Target Audience: Arti, Bedanya dengan Target Market dan Cara Menentukannya
Target Audience adalah kelompok spesifik atau segmen pasar yang menjadi fokus utama suatu produk, layanan, atau pesan pemasaran. Kelompok ini memiliki karakteristik, kebutuhan, dan preferensi yang serupa, sehingga strategi pemasaran dapat disesuaikan secara efektif untuk mencapai maksimal dampak.
Walaupun sering disamakan dengan target pasar, target audience atau dikenal sebagai target audiens dalam bahasa Indonesia sebenarnya memiliki perbedaan yang signifikan. Meskipun begitu, mengidentifikasi keduanya tetap menjadi suatu hal yang sangat penting.
Target audience adalah istilah yang sangat penting dalam dunia pemasaran, karena menentukan arah dan fokus strategi pemasaran sebuah produk atau layanan. Pemahaman yang mendalam terhadap karakteristik, preferensi, dan kebutuhan target audience memungkinkan perusahaan untuk merancang kampanye pemasaran yang lebih personal dan relevan.
Berikut ini adalah pembahasan dari OHBold mengenai apa itu target audience? Simak selengkapnya berikut ini!
Pengertian Target Audience
Menurut Investopedia, Target Audience adalah kelompok konsumen potensial yang ditujukan oleh pemasar suatu produk atau layanan. Identifikasi target audience membantu perusahaan untuk memahami dan memenuhi kebutuhan serta keinginan konsumen secara lebih efektif.
Pengertian Target Audience adalah sekelompok orang atau audiens yang diidentifikasi dan menjadi fokus utama dalam upaya pemasaran suatu produk atau layanan. Ini merupakan segmen pasar yang dipilih oleh perusahaan atau pemasar sebagai kelompok yang paling mungkin atau diharapkan memiliki minat, kebutuhan, atau karakteristik tertentu yang sesuai dengan produk atau layanan yang ditawarkan.
Pemilihan target audience dilakukan berdasarkan berbagai kriteria seperti demografi (usia, jenis kelamin, pendapatan), geografi (lokasi geografis), psikografi (gaya hidup, nilai-nilai), dan perilaku konsumen (kebiasaan pembelian, preferensi produk). Tujuan utama dari menentukan target audience adalah untuk memahami audiens dengan lebih baik sehingga strategi pemasaran dapat disesuaikan dan disasarkan secara lebih efektif.
Pemahaman yang baik terhadap target audience memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan pesan pemasaran yang lebih relevan, memilih saluran distribusi yang tepat, dan merancang produk atau layanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kelompok tersebut. Hal ini membantu meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran dan memperbesar peluang sukses dalam mencapai tujuan bisnis perusahaan.
Perbedaan Target Audience dan Target Market
Target Market dan Target Audience adalah dua konsep yang sering digunakan dalam pemasaran untuk mengidentifikasi dan memahami segmen pasar. Meskipun seringkali digunakan secara bersamaan, keduanya memiliki perbedaan yang penting.
Berikut adalah penjelasan singkat tentang perbedaan antara Target Audience dan Target Market:
1. Target Market
- Definisi: Target Market merujuk pada kelompok keseluruhan dari konsumen atau organisasi yang menjadi fokus pemasaran perusahaan. Ini adalah segmen pasar yang memiliki karakteristik dan kebutuhan serupa yang dapat dijadikan sasaran oleh perusahaan.
- Cakupan: Lebih umum dan melibatkan analisis pasar secara menyeluruh untuk mengidentifikasi segmen-segmen pasar yang paling menjanjikan.
- Contoh: Jika sebuah perusahaan makanan menyasar kelompok konsumen yang peduli tentang makanan organik, maka pasaran sasarannya adalah semua konsumen yang tertarik pada makanan organik.
2. Target Audience
- Definisi: Target Audience adalah subset dari Target Market. Ini adalah kelompok yang lebih spesifik dari orang-orang atau organisasi yang menjadi fokus komunikasi pemasaran. Biasanya, ini mencakup orang-orang yang memiliki karakteristik demografis, perilaku, atau kebutuhan yang lebih khusus.
- Cakupan: Lebih spesifik dan berfokus pada kelompok tertentu di dalam pasaran sasaran.
- Contoh: Jika perusahaan makanan organik dalam pasaran sasaran yang peduli pada makanan organik ingin mengidentifikasi kelompok konsumen yang lebih spesifik, seperti wanita muda profesional yang aktif secara sosial dan peduli pada keberlanjutan, maka mereka dapat menetapkan Target Audience pada kelompok tersebut.
Dengan kata lain, Target Market mengacu pada seluruh segmen pasar yang mungkin menarik bagi perusahaan, sementara Target Audience adalah fokus lebih spesifik pada kelompok tertentu di dalam pasar tersebut yang menjadi sasaran komunikasi atau pemasaran.
Baca juga: 10 Cara Ampuh Menaikkan Peringkat Website di Search Engine
Cara Menentukan Target Audience
Jika Kamu sudah memiliki pelanggan, analisis data pelanggan yang ada. Identifikasi pola pembelian, preferensi, dan karakteristik pelanggan yang sudah ada.
1. Lakukan Penelitian Pasar
Gunakan informasi yang telah Kamu kumpulkan untuk membuat profil atau persona pelanggan ideal. Berikan nama, gambar, dan cerita fiktif yang menggambarkan pelanggan potensial Kamu.
2. Identifikasi Karakteristik Demografis
Untuk menentukan karakteristik demografis target audience, kita dapat mempertimbangkan beberapa faktor kunci. Misalnya, jika produk atau layanan ditujukan untuk pemuda, kita dapat menyegmentasikan berdasarkan usia (18-30 tahun), dengan fokus pada kebutuhan dan preferensi mereka.
Dalam hal jenis kelamin, apakah produk tersebut lebih sesuai untuk pria atau wanita? Pertimbangkan pendapatan, apakah target audience memiliki tingkat pendapatan tertentu yang dapat membeli produk atau layanan tersebut dengan mudah?
Jika produk memiliki keterkaitan dengan industri atau pekerjaan tertentu, seperti teknologi atau kesehatan, pekerjaan dan pendidikan juga menjadi faktor penting untuk dipertimbangkan. Pendidikan dapat memberikan wawasan tentang tingkat literasi produk dan kemampuan pemahaman konsep yang lebih kompleks.
Dengan merinci karakteristik demografis ini, kita dapat mengidentifikasi secara lebih tepat siapa yang mungkin menjadi pelanggan potensial, memudahkan pengembangan strategi pemasaran yang lebih terarah dan efektif.
3. Perhatikan Aspek Geografis
Pertimbangan untuk menentukan seberapa luas jangkauan geografis yang sesuai untuk produk atau layanan melibatkan evaluasi karakteristik produk, skala produksi, regulasi pemerintah, kebutuhan pasar, persaingan, dan pemahaman tentang budaya konsumen.
Jika produk memiliki keunikan atau daya tarik lokal, pasar lokal mungkin lebih cocok, sementara produk dengan sifat universal atau distribusi global dapat mempertimbangkan pasar nasional atau internasional.
Penting juga untuk mempertimbangkan ketersediaan sumber daya dan kondisi eksternal yang dapat mempengaruhi operasional bisnis. Keputusan harus didasarkan pada analisis menyeluruh terhadap faktor-faktor ini untuk mengoptimalkan kesuksesan di pasar yang dipilih.
4. Pahami Perilaku Konsumen
Dalam menganalisis perilaku konsumen terkait produk atau layanan, penting untuk memahami motivasi, proses pengambilan keputusan, dan sumber informasi yang mereka andalkan.
Identifikasi motivasi konsumen, pahami proses pengambilan keputusan mereka, dan tentukan di mana mereka cenderung mencari informasi. Apakah melalui internet, media sosial, atau rekomendasi dari teman dan keluarga?
Mengetahui jalur perolehan informasi ini membantu menentukan strategi pemasaran yang lebih efektif untuk meningkatkan keterlibatan pelanggan dan memenuhi kebutuhan serta harapan konsumen.
5. Psikografis dan Gaya Hidup
Tinjauan faktor-faktor psikografis seperti nilai-nilai, minat, dan gaya hidup target audience sangat penting untuk memahami cara hidup dan preferensi mereka.
Melihat nilai-nilai yang mereka anut membantu dalam memahami prinsip-prinsip yang mereka anggap penting, sedangkan pemahaman terhadap minat mereka membuka peluang untuk menyajikan produk atau layanan yang lebih sesuai dengan hobi atau kegemaran mereka.
Analisis gaya hidup membantu mengetahui pola perilaku sehari-hari, preferensi gaya hidup, dan keputusan-keputusan sehari-hari yang dapat memengaruhi keputusan pembelian.
Dengan memahami faktor-faktor ini, strategi pemasaran dapat dipersonalisasi untuk lebih mendekati target audience, menciptakan koneksi yang lebih kuat, dan memenuhi kebutuhan psikologis dan emosional mereka.
6. Gunakan Data Pelanggan yang Ada
Jika Kamu sudah memiliki pelanggan, analisis data pelanggan yang ada menjadi kunci untuk meningkatkan pemahaman tentang basis pelanggan. Identifikasi pola pembelian mereka, baik dalam hal frekuensi maupun jenis produk atau layanan yang sering mereka beli.
Perhatikan preferensi pelanggan, termasuk merek, warna, atau fitur tertentu yang mereka pilih. Selain itu, fokus pada karakteristik demografis dan psikografis pelanggan, seperti usia, jenis kelamin, pendapatan, minat, dan gaya hidup.
Dengan menganalisis data ini, Kamu dapat mengidentifikasi tren, mengembangkan strategi retensi pelanggan, dan bahkan merancang kampanye pemasaran yang lebih terarah untuk menarik pelanggan baru dengan profil serupa.
Analisis data pelanggan yang komprehensif memainkan peran kunci dalam meningkatkan keefektifan strategi pemasaran dan memperkuat hubungan dengan pelanggan yang sudah ada.
7. Buat Persona Pelanggan (Customer Personas)
Persona adalah representasi fiksi atau karakter yang diciptakan untuk mewakili tipe tertentu dari pemirsa atau pengguna. Dalam berbagai konteks, istilah “persona” dapat memiliki makna yang berbeda.
Pembuatan persona melibatkan identifikasi dan deskripsi karakteristik yang relevan untuk membantu perusahaan memahami lebih baik siapa target mereka. Berikut adalah beberapa komponen umum yang mewakili persona dalam pemasaran:
1. Demografi:
- Usia
- Jenis kelamin
- Pendidikan
- Pendapatan
- Pekerjaan
2. Psikografi:
- Minat dan hobi
- Gaya hidup
- Nilai dan keyakinan
- Preferensi budaya
- Pola perilaku konsumen
3. Tujuan dan Tantangan:
- Tujuan hidup
- Tantangan yang dihadapi
- Keinginan dan aspirasi
- Keputusan pembelian utama
4. Perilaku Online:
- Penggunaan media sosial
- Preferensi platform online
- Kebiasaan pencarian internet
- Aktivitas online lainnya
5. Sumber Informasi:
- Sumber berita dan informasi yang diandalkan
- Media konsumsi yang disukai
- Cara menyampaikan pesan dan informasi
6. Pengalaman Produk:
- Pengalaman sebelumnya dengan produk serupa
- Harapan terhadap produk atau layanan
- Masalah atau kekhawatiran yang mungkin muncul
7. Komunikasi dan Pembelian:
- Preferensi komunikasi (misalnya, email, media sosial, iklan)
- Proses pengambilan keputusan pembelian
- Faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian
8. Nama dan Gambaran Visual:
- Memberikan persona nama dan mungkin foto atau gambaran visual untuk memberikan elemen manusiawi pada representasi tersebut.
Dengan memahami komponen-komponen ini, perusahaan dapat membentuk gambaran yang lebih lengkap dan terinci tentang siapa target audiens atau pelanggan potensial mereka. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengarahkan strategi pemasaran mereka dengan lebih efektif, menyusun pesan yang sesuai, dan menyesuaikan produk atau layanan mereka agar lebih cocok dengan kebutuhan dan preferensi target pasar.
Demikianlah penjelasan mengenai target audience. Pada intinya, target audience adalah sekelompok individu yang lebih terperinci dan dianggap sudah memiliki ketertarikan untuk melakukan pembelian produk atau layanan.
Target audience menjadi sangat penting dalam strategi pemasaran karena pemahaman yang mendalam terhadap karakteristik dan kebutuhan mereka dapat membantu perusahaan mengarahkan upaya pemasaran dengan lebih efektif. Dengan mengetahui siapa target audience yang tepat, perusahaan dapat menyusun pesan-pesan pemasaran yang lebih relevan dan persuasif, serta merancang produk atau layanan yang lebih sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka. Semoga bermanfaat ya!
Baca juga: Geotargeting Marketing, Trik Marketing untuk Lokasi Spesifik
OHBold Creative Agency
Membantu Brand Memenangkan Pasar.
Info Selengkapnya