengelola anggaran pemasaran mereka dengan bijak, serta terus mengikuti dan mengadaptasi strategi mereka sesuai dengan perubahan dalam perilaku konsumen dan tren pasar.

4. Paid Marketing

Strategi pemasaran terbaik berikutnya adalah organic marketing. Organic marketing sendiri adalah strategi pemasaran di mana perusahaan menciptakan konten yang relevan, menarik, dan bernilai untuk menarik perhatian dan membangun hubungan dengan audiens target secara alami. Dalam organic marketing, perusahaan tidak membayar untuk menempatkan konten mereka di platform atau saluran tertentu; sebaliknya, mereka mengandalkan kualitas konten dan upaya mereka sendiri untuk memperoleh perhatian dan dukungan dari audiens.

Pendekatan ini melibatkan pembuatan konten yang memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan potensial, serta distribusi konten tersebut melalui berbagai saluran online seperti situs web perusahaan, blog, media sosial, dan email. Konten yang dibuat dapat berupa artikel informatif, video tutorial, infografis, podcast, dan banyak lagi, yang bertujuan untuk memberikan nilai tambah kepada audiens, memecahkan masalah mereka, atau memberikan hiburan.

Keuntungan utama dari organic marketing adalah bahwa itu dapat membantu membangun otoritas dan reputasi merek secara alami. Dengan menyediakan konten yang berharga dan relevan, perusahaan dapat menarik perhatian audiens target dan memperkuat kredibilitas mereka sebagai pemimpin pemikiran di industri mereka. 

Selain itu, organic marketing cenderung lebih berkelanjutan dalam jangka panjang karena kualitas konten yang baik dapat terus menarik lalu lintas dan keterlibatan dari audiens tanpa perlu biaya iklan yang terus-menerus.

5. Social Media Marketing

Social media marketing adalah strategi pemasaran yang menggunakan platform media sosial untuk mempromosikan produk atau layanan, serta berinteraksi dengan audiens target. 

Dalam social media marketing, perusahaan menggunakan berbagai platform seperti Facebook, Instagram, Twitter, LinkedIn, YouTube, dan lainnya untuk memposting konten yang relevan, berbagi informasi produk, berpartisipasi dalam percakapan online, dan membangun hubungan dengan pengikut dan pelanggan potensial.

Terdapat beberapa elemen utama dalam social media marketing:

  • Konten: Perusahaan menciptakan konten yang menarik dan bermanfaat bagi audiens mereka. Ini dapat berupa gambar, video, artikel blog, infografis, polling, dan lainnya. Konten ini dirancang untuk menarik perhatian, meningkatkan keterlibatan, dan membangun kesadaran merek.
  • Interaksi: Social media marketing bukan hanya mengenai posting konten, tetapi juga tentang berinteraksi dengan pengikut dan audiens secara aktif. Ini termasuk menjawab pertanyaan, mengatasi masalah, merespons komentar, dan berpartisipasi dalam percakapan yang relevan.
  • Pengiklanan: Selain konten organik, social media marketing juga melibatkan penggunaan iklan berbayar di platform media sosial untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan meningkatkan kesadaran merek. Ini dapat berupa iklan yang ditampilkan di feed berita, iklan video, iklan story, dan lainnya.
  • Analisis: Penting untuk terus memantau dan menganalisis kinerja kampanye social media. Ini melibatkan melacak metrik seperti jumlah pengikut, tingkat keterlibatan, klik, konversi, dan lainnya untuk mengevaluasi efektivitas strategi pemasaran dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.

Baca juga: Strategi Digital Marketing adalah dan Manfaatnya

6. Search Engine Optimization

SEO (Search Engine Optimization) adalah strategi pemasaran digital yang bertujuan untuk meningkatkan visibilitas dan peringkat situs web perusahaan di hasil pencarian organik mesin pencari seperti Google, Bing, dan lainnya.

Dengan mengoptimalkan situs web mereka untuk kata kunci tertentu yang relevan dengan bisnis mereka, perusahaan dapat meningkatkan peluang mereka untuk muncul di halaman pertama hasil pencarian, di mana kebanyakan klik terjadi.

Beberapa langkah yang biasa dilakukan dalam SEO meliputi:

  • Penelitian Kata Kunci: Identifikasi kata kunci yang paling relevan dengan produk atau layanan perusahaan dan yang sering dicari oleh audiens target. Ini melibatkan analisis kompetisi, tren pencarian, dan menggunakan alat-alat seperti Google Keyword Planner.
  • Optimasi On-Page: Mengoptimalkan elemen on-page situs web, seperti judul halaman, deskripsi meta, tag header, URL, dan konten, untuk mencocokkan kata kunci yang ditargetkan dan meningkatkan relevansi dan kualitas situs web dalam mata mesin pencari.
  • Optimasi Off-Page: Membangun tautan balik (backlinks) dari situs web otoritatif lainnya ke situs web perusahaan, karena backlink merupakan salah satu faktor penting dalam algoritma peringkat mesin pencari.
  • Konten Berkualitas: Membuat konten yang informatif, berguna, dan relevan untuk audiens target, karena konten berkualitas tinggi cenderung mendapatkan lebih banyak tautan balik dan berbagi sosial, serta meningkatkan keterlibatan pengguna.
  • Peningkatan Pengalaman Pengguna: Memastikan situs web mudah dinavigasi, cepat dimuat, dan responsif di berbagai perangkat, karena pengalaman pengguna yang baik juga merupakan faktor yang diperhitungkan oleh mesin pencari dalam menentukan peringkat.

7. Transactional Marketing

Transactional marketing adalah pendekatan pemasaran yang berfokus pada transaksi tunggal antara perusahaan dan pelanggan. Dalam strategi ini, tujuan utama perusahaan adalah untuk mendorong penjualan sebanyak mungkin melalui promosi, penawaran khusus, dan insentif untuk membeli. 

Perusahaan seringkali memusatkan perhatian pada penawaran produk atau layanan yang spesifik dan berusaha untuk memengaruhi keputusan pembelian segera. Beberapa contoh dari strategi transactional marketing termasuk:

  • Diskon dan Promosi: Perusahaan menawarkan diskon, kupon, atau penawaran khusus kepada pelanggan untuk mendorong pembelian segera. Ini bisa berupa diskon musiman, penjualan flash, atau promosi beli satu gratis satu.
  • Pengiklanan Tindak Lanjut: Perusahaan menggunakan iklan yang bertujuan langsung untuk mendapatkan pembelian, seperti iklan yang menampilkan penawaran produk atau layanan yang sedang berlangsung atau penawaran harga khusus untuk waktu terbatas.
  • Program Loyalitas: Perusahaan menawarkan insentif kepada pelanggan yang sudah ada untuk membeli lebih banyak atau secara teratur. Ini bisa berupa program loyalitas, di mana pelanggan mendapatkan poin atau penghargaan setiap kali mereka melakukan pembelian.
  • Pemasaran Langsung: Perusahaan menggunakan strategi pemasaran langsung seperti email marketing atau pengiriman brosur untuk langsung menargetkan pelanggan dengan penawaran khusus atau promosi produk.
  • Cross-selling dan Up-selling: Perusahaan mencoba untuk meningkatkan nilai transaksi dengan mendorong pelanggan untuk membeli produk tambahan (cross-selling) atau mengupgrade produk mereka ke versi yang lebih mahal atau lengkap (up-selling).

Strategi ini seringkali dikombinasikan dengan pendekatan pemasaran lainnya seperti relational marketing (yang lebih fokus pada membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan) untuk mencapai kesuksesan yang lebih besar dalam jangka panjang.

8. Earned Media

Earned media adalah jenis pemberitaan atau eksposur yang diperoleh oleh perusahaan atau merek melalui upaya pemasaran yang tidak dibayar atau tidak diminta secara langsung. Ini termasuk liputan pers positif, ulasan produk, rekomendasi dari influencer, dan konten yang dibagikan secara organik oleh pengguna atau pelanggan.

Perbedaan utama antara earned media dengan paid media (iklan yang dibayar) dan owned media (konten yang dimiliki perusahaan, seperti situs web atau akun media sosial) adalah earned media diperoleh melalui aktivitas atau kualitas produk yang menghasilkan perhatian positif dari pihak ketiga, seperti wartawan, influencer, atau pelanggan.

Contoh earned media termasuk:

  • Liputan Pers: Artikel atau berita tentang perusahaan, produk, atau inisiatif mereka yang muncul dalam media cetak, online, atau televisi secara organik, tanpa membayar untuk peringkat tersebut.
  • Ulasan Produk: Review produk atau layanan perusahaan yang ditulis oleh pengulas independen atau pelanggan yang dapat meningkatkan kesadaran dan kepercayaan terhadap merek.
  • Mention dari Influencer: Ketika influencer atau tokoh terkenal secara sukarela mempromosikan produk atau merek secara positif di platform media sosial mereka sendiri.
  • Konten Viral: Konten perusahaan yang dibagikan secara luas oleh pengguna atau pelanggan di media sosial atau platform online lainnya, menciptakan eksposur tambahan dan meningkatkan kesadaran merek.
  • Rekomendasi Mulut ke Mulut: Ketika pelanggan yang puas berbagi pengalaman positif mereka dengan orang lain, yang kemudian dapat menghasilkan pemasaran dari mulut ke mulut dan meningkatkan citra merek.

9. Account Based Marketing (ABM)

Account Based Marketing (ABM) adalah strategi pemasaran yang berfokus pada targetkan akun tertentu atau perusahaan secara individual, daripada menargetkan pasar secara luas. 

Pendekatan ini mengharuskan perusahaan untuk menyesuaikan pesan pemasaran dan taktiknya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan spesifik dari setiap akun yang ditargetkan.

Berikut adalah beberapa ciri khas dari Account Based Marketing (ABM):

  • Penargetan yang Tepat: ABM memungkinkan perusahaan untuk menargetkan akun-akun tertentu yang dianggap sebagai prospek yang paling bernilai atau strategis. Ini bisa berupa akun besar, potensial untuk kerjasama jangka panjang, atau akun yang memiliki karakteristik yang sama seperti industri atau geografi tertentu.
  • Personalisasi Pesan: Pesan pemasaran dalam ABM disesuaikan secara khusus untuk setiap akun yang ditargetkan. Ini melibatkan penyesuaian pesan untuk mencerminkan kebutuhan, tantangan, dan keinginan yang spesifik dari masing-masing akun tersebut.
  • Kolaborasi Tim: ABM melibatkan kerja sama yang erat antara tim penjualan dan pemasaran. Tim ini bekerja bersama untuk mengidentifikasi target akun yang ideal, merencanakan kampanye pemasaran yang sesuai, dan mengimplementasikan strategi yang efektif untuk berinteraksi dengan prospek tersebut.
  • Pendekatan Multi-Channel: ABM menggunakan berbagai saluran pemasaran untuk mencapai target akun, termasuk email, media sosial, iklan online, konten yang disesuaikan, acara, dan lainnya. Pendekatan multi-channel ini bertujuan untuk memastikan bahwa pesan pemasaran disampaikan dengan cara yang paling efektif kepada setiap akun yang ditargetkan.
  • Pengukuran dan Evaluasi: Penting untuk mengukur dan mengevaluasi keberhasilan kampanye ABM. Ini melibatkan melacak metrik seperti tingkat keterlibatan akun, tingkat konversi, nilai kesepakatan, dan ROI (Return on Investment) untuk memastikan bahwa strategi ABM memberikan hasil yang diinginkan.

10. Conversational Marketing

Strategi marketing pemasaran lainnya yang umum digunakan B2C adalah conversational marketing. Conversational marketing adalah strategi pemasaran yang menekankan interaksi real-time dan langsung antara merek dan konsumen melalui saluran komunikasi seperti obrolan langsung (live chat), pesan teks, atau obrolan media sosial. 

Pendekatan ini bertujuan untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan, memberikan layanan pelanggan yang lebih personal, dan menghasilkan prospek yang lebih berkualitas melalui interaksi langsung.

Beberapa ciri khas dari conversational marketing termasuk:

  • Obrolan Langsung: Perusahaan menyediakan saluran komunikasi langsung seperti obrolan langsung di situs web mereka, yang memungkinkan pelanggan untuk berkomunikasi dengan merek secara real-time untuk mendapatkan informasi atau bantuan.
  • Pesanan Teks: Beberapa perusahaan menggunakan pesan teks untuk berkomunikasi dengan pelanggan mereka, seperti mengirimkan pengingat pembelian atau menawarkan promosi eksklusif melalui pesan teks.
  • Bot Obrolan: Perusahaan dapat menggunakan bot obrolan untuk merespons pertanyaan umum atau mengarahkan pelanggan ke sumber daya yang tepat, meskipun interaksi ini seringkali tidak sepersonal manusia.
  • Media Sosial: Conversational marketing juga dapat terjadi melalui platform media sosial, di mana perusahaan membalas komentar atau pesan dari pelanggan secara langsung dan secara pribadi.
  • Personalisasi: Penting bagi perusahaan untuk memastikan bahwa interaksi conversational marketing disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi individu pelanggan, sehingga memberikan pengalaman yang lebih personal dan relevan.

Conversational marketing membantu perusahaan B2C untuk meningkatkan keterlibatan pelanggan, mempercepat siklus penjualan, dan memperkuat hubungan dengan pelanggan melalui interaksi langsung. 

Dengan memberikan layanan yang responsif dan personal, perusahaan dapat membangun kepercayaan, meningkatkan loyalitas pelanggan, dan membedakan diri mereka dalam pasar yang kompetitif. 

Baca juga: Strategi Pemasaran di Instagram, Menaklukkan Dunia Digital dengan Foto dan Video

Demikian tadi ulasan mengenai 10 strategi pemasaran terbaik yang dapat Kamu gunakan apabila Kamu memiliki bisnis ataupun Kamu adalah seorang marketer professional. 

Perlu diingat bahwa strategi pemasaran di atas perlu disesuaikan dengan karakteristik target pasar, tujuan bisnis, dan situasi spesifik perusahaan. Tidak ada pendekatan pemasaran yang satu ukuran cocok untuk semua, dan penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti profil pelanggan, tujuan bisnis, budaya perusahaan, tren industri dan perkembangan pasar, teknologi dan sumber daya.

Semoga bermanfaat ya Boldee!


OHBold Creative Agency
Membantu Brand Memenangkan Pasar.
Info Selengkapnya

Hubungi Kami!


No Comments

Post a Comment

Any question ?