Tugas Marketing

9 Tugas Marketing Dalam Bisnis dan Cara Mengukur Keberhasilannya

Marketing adalah salah satu elemen penting dalam kesuksesan bisnis modern. Dalam dunia yang semakin terhubung dan kompetitif, tugas marketing telah berkembang menjadi lebih kompleks dan beragam.

Divisi marketing memiliki peran sentral dalam mempromosikan bisnis dan mencapai tujuan organisasi. Divisi ini mencerminkan citra perusahaan Kamu, mengoordinasikan dan menghasilkan semua materi yang mewakili bisnis.

Tugas marketing memang sangat luas dan mencakup berbagai aspek. Setiap tugas marketing memerlukan keterampilan dan pengetahuan yang berbeda, dan sering kali melibatkan kerja sama lintas departemen untuk mencapai tujuan pemasaran yang diinginkan.

Pada artikel kali ini OHBold akan membahas tentang apa saja tugas marketing dan apa saja faktor yang memengaruhi keberhasilan di dalam marketing campaign dan juga tips-tips pengukurannya.

Tugas Marketing dalam Bisnis

Tugas marketing mencakup berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mempromosikan dan menjual produk atau jasa kepada konsumen. Berikut adalah beberapa tugas utama dalam bidang marketing:

1. Riset Pasar

Riset pasar adalah proses mengumpulkan dan menganalisis data tentang pasar, pesaing, dan preferensi konsumen untuk memahami kebutuhan dan tren. Dimulai dengan menentukan tujuan riset, data dikumpulkan melalui survei, wawancara, laporan industri, dan publikasi. Analisis dilakukan untuk mengidentifikasi tren dan pola, kemudian hasilnya diinterpretasikan untuk membuat rekomendasi yang disusun dalam laporan. Rekomendasi ini membantu manajemen membuat keputusan bisnis yang informatif. Implementasi strategi berdasarkan riset pasar diikuti dengan evaluasi dan penyesuaian jika diperlukan, membantu perusahaan merespons perubahan tren dengan cepat dan tepat.

2. Pengembangan Produk

Pengembangan produk melibatkan kerja sama dengan berbagai tim untuk menciptakan produk atau layanan yang memenuhi kebutuhan pasar. Proses ini mencakup identifikasi kebutuhan pasar, ideasi, desain, pengujian, dan peluncuran produk, memastikan produk akhir sesuai dengan harapan konsumen dan memberikan nilai tambah bagi perusahaan.

3. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran melibatkan perencanaan dan pengembangan taktik untuk mencapai target pasar yang tepat. Ini mencakup penentuan target pasar, positioning produk untuk menarik konsumen, dan penetapan harga yang kompetitif. Dengan strategi pemasaran yang efektif, perusahaan dapat meningkatkan visibilitas produk, menarik pelanggan potensial, dan meningkatkan penjualan.

4. Promosi

Promosi melibatkan perancangan dan pelaksanaan kampanye melalui berbagai saluran seperti iklan, media sosial, email marketing, dan hubungan masyarakat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran merek, menarik perhatian konsumen, dan mendorong penjualan produk atau layanan.

5. Distribusi

Distribusi mengelola saluran distribusi untuk memastikan produk tersedia bagi konsumen di tempat dan waktu yang tepat. Ini mencakup perencanaan logistik, pemilihan mitra distribusi, dan pemantauan persediaan untuk memastikan kelancaran pengiriman dan ketersediaan produk.

6. Penjualan

Penjualan melibatkan pengembangan strategi penjualan, pelatihan tim penjualan, dan evaluasi kinerja untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Ini meliputi identifikasi prospek, negosiasi penjualan, dan pelayanan pelanggan untuk memastikan kepuasan dan retensi.

7. Layanan Pelanggan

Layanan pelanggan adalah memastikan kepuasan konsumen dengan produk atau layanan yang mereka terima serta menangani keluhan atau umpan balik konsumen dengan cepat dan efektif. Ini melibatkan responsif terhadap kebutuhan pelanggan, memberikan solusi atas masalah yang muncul, dan meningkatkan pengalaman pelanggan secara keseluruhan.

8. Analisis Kinerja

Analisis kinerja melibatkan pengukuran dan evaluasi hasil dari berbagai upaya pemasaran untuk menilai efektivitasnya. Proses ini mencakup pengumpulan data, analisis tren, dan identifikasi area yang perlu disesuaikan atau ditingkatkan untuk mencapai tujuan pemasaran secara optimal.

Baca juga: Marketing Plan: Pengertian, Manfaat, Tujuan, Jenis dan Perbedaannya Dengan Marketing Strategy 

Pentingnya Tugas Marketing

Tugas marketing sangat penting sebab, memiliki peran utama dalam mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan pelanggan, meningkatkan kesadaran merek, serta mendorong penjualan dan pertumbuhan bisnis melalui berbagai strategi yang efektif dan inovatif. Berikut ini adalah beberapa alasan utamanya:

  1. Meningkatkan Kesadaran Merek (Brand Awareness): Kampanye marketing yang efektif dapat meningkatkan visibilitas dan pengenalan merek di kalangan konsumen.
  2. Mendorong Penjualan: Promosi yang tepat dapat menarik minat konsumen dan mendorong mereka untuk melakukan pembelian.
  3. Membangun Loyalitas Pelanggan: Dengan memberikan pengalaman yang positif dan memuaskan, perusahaan dapat menciptakan pelanggan yang loyal dan berulang.
  4. Menghadapi Persaingan: Tugas marketing yang baik memungkinkan perusahaan untuk bersaing secara efektif di pasar yang penuh dengan kompetitor.
  5. Mengidentifikasi Peluang Pasar: Melalui riset dan analisis, perusahaan dapat menemukan peluang pasar baru dan mengembangkan strategi untuk memanfaatkannya.

Jenis-jenis Marketing

Di dalam bidang marketing, terdapat beberapa jenis strategi marketing yang umumnya digunakan oleh pelaku marketing atau marketer. Beberapa di antaranya termasuk:

1. Digital Marketing

Digital marketing melibatkan penggunaan platform online seperti website, media sosial (seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan LinkedIn), serta email untuk mencapai tujuan pemasaran seperti peningkatan brand awareness, penjualan produk atau jasa, dan interaksi dengan pelanggan. Metode ini memanfaatkan kekuatan internet untuk mencapai audiens yang lebih luas dan meningkatkan keterlibatan dengan konsumen secara efektif.

2. Content Marketing

Content marketing merupakan strategi pemasaran yang berfokus pada penciptaan dan distribusi konten yang bernilai tinggi untuk menarik dan mempertahankan audiens. Tujuannya adalah untuk menyampaikan informasi yang bermanfaat, mengedukasi, atau menghibur target pasar, sehingga membangun hubungan yang kuat dengan mereka.

Melalui konten yang relevan dan berbobot, perusahaan dapat membangun brand awareness, meningkatkan loyalitas pelanggan, dan akhirnya mempengaruhi keputusan pembelian.

3. Social Media Marketing

Social media marketing adalah strategi pemasaran yang menggunakan platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan LinkedIn untuk berinteraksi dengan audiens, mempromosikan produk atau layanan, serta membangun brand awareness dan loyalitas pelanggan.

Tujuan utamanya adalah untuk menciptakan konten yang menarik dan relevan, serta memanfaatkan fitur targeting yang ada di platform sosial untuk mencapai audiens yang tepat. Dengan menggunakan analisis data dan keterlibatan aktif, perusahaan dapat mengoptimalkan kampanye mereka dan meningkatkan interaksi serta konversi dengan pelanggan potensial.

4. Influencer Marketing

Influencer marketing adalah strategi pemasaran yang melibatkan kolaborasi dengan individu terkenal atau berpengaruh dalam industri tertentu, yang memiliki pengikut yang besar dan terlibat di media sosial. Tujuan utamanya adalah untuk menggunakan kekuatan dan pengaruh mereka untuk mempromosikan produk atau layanan secara langsung kepada audiens mereka.

Ini mencakup pembayaran kepada influencer atau pengiriman produk gratis dalam pertukaran promosi. Dengan pendekatan ini, merek dapat memanfaatkan kepercayaan dan kredibilitas influencer untuk meningkatkan brand awareness, mencapai target pasar yang lebih luas, dan meningkatkan konversi penjualan.

5. Email Marketing

Email marketing adalah strategi pemasaran yang melibatkan pengiriman pesan-pesan pemasaran secara langsung melalui email kepada audiens yang telah diperoleh sebelumnya, seperti pelanggan atau prospek yang telah berlangganan. Tujuan utamanya adalah untuk berkomunikasi secara langsung dengan audiens, mengirimkan informasi tentang produk atau layanan, penawaran khusus, berita terbaru, atau konten yang relevan. Email marketing efektif ketika pesan-pesan dikirimkan secara terjadwal dan dikustomisasi sesuai dengan preferensi dan perilaku konsumen, serta menggunakan analisis data untuk meningkatkan pengiriman dan interaksi yang lebih tinggi.

6. Search Engine Optimization (SEO)

Search Engine Optimization (SEO) adalah serangkaian upaya untuk meningkatkan visibilitas situs web atau konten di hasil pencarian organik (non-bayar) di mesin pencari seperti Google, Bing, dan lainnya. Ini dilakukan dengan mengoptimalkan berbagai faktor, termasuk kata kunci, struktur situs, kecepatan halaman, kualitas konten, dan tautan masuk (backlink).

Tujuan utamanya adalah agar situs web muncul lebih tinggi dan lebih sering dalam hasil pencarian yang relevan, sehingga meningkatkan lalu lintas organik, mendapatkan lebih banyak pengunjung potensial, dan akhirnya meningkatkan konversi atau tujuan bisnis lainnya. SEO juga melibatkan pemahaman tentang algoritma mesin pencari dan tren perilaku pengguna untuk mengoptimalkan strategi secara efektif.

7. Pay-per-click (PPC) Marketing

PPC marketing adalah strategi di mana pengiklan membayar untuk setiap klik pada iklan mereka. Salah satu bentuk umumnya adalah melalui Google Ads, di mana pengiklan menentukan kata kunci target untuk iklan mereka.

Iklan ini muncul di hasil pencarian atau situs web mitra Google, pengiklan hanya membayar saat iklan mereka diklik. Tujuan utamanya adalah meningkatkan lalu lintas dan konversi dengan kontrol biaya yang lebih baik serta kemampuan menargetkan audiens spesifik berdasarkan lokasi, perilaku, dan demografi, serta mengukur kinerja iklan dengan data analitik.

8. Affiliate Marketing

Affiliate marketing adalah strategi di mana perusahaan memberikan komisi kepada afiliasi untuk setiap penjualan atau lalu lintas yang dihasilkan melalui upaya pemasaran afiliasi mereka.

Afiliasi dapat berupa individu atau entitas lain yang mempromosikan produk perusahaan menggunakan tautan afiliasi khusus. Tujuannya adalah meningkatkan penjualan atau lalu lintas situs web dengan memanfaatkan jaringan pemasaran luas, sementara afiliasi mendapatkan komisi berdasarkan kinerja yang mereka hasilkan.

Baca juga: 

Strategi Marketing

Di dalam tugas marketing, diperlukan beberapa strategi marketing yang dapat dilakukan demi mencapai tujuan bisnis yang diinginkan. Beberapa strategi tersebut antara lain:

1. Strategi Marketing B2C

Strategi marketing B2C melibatkan pendekatan langsung perusahaan kepada konsumen akhir melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter untuk interaksi, branding, dan promosi produk.

Konten yang bernilai seperti blog, video tutorial, dan infografis digunakan untuk menarik dan memberi nilai tambah kepada target pasar. SEO digunakan untuk meningkatkan visibilitas situs web perusahaan di mesin pencari, sementara email marketing memberikan penawaran khusus dan informasi produk kepada pelanggan.

Pemasaran berbayar termasuk iklan PPC di Google Ads dan media sosial, serta retargeting untuk menarik dan mempertahankan konsumen potensial. Kerjasama dengan influencer membantu dalam memperluas jangkauan merek, sementara personalisasi pengalaman pelanggan dan program loyalitas memperkuat hubungan dengan pelanggan untuk meningkatkan retensi dan nilai seumur hidup pelanggan.

2. Relationship Marketing

Relationship marketing adalah pendekatan strategis dalam pemasaran yang berfokus pada membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan dan mempertahankan kesetiaan mereka. Tujuannya adalah untuk menciptakan interaksi yang bermakna dan saling menguntungkan antara perusahaan dan pelanggan, bukan hanya sekadar transaksi satu kali.

Pendekatan ini melibatkan penggunaan strategi seperti personalisasi pengalaman pelanggan, komunikasi terus-menerus, pemahaman mendalam tentang kebutuhan pelanggan, dan responsif terhadap umpan balik pelanggan.

Dengan membangun hubungan yang kuat dan positif, perusahaan dapat meningkatkan retensi pelanggan, memperoleh rekomendasi dari pelanggan yang puas, serta menciptakan nilai jangka panjang bagi kedua belah pihak.

3. Word of Mouth

Word of Mouth (WoM) atau “dari mulut ke mulut” adalah proses di mana informasi tentang produk, layanan, atau merek disebarkan dari satu orang ke orang lain secara lisan, baik secara langsung maupun melalui platform seperti media sosial.

Ini merupakan salah satu bentuk paling kuat dari pemasaran, karena didasarkan pada rekomendasi personal dari individu kepada individu lainnya, yang sering kali dianggap lebih kredibel dan mempengaruhi keputusan pembelian secara signifikan.

Perusahaan sering berupaya untuk mempengaruhi dan memanfaatkan WoM melalui produk berkualitas, pelayanan pelanggan yang baik, dan kampanye pemasaran yang dirancang untuk merangsang percakapan positif di antara konsumen.

4. Iklan Berbayar

Iklan berbayar adalah strategi pemasaran di mana perusahaan membayar untuk menampilkan pesan promosi mereka kepada audiens target. Ini mencakup PPC seperti Google Ads, iklan sosial media berbayar di platform seperti Facebook dan Instagram, display ads, iklan video di YouTube, dan native ads. Tujuannya adalah meningkatkan visibilitas merek, mencapai target pasar yang tepat, dan meningkatkan konversi dengan memanfaatkan berbagai metode pembayaran berdasarkan klik, tayangan, atau interaksi.

5. Undercover Marketing

Undercover marketing, atau juga dikenal sebagai stealth marketing atau buzz marketing, adalah strategi pemasaran di mana produk atau pesan promosi disajikan kepada konsumen tanpa diketahui bahwa itu sebenarnya adalah bentuk pemasaran.

Metode ini sering kali melibatkan penyelipan produk atau merek ke dalam konten atau situasi yang tampaknya alami atau organik, seperti dalam acara TV, film, atau media sosial.

Tujuannya adalah untuk menciptakan kesan spontanitas dan reaksi positif dari konsumen, tanpa terlihat seperti iklan yang tradisional. Praktik ini memerlukan pendekatan hati-hati untuk memastikan tidak menyesatkan atau mengecoh konsumen.

6. Strategi Pemasaran B2B

Strategi pemasaran B2B melibatkan pendekatan untuk memasarkan produk atau layanan dari satu perusahaan kepada perusahaan lain. Ini mencakup pemasaran konten seperti white paper dan studi kasus untuk membangun otoritas, SEO dan PPC untuk meningkatkan visibilitas online, pemasaran email untuk mempertahankan keterlibatan dengan prospek dan pelanggan, serta kehadiran aktif di media sosial seperti LinkedIn.

Event marketing seperti pameran dagang digunakan untuk membangun hubungan dan memperluas jaringan bisnis, sementara strategi berdasarkan akuisisi dan pengelolaan CRM membantu mengidentifikasi dan mengelola prospek potensial serta meningkatkan retensi pelanggan.

7. Podcasting

Podcasting adalah bentuk konten digital yang terdiri dari audio atau kadang-kadang video, yang didistribusikan melalui internet untuk didengarkan atau ditonton secara on-demand. Podcasting telah menjadi sarana populer untuk menyampaikan informasi, berbagi cerita, atau menghadirkan diskusi tentang berbagai topik, mulai dari bisnis dan teknologi hingga seni dan hiburan. Pengguna dapat mengunduh atau streaming episode podcast menggunakan aplikasi khusus atau platform seperti Apple Podcasts, Spotify, atau Google Podcasts.

Podcasting juga telah menjadi alat yang efektif untuk pemasaran, memungkinkan perusahaan atau individu untuk membangun audiens setia, memperluas jangkauan merek, dan menghubungkan dengan para pendengar melalui konten yang relevan dan berharga.

8. Situs Web

Situs web adalah lokasi online yang dapat diakses melalui internet, yang berfungsi sebagai wadah untuk informasi, produk, atau layanan dari sebuah entitas atau individu.

Ini merupakan salah satu elemen kunci dalam strategi pemasaran digital dan komunikasi bisnis modern, memungkinkan perusahaan untuk mempresentasikan merek mereka, menarik pelanggan potensial, dan memberikan nilai tambah melalui konten yang relevan dan interaktif.

Dengan desain yang responsif dan user-friendly, situs web dapat meningkatkan kehadiran online, memfasilitasi transaksi, dan membangun hubungan jangka panjang dengan pengunjungnya.

9. Media Sosial

Strategi dengan media sosial, adalah merujuk pada penggunaan platform-platform online yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi, berbagi konten, dan terlibat dengan orang lain secara virtual. Ini mencakup platform seperti Facebook, Instagram, Twitter, LinkedIn, dan banyak lagi.

Media sosial memainkan peran penting dalam komunikasi pribadi dan bisnis modern, memfasilitasi pembuatan konten, interaksi langsung dengan audiens, promosi produk atau layanan, serta membangun dan memelihara hubungan dengan pelanggan.

Strategi pemasaran media sosial sering melibatkan pembuatan konten yang menarik, penjadwalan posting, interaksi aktif dengan pengikut, dan analisis kinerja untuk mencapai tujuan pemasaran yang ditetapkan.

Baca juga: Influencer Marketing adalah Strategi Pemasaran yang Menguntungkan

Strategi Marketing 4P

Di dalam marketing terdapat strategi 4P atau lebih dikenal dengan istilah “bauran pemasaran” yang mencakup produk, harga, promosi, dan distribusi. Strategi 4P ini digunakan untuk mengelola elemen-elemen utama dari sebuah produk atau layanan dalam upaya mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dan mencapai tujuan pemasaran yang telah ditetapkan. Berikut ini adalah penjabaran lengkapnya:

1. Produk atau Product

Product atau “produk” dalam bahasa Indonesia merujuk kepada barang atau jasa yang ditawarkan oleh suatu perusahaan kepada pelanggan. Ini mencakup segala hal yang terkait dengan produk tersebut, seperti fitur-fitur yang ditawarkan, kualitasnya, desainnya, mereknya, dan aspek-aspek lain yang mempengaruhi nilai dan daya tarik produk tersebut di pasaran.

Dalam strategi pemasaran dan pengembangan produk, penting untuk memperhatikan semua elemen berikut ini:

  • Apa yang kamu jual dan mengapa?

Jelaskan dengan jelas produk atau layanan Kamu. Apa manfaat utama yang Kamu tawarkan kepada pelanggan kamu? Mengapa produk atau layanan Kamu dibutuhkan atau diinginkan oleh pasar?

  • Apa yang dilakukan produk atau layanan Kamu?

Gambarkan secara detail fungsi atau manfaat yang ditawarkan produk atau layanan kamu. Bagaimana produk Kamu memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan pelanggan?

  • Bagaimana kamu menggambarkan demografi produk Kamu?

Tentukan siapa target pasar atau demografi utama yang Kamu tuju. Apakah produk atau layanan Kamu lebih cocok untuk segmen usia tertentu, pendapatan tertentu, atau geografi tertentu?

  • Bagaimana produk Kamu berbeda dari pesaing Kamu?

Identifikasi keunikan atau keunggulan produk Kamu dibandingkan dengan pesaing. Apakah ini fitur khusus, nilai tambah tertentu, kualitas yang lebih baik, atau pendekatan yang inovatif?

Dengan mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan ini, Kamu dapat mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif dan memastikan bahwa produk atau layanan Kamu menarik dan relevan bagi pasar target Kamu.

2. Harga atau Price

Harga berperan penting dalam pemasaran produk atau layanan. Cara Kamu menetapkan harga dapat mempengaruhi seberapa menarik produk atau layanan Kamu bagi konsumen, serta kesuksesan bisnis Kamu secara keseluruhan. Untuk memastikan harga yang tepat untuk audiens target Kamu, ada beberapa pertanyaan yang perlu Kamu pertimbangkan:

  • Berapa banyak yang siap dibayar oleh audiens target saya?
  • Berapa kisaran harga yang digunakan pesaing saya?
  • Di mana saya bisa menemukan audiens target saya saat menetapkan harga?

3. Promosi atau Promotion

Promosi berarti mengiklankan bisnis, produk, dan layanan Kamu untuk menjangkau lebih banyak orang melalui kampanye yang efektif. Ada banyak cara untuk mempromosikan bisnis Kamu, seperti melalui mulut ke mulut, iklan televisi, atau menggunakan pemasaran digital seperti konten online dan media sosial.

Saat mempromosikan produk, ada beberapa pertanyaan penting yang perlu Kamu pertimbangkan:

  • Metode promosi mana yang paling menarik bagi audiens target Kamu?
  • Waktu apa yang paling cocok untuk menjangkau audiens target Kamu?”

4. Lokasi atau Location

Penting untuk mengetahui di mana Kamu akan menjual produk dan saluran distribusi. Memilih lokasi yang tepat untuk memasarkan produk adalah kunci untuk mencapai audiens target Kamu. Lokasi yang strategis dapat membantu Kamu membangun hubungan yang kuat dengan audiens dan memperkuat bisnis Kamu.

Saat mencari tempat yang tepat untuk memasarkan produk atau layanan Kamu, Kamu harus bertanya pada diri Kamu pertanyaan-pertanyaan ini:

  • Di mana audiens target Kamu biasanya berbelanja?
  • Saluran distribusi mana yang akan efektif menjangkau audiens target Kamu?

Pengukuran Metrik Keberhasilan Marketing

Menetapkan dan mengukur keberhasilan tugas marketing dalam bisnis Kamu melibatkan penggunaan Key Performance Indicators (KPI). Berikut adalah daftar 21 KPI yang dapat membantu Kamu mengukur keberhasilan setiap kampanye, tidak peduli jenisnya, media yang digunakan, atau salurannya:

1. Pengembalian Investasi (ROI)

ROI (Return on Investment) adalah ukuran yang umum digunakan untuk menilai efektivitas investasi pemasaran di dalam tugas marketing Kamu. Ini menghitung perbandingan antara berapa banyak uang yang Kamu habiskan untuk pemasaran dibandingkan dengan berapa banyak pendapatan yang dihasilkan kembali.

Sebagai contoh, jika Kamu menghabiskan 1.000.000 untuk kampanye pemasaran media sosial sepatu kets dan mendapatkan penjualan senilai 5.000.000, ROI Kamu adalah 4.000.000 atau 400%. Semakin tinggi ROI Kamu, semakin sukses kampanye pemasaran tersebut dianggap.

2. Cost Per Win

Cost per win adalah metrik yang menghitung biaya setiap penjualan dibandingkan dengan total biaya pemasaran, dan Kamu dapat menggunakannya untuk membandingkan efektivitas kampanye yang berbeda. Sebagai contoh:

Kampanye media sosial senilai 1.000.000 untuk produk rambut menghasilkan lima penjualan, sehingga cost per win adalah 200.000.

Sementara itu, kampanye email marketing senilai 1.000.000 untuk produk rambut yang sama menghasilkan 20 penjualan, sehingga cost per win adalah 50.000.

3. Cost Per Lead

Cost per lead mengukur bagaimana efektifnya sebuah kampanye pemasaran dari segi keuangan, dengan memperhatikan jumlah calon pelanggan yang berhasil dihasilkan daripada penjualan atau keberhasilan langsung.

Sebagai contoh, dalam kampanye pemasaran senilai 1.000.000 untuk kopi organik, jika berhasil mendapatkan lima penjualan dari 10 calon pelanggan, maka biaya per calon pelanggan adalah 100.000.

4. Biaya per Konversi

Metrik ini sangat penting untuk perusahaan yang melakukan penjualan langsung secara online, terutama di situs di mana pelanggan bisa menambahkan item ke keranjang digital mereka.

Biaya per konversi adalah metrik yang menghitung biaya yang dikeluarkan untuk mengubah pengunjung situs web menjadi pelanggan yang melakukan pembelian

5. Customer Lifetime Value

Metrik ini menghitung nilai seumur hidup pelanggan dengan cara menambahkan total penjualan rata-rata pelanggan dalam setahun dengan jumlah tahun rata-rata mereka tetap menjadi pelanggan.

Sebagai contoh, bayangkan seorang pelanggan rata-rata menghabiskan 100.000 per pembelian dan membeli empat kali setiap tahun, dengan harapan mereka tetap menjadi pelanggan selama lima tahun.

Dengan demikian, nilai seumur hidup pelanggan mereka adalah 2.000.000.

6. Biaya per Akuisisi

Metrik ini terkait dengan pelanggan baru, menghitung biaya yang diperlukan untuk mendapatkannya melalui pemasaran dan iklan.

Memahami nilai seumur hidup pelanggan Kamu secara keseluruhan dapat membantu Kamu menentukan anggaran yang tepat yang perlu Kamu alokasikan untuk mendapatkan pelanggan baru.

7. Tingkat Konversi

Tingkat konversi, atau tingkat penyelesaian sasaran, mengukur berapa banyak pengunjung situs web Kamu yang berubah menjadi prospek atau pelanggan yang melakukan pembelian selama periode tertentu dari sebuah kampanye.

Contohnya, jika dalam satu minggu kampanye pemasaran 1.000 orang mengunjungi situs web Kamu dan 100 dari mereka menjadi prospek, tingkat konversi Kamu adalah 10%.

8. Trafic Website

Banyak kampanye pemasaran melibatkan pengiklanan di situs web perusahaan. Kamu bisa menggunakan total lalu lintas untuk menilai kesuksesan situs web Kamu secara umum, serta membandingkan lalu lintas dari waktu ke waktu di luar periode kampanye pemasaran.

Mengukur lalu lintas situs web secara rutin membantu Kamu memahami efektivitas kampanye apa yang bekerja dan kapan.

Kamu juga bisa melacak lalu lintas dari pengunjung perangkat seluler dibandingkan dengan pengguna komputer.

Jika Kamu melihat penurunan jumlah pengunjung situs web selama kampanye pemasaran, pertimbangkan untuk memeriksa masalah seperti tautan yang rusak atau masalah teknis lain yang perlu diperbaiki.

9. Traffic by Source

Metrik traffic by Source mengidentifikasi asal pengunjung situs web Kamu, seperti dari hasil pencarian organik, langsung masuk tanpa melalui pencarian, tautan yang direkomendasikan, atau dari media sosial.

Memantau metrik ini dapat membantu Kamu menentukan di mana Kamu perlu fokus lebih banyak usaha atau anggaran untuk menarik lebih banyak pengunjung dari sumber-sumber tersebut.

10. Pengunjung Baru Versus Pengunjung yang Lama

Metrik ini membantu menunjukkan seberapa relevan situs web Kamu dalam jangka panjang.

Tingginya jumlah pengunjung yang kembali menunjukkan bahwa orang-orang menganggap situs Kamu cukup berharga untuk terus dikunjungi kembali.

Pertimbangkan untuk meninjau metrik ini saat Kamu menambahkan konten ke situs web Kamu untuk mengukur kinerja konten, kampanye, atau iklan tertentu.

11. Sessions

Metrik ini mengukur jumlah total kunjungan yang didapat situs web Kamu, bahkan jika beberapa berasal dari pengunjung yang sama. Misalnya, seorang pelanggan mungkin berbelanja di pagi hari dan kembali ke situs di malam hari, dan Kamu menghitung keduanya sebagai sesi unik dan individual.

12. Durasi Rata-rata Sesi

Jumlah total kunjungan yang diterima situs web Kamu dihitung oleh metrik ini, bahkan jika beberapa kunjungan berasal dari pengunjung yang sama. Contohnya, seorang pelanggan mungkin mengunjungi di pagi hari dan kembali lagi di malam hari, dan Kamu menghitung kedua kunjungan tersebut sebagai sesi yang unik dan terpisah.

Metrik durasi sesi rata-rata lebih relevan untuk beberapa industri daripada yang lain dan mengukur total waktu yang dihabiskan pengunjung di situs web Kamu. Misalnya, industri real estate sering kali melihat durasi sesi yang lebih panjang karena orang-orang menelusuri daftar rumah.

Metrik ini bisa membantu Kamu menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

  • Apakah situs Kamu ramah pengguna?
  • Apakah pelanggan dapat dengan mudah menemukan apa yang mereka cari atau butuhkan?
  • Apakah konten di situs Kamu cukup berharga untuk membuat pengunjung menghabiskan lebih banyak waktu?

13. Bounce Rate

Bounce rate mengukur seberapa banyak orang yang meninggalkan situs web Kamu setelah hanya melihat halaman arahan. Metrik ini bisa membantu Kamu mengidentifikasi:

  • Ketidaktertarikan
  • Kurangnya kecocokan konten
  • Kesalahan pemuatan atau waktu pemuatan yang lama

Pertimbangkan untuk menambahkan konten visual dan ajakan bertindak yang menarik untuk menjaga pengunjung tetap berada di halaman Kamu. Selain itu, sertakan tautan ke materi yang relevan yang sesuai dengan apa yang Kamu tawarkan.

Sebagai contoh, kampanye pemasaran untuk peluncuran produk baru yang mengarah ke beranda situs web yang menampilkan item baru kemungkinan akan memiliki bounce rate lebih rendah dibandingkan dengan kampanye yang tidak menampilkan item baru sama sekali.

14. Exit rate

Exit rate berbeda dari bounce rate karena mengukur tepat di halaman mana konsumen meninggalkan situs web Kamu, bahkan jika mereka telah mengunjungi lebih dari satu halaman.

Metrik ini membantu mengidentifikasi di mana pembaca kehilangan minat dan dapat membantu Kamu memperkuat konten secara keseluruhan.

15. Pageview

Metrik ini menunjukkan jumlah total halaman yang dilihat, dan penting untuk dicatat bahwa setiap kali pengunjung kembali ke situs, mereka tetap dihitung.

Nilai dari metrik ini adalah membantu Kamu menentukan apakah semua halaman situs web Kamu mendapatkan lalu lintas atau jika ada halaman tertentu yang berkinerja lebih baik. Informasi ini dapat membantu Kamu memutuskan di mana harus menempatkan iklan pemasaran tertentu.

16. Impressions

Salah satu metrik penting dalam kampanye pemasaran yang melibatkan tugas marketing adalah tayangan, yaitu jumlah total tampilan konten dan iklan Kamu.

Metrik ini menghitung setiap kali seseorang melihat iklan Kamu, bahkan jika satu orang melihatnya lebih dari sekali di berbagai platform digital.

17. Jangkauan sosial

Metrik ini menunjukkan berapa banyak orang di media sosial yang melihat konten Kamu dan hanya menghitung pengguna individu, berbeda dengan tayangan.

Angka yang tinggi dalam metrik jangkauan sosial Kamu adalah hal yang baik, meskipun tidak semua orang yang melihat konten Kamu akan terlibat. Jadi, semakin luas jangkauan Kamu, semakin baik peluang untuk mendapatkan lebih banyak keterlibatan.

Kamu dapat meningkatkan jangkauan sosial dengan:

  • Memberi merek semua profil sosial Kamu
  • Terlibat dengan orang yang memposting
  • Sering berbagi konten yang dikurasi

18. Keterlibatan sosial

Keterlibatan sosial adalah jumlah orang dari metrik jangkauan sosial yang berinteraksi dengan elemen kampanye pemasaran Kamu. Ini bisa mencakup:

  • Klik
  • Berbagi
  • Suka
  • Komentar

19. Email Open Rate

Inti dari setiap kampanye pemasaran adalah iklan email, dan metrik ini mengukur jumlah orang yang membuka email dibandingkan dengan jumlah total penerima.

Alasan utama konsumen membuka email antara lain:

  • Nama pengirim
  • Baris subjek
  • Penawaran yang dijelaskan
  • Pratinjau email
  • Panjang yang diharapkan

Kamu dapat meningkatkan open rate dengan membuat baris subjek yang menarik, mengirim email pada waktu yang tepat, dan memiliki daftar penerima yang tersegmentasi dengan baik untuk memastikan relevansi.

20. Tingkat Klik-Tayang (CTR)

Click-through rate (CTR) mengukur jumlah orang yang mengklik konten dalam iklan dibandingkan dengan jumlah total tayangan iklan.

Metrik ini membantu Kamu menilai seberapa relevan iklan Kamu dengan audiens.

21. Biaya per Klik

Metrik biaya per klik sangat penting untuk keseluruhan anggaran pemasaran Kamu dan menunjukkan berapa banyak yang Kamu bayarkan setiap kali seorang konsumen mengklik iklan Kamu.

Secara umum, semakin rendah biaya per klik Kamu, semakin baik.

Baca juga: Strategi Digital Marketing adalah dan Manfaatnya

Langkah Mengukur Keberhasilan Tugas Marketing

Mengukur keberhasilan kampanye pemasaran melibatkan banyak metrik yang telah disebutkan sebelumnya, seperti tayangan, klik, tingkat konversi, dan lain-lain. Penting untuk memiliki rencana yang jelas untuk menetapkan KPI yang paling relevan dengan tujuan kampanye Kamu, sehingga Kamu dapat mengukur dan mengevaluasi kinerja dengan akurat.

Berikut adalah lima langkah yang bisa Kamu lakukan untuk mengevaluasi keberhasilan tugas marketing melalui kampanye pemasaran:

1. Buatlah Tujuan yang Ingin Dicapai

Strategi kampanye pemasaran dimulai dengan menetapkan tujuan yang dapat diukur menggunakan metrik awal untuk dibandingkan. Teknik SMART goals dapat membantu dalam hal ini:

  • Spesifik: Jelaskan dengan jelas apa yang perlu dicapai.
  • Terukur: Tetapkan metrik dan target angka yang dapat mengukur keberhasilan.
  • Dapat dicapai: Pastikan tujuan menantang tetapi realistis.
  • Relevan: Pastikan tujuan mendukung tujuan keseluruhan perusahaan.
  • Terikat waktu: Tentukan batas waktu untuk mencapai tujuan.

2. Tetapkan Kerangka Waktu yang Tegas

Menetapkan kerangka waktu yang jelas, baik itu 14 hari atau 14 bulan, memberikan parameter yang penting untuk mengukur keberhasilan Kamu dan mendorong terciptanya rasa urgensi.

Dengan kerangka waktu yang ditetapkan, Kamu dapat melakukan perbandingan tahun demi tahun atau bulan demi bulan untuk melacak dan mengevaluasi data dengan lebih efektif.

3. Pilih Faktor Keberhasilan

Pilihlah faktor keberhasilan yang ingin Kamu ukur untuk kampanye pemasaran Kamu, seperti penjualan, pendaftaran pengguna baru, tayangan sosial, pendaftaran buletin, atau tingkat kepuasan pelanggan.

Dengan menguraikan hasil yang spesifik dan dapat diukur, Kamu akan lebih mudah mengukur keberhasilan kampanye tersebut. Sebagai contoh:

  • Mencapai 100.000 tayangan media sosial dalam minggu pertama kampanye pemasaran.
  • Meningkatkan penjualan dari 15% basis pelanggan setia.
  • Mendorong lalu lintas ke situs web perusahaan dengan target 10.000 tampilan per hari.

4. Berikan Detail yang Spesifik

Memberikan detail sebanyak mungkin seputar KPI Kamu membantu tim memahami prioritas dan cara mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Sebagai contoh, pernyataan “Tumbuhkan pengikut audiens target” tidak memberikan informasi yang spesifik atau jelas tentang apa yang harus diukur.

Sebaliknya, pernyataan seperti “Tumbuhkan pengikut audiens target di keempat saluran media sosial sebesar 30% dalam waktu tiga bulan” menggambarkan target dengan lebih rinci dan membantu dalam menentukan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencapainya.

5. Rancang Draf Template untuk Evaluasi Pemasaran.

Setelah menentukan metrik yang sesuai dengan tujuan kampanye pemasaran Kamu dan kerangka waktu untuk mengukur hasilnya, pertimbangkan untuk membuat template dengan semua KPI yang akan Kamu lacak dan evaluasi. Template ini dapat mencakup hal-hal seperti:

  • Tujuan awal yang ingin dicapai
  • Periode waktu untuk kampanye pemasaran
  • Metrik KPI di awal, tengah, dan akhir kampanye, atau pencapaian penting lainnya
  • Antisipasi terhadap potensi masalah yang mungkin muncul
  • Evaluasi terhadap hal-hal yang berjalan dengan baik dan yang tidak
  • Ringkasan dari setiap peristiwa atau dampak yang tidak terduga

Kesimpulan

Demikian tadi adalah beberapa tugas marketing dan indikator keberhasilan kampanye pemasaran dalam bisnis yang dapat Kamu terapkan untuk keberhasilan bisnismu.

Proses pemasaran yang efektif dimulai dengan perencanaan yang komprehensif dan strategi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis. Secara umum, anggaran pemasaran merupakan salah satu pos pengeluaran terbesar dalam bisnis.

Demi menunjang keberhasilan bisnismu, saatnya kini beralih kepada jalur marketing digital yang akan membantu meningkatkan visibilitas dan penetrasi pasar secara signifikan. Melalui strategi-strategi modern dan efektif seperti SEO, media sosial, dan kampanye periklanan digital yang terukur dan terarah, layanan digital marketing terpadu dari OHBold Creative Agency siap mendukung pertumbuhan bisnismu.

Jadi percayakan sekarang untuk urusan tugas marketing digitalmu kepada OHBold Creative Agency yang akan memberikan solusi terbaik untuk meningkatkan visibilitas dan penetrasi pasar bisnismu. Hubungi kami sekarang juga!


OHBold Creative Agency
Membantu Brand Memenangkan Pasar.
Info Selengkapnya

Hubungi Kami!


No Comments

Post a Comment

Any question ?