13 Daftar Film CGI Indonesia Terbaik, Mana Film Favorit Pilihanmu?
Film CGI Indonesia manakah yang pernah Kamu tonton selama industri perfilman Indonesia mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir, Boldee?
Dalam kemajuan film Indonesia yang memukau, karya-karya terbaru telah menarik perhatian. Khususnya, film CGI Indonesia menonjol dengan penggunaan efek Computer-Generated Imagery (CGI) yang semakin canggih dan jernih.
Beberapa produksi film Indonesia yang belum lama diproduksi, menggandeng beberapa studio CGI dalam negeri untuk membantu menciptakan pengalaman visual yang memukau dan memperkaya cerita dalam film tersebut.
Berbagai genre film, baik Drama, Horor, Action, dan lainnya, turut menggunakan teknologi CGI, sehingga menciptakan banyak film CGI Indonesia yang mengesankan dan memikat penonton dengan visual yang menakjubkan dan kualitas produksi yang tinggi.
Oleh karena itu, teknologi CGI telah dianggap sebagai teknologi masa kini dan bukan lagi sebagai pelengkap, tetapi juga memberikan manfaat yang lebih kepada produksi film sehingga memungkinkan untuk menciptakan dunia yang lebih imajinatif, menantang, dan memikat bagi para penonton, serta membuka pintu bagi eksplorasi kreativitas yang lebih luas bagi para pembuat film Indonesia.
Sebagai contoh keberhasilan beberapa film CGI Indonesia yang dapat Kamu jadikan referensi film-film yang patut untuk ditonton dan dibanggakan di antaranya adalah 13 film CGI Indonesia berikut ini:
1. Gundala (2019)
Daftar 13 film CGI Indonesia terbaik yang pertama ditempati oleh film “Gundala”. Film ini disutradarai oleh Joko Anwar, yang sebelumnya sukses dengan reboot film “Pengabdi Setan”. Melalui karya terbarunya, Joko Anwar menghadirkan kisah futuristik tentang seorang pahlawan lokal, Sancaka, dengan sentuhan efek CGI yang canggih. “Gundala” tidak hanya menghibur, tetapi juga memukau penonton dengan visual yang ciamik, termasuk adegan epik sambaran petir ketika melawan musuhnya. Film ini tidak hanya menciptakan hiburan, tetapi juga memadukan tradisi lokal dengan teknologi perfilman modern.
2. Habibie dan Ainun 3 (2019)
Apakah Boldee pernah menonton Rudy Habibie 3? Jika iya, mungkin film ini membuatmu mengingat dengan jelas bagaimana wajah Reza Rahadian berhasil disulap menjadi rupa wajah yang amat mirip dengan mantan presiden Habibie saat masih muda, berkat keajaiban teknologi CGI. Proses ini melibatkan pemotretan wajah Reza dengan sudut 360 derajat yang kemudian diolah secara virtual.
Penggunaan efek CGI ini, meskipun menciptakan suatu keajaiban visual, mendapatkan tanggapan yang beragam. Pihak yang menentangnya berpendapat bahwa teknik ini kurang menghormati sosok Habibie. Namun, di sisi lain, banyak yang melihatnya sebagai pencapaian teknologi yang mengesankan.
Kisah film sendiri berfokus pada perjalanan Ainun muda (Maudy Ayunda), yang sedang berusaha menyelesaikan pendidikannya untuk menjadi seorang dokter. Meskipun kontroversial, teknologi CGI dalam Rudy Habibie 3 berhasil menarik perhatian penonton dan memperkaya pengalaman visual dalam meretas sejarah yang penuh dengan kenangan dalam kaitannya di film CGI Indonesia.
3. Bumi Manusia (2019)
Film CGI terbaik Indonesia berikutnya adalah film yang diangkat dari Novel karya Pramoedya Ananta Toer yaitu “Bumi Manusia”. Film ini telah mengukir prestasi baru di dunia perfilman Indonesia sebagai salah satu film CGI Indonesia yang terbaik.
Memukau dengan penggunaan teknologi CGI yang brilian, terutama dalam menciptakan suasana perkotaan yang begitu nyata meskipun hanya menggunakan layar hijau. Penggunaan CGI dalam Bumi Manusia memberikan sentuhan visual yang memukau, mengubah latar belakang kota dengan detail yang mendalam.
Atmosfer pendudukan Belanda pada awal abad ke-20 terasa begitu kental dalam film ini, dari kostum hingga aksesori yang digambarkan dengan presisi, bahkan dialog-dialognya mengusung gaya bahasa yang autentik.
Kisahnya berfokus pada Minke, seorang pria Jawa totok, yang terjebak dalam alur cinta yang rumit pada masa itu. Ia jatuh cinta pada Annelies, seorang gadis Indo Belanda yang merupakan putri seorang Nyai. Konflik muncul ketika hubungan mereka tidak disetujui oleh ayah Minke yang menolak Nyai, yang pada masa itu dianggap selevel dengan binatang piaraan.
Film ini memanfaatkan kekuatan CGI untuk membawa suasana sejarah yang terperinci, menciptakan pengalaman visual yang mendalam bagi penonton. Dengan menyatukan detail sejarah, nuansa cinta yang rumit, dan konflik sosial, Bumi Manusia menjadi karya dalam bentuk film CGI Indonesia yang memukau dan menggetarkan perasaan.
4. Comic 8 (2014)
Film “Comic 8” adalah film CGI Indonesia terbaik selanjutnya yang patut untuk Kamu tonton bersama keluarga di akhir pekan atau di saat santai. Sebab film ini merupakan film komedi yang pernah menjadi salah satu film box office di Indonesia.
Comic 8 adalah sebuah film komedi yang diperkaya dengan kehadiran mayoritas pemeran dari kalangan stand-up comedian atau pelawak, menjamin hiburan lucu yang dapat mengesankan. Hal ini tak hanya karena teknologi CGI yang memberikan nilai tambah inovatif, tetapi juga berkat peran utama Erik Kawilarang dalam bidang CGI.
Dalam alurnya, film ini mengisahkan delapan komika yang memutuskan untuk merampok sebuah bank, masing-masing dengan motif yang unik. Ada yang melakukan perampokan karena alasan idealisme, yang lain karena iseng, dan beberapa karena haus tantangan.
Baca juga: Apa itu TVC: Penjelasan dan Kelebihannya terhadap Penjualan
Kedelapan komika ini terbagi ke dalam tiga kelompok dengan modal yang berbeda. Kelompok pertama bertindak nekad, kelompok kedua mengandalkan insting, dan kelompok terakhir telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang. Namun, rencana mereka berubah ketika polisi berhasil mengepung.
Film ini menggambarkan bagaimana ketiga kelompok tersebut harus bekerja sama untuk memecahkan teka-teki dan mencari solusi di tengah situasi yang semakin rumit.
Cerita ini membawa kekocakan dalam setiap langkah yang diambil oleh para karakter, mengajak penonton untuk tersenyum sambil terlibat dalam perjalanan seru ke dunia komedi perampokan yang unik.
5. Garuda Superhero (2014)
Garuda Superhero, yang dirilis pada tahun 2014 silam, mencatat sejarah sebagai film CGI Indonesia pertama, yang menggunakan efek CGI secara besar-besaran. Film ini menjadi tonggak bersejarah karena menjadi judul pertama di Indonesia yang menerapkan efek CGI dalam skala besar. Suksesnya teknologi ini terbukti sangat efektif dalam meningkatkan ketegangan dalam adegan pertarungan film, menciptakan visual yang mengagumkan dan menarik bagi penonton dari berbagai lapisan masyarakat.
Untuk menciptakan keajaiban visual ini, Garuda Superhero melibatkan sembilan ahli CGI terkemuka dari Hollywood, mencatat prestasi yang menginspirasi sineas lokal untuk mengadopsi penggunaan CGI dalam proyek-proyek berikutnya.
Garuda Superhero bercerita tentang rencana jahat Durja King (diperankan oleh Slamet Rahardjo) yang bertujuan untuk mengacaukan Bumi setelah merebut senjata canggih, dan berencana menggunakannya untuk menghancurkan dunia.
Di tengah kekacauan ini, muncul Garuda (diperankan oleh Rizal Al Idrus), seorang pahlawan yang dipuja karena keberhasilannya mengalahkan Durja King, yang bahkan tak dapat ditangani oleh negara mana pun.
Pertarungan epik ini menjadi sorotan utama, dan pertanyaan apakah Garuda mampu menyelamatkan dunia atau tidak, menciptakan ketegangan yang menarik bagi penonton.
6. Bangkit (2016)
Film Bangkit, adalah sebuah film CGI Indonesia yang menampilkan Vino G Bastian, dengan menggunakan teknologi CGI secara luar biasa untuk menghadirkan kisah tentang bencana alam. Dirilis pada tahun 2016, film ini menorehkan sejarah sebagai film pertama di Indonesia yang mengangkat tema bencana alam.
Dengan anggaran sebesar Rp12 miliar, penggunaan teknologi CGI dalam film ini mampu menciptakan visualisasi yang mengesankan tentang kehancuran Jakarta akibat badai dahsyat.
Kejadian ini dipicu oleh hujan yang sangat intens, menyebabkan banjir melanda kota. Fokus utama cerita adalah perjuangan tim Search and Rescue (SAR) dan petugas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam menghadapi bencana tersebut.
Melalui kecanggihan CGI, penonton dapat merasakan dengan mendalam betapa dahsyatnya kekuatan alam dan upaya heroik dari para pahlawan yang terlibat dalam penanganan bencana ini.
7. Foxtrot Six (2019)
Foxtrot Six adalah sebuah film Indonesia yang memanfaatkan teknologi CGI untuk meningkatkan kualitas visual dan mengurangi risiko dalam adegan berbahaya. Proyek ini merupakan hasil kolaborasi antara MD Pictures dan Rapid Eye Production, sebuah rumah produksi Hollywood, Amerika Serikat.
Sebagian besar proses pengambilan gambar dilakukan di dalam studio untuk memanfaatkan kecanggihan CGI. Andrew Juano, seorang ahli CGI Hollywood yang telah berhasil menangani proyek-proyek seperti Walking Dead dan Life of Pi, bertanggung jawab atas efek visual dalam film ini.
Dengan seluruh dialog dalam bahasa Inggris, film ini ditujukan untuk penonton internasional, termasuk di Indonesia. Mario Kassar, seorang produser kenamaan yang telah sukses dengan proyek-proyek besar Hollywood seperti Rambo, Total Recall, dan Terminator, juga turut serta dalam produksi ini.
Keterlibatannya berhasil menyatukan unsur fiksi ilmiah dan aksi, menciptakan tontonan yang sangat menghibur bagi para penggemar film aksi.
Karya ini menghabiskan anggaran produksi yang diperkirakan mencapai Rp70 miliar. Adegan perkelahian dalam film ini disusun oleh Aktor Laga Internasional Indonesia, Iko Uwais, bersama timnya yang dikenal sebagai Tim Uwais, menghasilkan adegan perkelahian yang spektakuler.
8. Virgo and the Sparklings (2022)
Salah satu produksi film CGI Indonesia yang tidak kalah menarik adalah “Virgo and the Sparklings,” sebuah karya pahlawan super dari semesta Bumi Langit atau Bumi Langit Universe (BLU). Dibuat di bawah arahan sutradara Ody C. Harahap, film ini menghadirkan semangat generasi muda, dengan menyatukan elemen musikal dan kisah pahlawan super remaja.
Tak hanya memberikan hiburan yang menyegarkan dan menyenangkan, tetapi juga menyampaikan pesan moral yang optimis. Ini berbeda dengan pendahulunya seperti “Gundala” dan “Sri Asih” yang lebih serius dan gelap dalam pendekatan ceritanya.
Skrip film ini disusun oleh Rafky Hidayat dan Johanna Wattimena, dengan ide cerita yang diambil dari karya Webtoon oleh Annisa Nisfihani dan Ellie Goh, karakter-karakternya diciptakan oleh komikus terkenal Jan Mintaraga, yang dikenal melalui karyanya, “Si Buta dari Goa Hantu.”
Peran Joko Anwar tetap sebagai salah satu pengawas melalui produksi dari Bumi Langit Studios, Legacy Pictures, dan Screenplay Films. Para pemainnya, yang memadukan musikal, aksi, dan pahlawan super remaja, termasuk Adhisty Zara, Ashira Zamita, Satine Zanita, Rebecca Klopper, Aida Nurmala, Bryan Domani, dan Mawar Eva de Jongh.
“Virgo and the Sparklings” (2023) bercerita tentang Riani, seorang remaja SMA berusia 15 tahun dengan kekuatan api dan sinestesia (kemampuan melihat warna suara/bunyi untuk mengetahui kebohongan atau emosi seseorang). Setelah sering pindah sekolah, akhirnya Riani menemukan tempatnya.
Dia diajak untuk menjadi vokalis sebuah band dan bergabung dengan geng Virgo yang menerima dia apa adanya. Namun, ketika muncul insiden kesurupan massal dan anak-anak menyerang orangtua mereka karena video yang viral di internet, kekuatan api Riani menjadi kunci untuk memulihkan kesadaran para korban. Namun, nasib band-nya juga terancam akibat peristiwa tersebut.
Film ini menggunakan teknologi CGI dengan bijaksana, hanya diterapkan pada adegan-adegan tertentu. Pendekatan ini sesuai dengan tema keluarga dan konflik ringan dalam dunia remaja yang diangkat oleh cerita film ini.
9. Bayi Ajaib (2023)
Film Indonesia berikutnya yang memanfaatkan CGI adalah “Bayi Ajaib”. Film ini mendapat sorotan karena menghadirkan kisah legendaris Bayi Ajaib (1982) dalam bentuk remake setelah 40 tahun. Di bawah arahan sutradara Rako Prijanto, versi baru ini tetap setia pada konsep aslinya.
Penggunaan teknologi Computer-Generated Imagery (CGI) menjadi fokus utama, terutama dalam menampilkan wajah bayi yang menjadi identitas karakter hantu bayi dalam film ini.
Menurut sang sutradara, menggunakan prostetik pada bayi yang baru berusia 5 bulan tidak mungkin dilakukan. Oleh karena itu, tim produksi memilih untuk menggunakan teknologi CGI dan boneka robotik. Meskipun proses produksinya memakan waktu dan sulit, namun hasilnya menyerupai manusia dengan sangat baik.
Film ini diperankan oleh sejumlah aktor ternama seperti Adipati Dolken, Vino G. Bastian, Desy Ratnasari, Sara Fajira, Rifnu Wikana, Rayhan Cornelius V, Anantya Kirana, dan William Bevers. “Bayi Ajaib” dirilis di bioskop pada 19 Januari 2023.
Baca juga: Jasa Video Produk Terpercaya untuk Tingkatkan Penjualan
Diproduksi oleh Falcon Pictures, film yang disutradarai oleh Rako Prijanto ini mengisahkan dua pemuda desa, Kosim (Vino G. Bastian) dan Dorman (Adipati Dolken), yang mengejar kekayaan dengan cara berbeda. Keduanya terjerat ambisi dan keserakahan, bahkan melakukan perjanjian dengan iblis dengan konsekuensi yang mengerikan.
Kisahnya menyoroti perjalanan hidup Kosim yang menjadi kaya mendadak setelah menemukan emas di sungai, namun kebahagiannya terancam oleh misteri di balik kelahiran anaknya, Didi (Rayhan Cornelis Vandennoort), yang dihantui oleh arwah tua berdarah Portugis, Albert Dominique (William Bevers).
Alih-alih berusaha menyelamatkan anaknya, Kosim malah mencoba menutupi fakta tersebut sambil terlibat dalam kampanye kepala desa dan persaingan melawan Soleh (Teuku Rifnu Wikana). Didi, yang membawa ancaman bagi nyawa orang lain dan keluarganya, semakin memperumit situasi. Di tengah kisah ini, Kosim harus berhadapan dengan Dorman yang telah menjadi dukun hitam.
10. Alena: Anak Ratu Iblis (2022)
Film “Alena: Anak Ratu Iblis” merupakan salah satu dari film-film Indonesia yang mengadopsi teknologi CGI. Kisah horor ini bercerita tentang pasangan suami istri yang memutuskan untuk mengadopsi seorang anak kecil yang mereka temui di jalan. Meskipun mereka merasa beruntung karena belum memiliki anak, kehadiran anak tersebut justru membawa petaka bagi banyak orang.
Sebelumnya, Hendra memiliki karier yang kurang sukses, namun setelah Alena datang, kehidupan Hendra berubah secara drastis menuju kesuksesan dan kemakmuran. Kebahagiaan mereka semakin lengkap karena Maya juga hamil. Namun, sayangnya, kebahagiaan tersebut hanya bersifat sementara.
Hendra dan Maya mulai merasakan kejanggalan dalam hidup mereka. Semua berubah menjadi petaka dan mengancam nyawa mereka. Setelah melakukan penyelidikan, terungkap bahwa Alena sebenarnya adalah anak dari Ratu Iblis.
Selain menyajikan cerita yang menarik, film “Alena: Anak Ratu Iblis” juga melibatkan sejumlah nama terkenal seperti Ririn Ekawati, Karenina, Temmy Rahady, Ali Zainal, dan artis cilik Ciara Brosnan. Film ini disutradarai oleh Soni Samtani dan Bobby Moeryawan, yang menggunakan teknologi Computer-Generated Imagery (CGI) untuk beberapa adegan, memberikan dimensi visual yang signifikan. Tim produksi bekerja keras untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi CGI tersebut.
11. Satria Dewa Gatotkaca (2022)
Salah satu film CGI Indonesia yang patut diperhitungkan adalah film “Legenda Satria: Gatotkaca”. Disutradarai oleh Hanung Bramantyo, film ini merupakan karya pertama dari Satria Dewa Studio yang menampilkan kisah inspiratif Gatotkaca, tokoh pewayangan Mahabharata, dengan Rizky Nazar sebagai pemeran utama, mengawali era baru bagi Satria Dewa Semesta.
Dalam plot superhero yang disajikan oleh Hanung Bramantyo, Rizky Nazar memainkan peran penting sebagai pahlawan dalam “Legenda Satria: Gatotkaca”, menggambarkan petualangan epik tokoh Pandawa tersebut.
Cerita film ini terinspirasi dari Mahabharata versi Baba Detan Najawi, sebuah kumpulan cerita dalam aksara Jawa yang mengisahkan sejarah Jawa kuno, termasuk peran penting Gatotkaca.
Di dalam cerita “Legenda Satria: Gatotkaca”, Yuda (diperankan oleh Rizky Nazar), seorang pahlawan dari masa lalu, harus menghadapi tantangan ekonomi setelah kehilangan ayahnya. Kisahnya yang penuh perjuangan juga menggambarkan kehilangan ingatan ibunya, memaksa Yuda untuk berjuang keras demi kelangsungan hidupnya.
Selama perjalanan hidupnya, Yuda mendapatkan dukungan dari sahabatnya, Erlangga (diperankan oleh Jerome Kurnia), yang kemudian mengalami insiden misterius. Sementara itu, konflik antara keturunan Kurawa yang dipimpin oleh Danajaya (diperankan oleh Omar Daniel) dan Pandawa juga menjadi bagian penting dari plot film ini.
Tidak hanya itu, Yuda juga harus menghadapi persaingan dengan Agi (diperankan oleh Yasmin Napper), anak tunggal Profesor Arya. Agi, dengan kepribadiannya yang kuat dan mandiri, menjadi tantangan tersendiri bagi Yuda.
“Legenda Satria: Gatotkaca” menarik penonton dengan penggunaan efek CGI dan teknologi 3D yang mengagumkan. Dengan anggaran besar yang mencapai 24 miliar, film ini memberikan pengalaman sinematik yang spektakuler, sejalan dengan standar kualitas yang sering diasosiasikan dengan Disney dan Marvel Studio. Dirilis perdana pada 9 Juni 2022, film ini menjadi sebuah persembahan sinematik yang mengesankan.
12. Sri Asih (2022)
Di daftar film CGI Indonesia terbaik ke dua belas yang patut diperhitungkan adalah film “Sri Asih”. Film ini merupakan adaptasi dari seri buku komik yang mengisahkan karakter adisatria karya R. A. Kosasih. Cerita ini pertama kali muncul pada tahun 1954 dalam komik “Sri Asih” dari Penerbit Melodie, Bandung. “Sri Asih” menjadi produksi kedua dari Bumi Langit setelah sebelumnya merilis film GUNDALA pada tahun 2019.
Film SRI ASIH mengisahkan tentang Alana, seorang gadis yang kehilangan orang tuanya dan kemudian di adopsi oleh seorang wanita kaya. Seiring bertambahnya usia, Alana membangun kariernya sebagai petarung profesional MMA. Bakatnya menarik perhatian Mateo Adinegara, putra tunggal seorang pebisnis kaya, yang kemudian menantang Alana untuk bertarung. Meskipun Alana keluar sebagai pemenang, kemenangannya memicu kemarahan Mateo, yang kemudian menyerang klub Alana, memulai perseteruan dengan keluarganya.
Selanjutnya, Alana mengetahui bahwa dirinya adalah titisan Dewi Asih, dewi keadilan yang memilihnya sebagai perwakilannya dalam memerangi kejahatan di bumi. Alana harus siap menghadapi konflik dengan keluarga Adinegara dan ancaman kejahatan lain yang mengancam keselamatan umat manusia.
Film ini tayang pada 17 November 2022, melibatkan Movie Monster, Inc. dalam pembuatan kostumnya, yang sebelumnya terlibat dalam produksi film-film seperti Watchmen, Daredevil, dan Gundala. Selain itu, film pahlawan super ini menggunakan efek CGI sebanyak 60 persen dalam produksinya, dengan 1.000 shot CGI digunakan untuk menciptakan pertarungan yang tampak nyata dan spektakuler.
13. Siksa Neraka (2023)
Terakhir dalam daftar film CGI Indonesia terbaik adalah “Siksa Neraka.” Film ini bukan hanya sekedar adaptasi dari komik klasik “Siksa Neraka” karya M. B. Rahimsyah yang sangat populer pada era ’80-an, tetapi juga merupakan sebuah persembahan visual yang luar biasa dengan biaya produksi mencapai Rp5 miliar, terutama untuk efek CGI yang menakjubkan.
Dalam proses pembuatan film ini, produser Dheeraj Kalwani menjelaskan bahwa setiap detail visual tentang neraka dirancang secara teliti untuk memberikan pengalaman yang memukau kepada penonton. Hal ini termasuk adegan yang paling sulit, yang memvisualisasikan penghuni neraka tenggelam dalam lautan lava dan diserang oleh binatang-binatang beracun raksasa.
Baca juga: Apa itu Color Grading dan Dampaknya Terhadap Kualitas Film
Cerita “Siksa Neraka” sendiri mengisahkan tentang empat saudara: Saleh, Fajar, Tyas, dan Azizah, yang dibesarkan dengan mendengar cerita tentang surga dan neraka dari ayah mereka, seorang ustad terkemuka. Ketika mereka terdampar di alam lain setelah kecelakaan misterius, Saleh dan adik-adiknya menemukan diri mereka di neraka sesuai dengan kisah yang selalu diceritakan oleh ayah mereka. Sementara itu, orang tua mereka berjuang keras untuk menemukan anak-anak mereka di dunia, mengungkap rahasia kelam sepanjang perjalanan, dan mempertanyakan apakah mereka telah cukup mendidik anak-anak mereka secara agama. “Siksa Neraka” dijanjikan sebagai pengalaman yang menakutkan dan telah tayang sejak 14 Desember 2023, memukau penonton di bioskop-bioskop seluruh Indonesia, serta menjadi salah satu film CGI Indonesia yang memukau di akhir tahun 2023.
Penutup
Demikian tadi pembahasan mengenai 13 film CGI Indonesia yang paling memukau di tahun 2023. Nah, Boldee, kira-kira adakah dari ke 13 film di atas yang menjadi favorit kalian?
Apakah ada film yang berhasil mencuri perhatian kalian dengan keindahan teknologi CGI-nya, cerita yang menggugah, atau mungkin kombinasi keduanya?
Semoga film-film tersebut akan dapat menginspirasi dan menarik perhatian dalam industri perfilman Indonesia! Semoga bermanfaat ya!
Terapkan Teknologi CGI di Kontenmu Agar Spektakuler!
Wujudkan ide-ide spektakuler bisnismu menjadi suatu hal yang nyata dan menginspirasi, dengan keberanian, dedikasi, dan strategi yang tepat, sehingga dapat mengubah lanskap industri dan meninggalkan jejak kesuksesan yang abadi.
Dengan sentuhan teknologi CGI, kiranya akan dapat membantu konten yang dihasilkan menjadi lebih dinamis, memukau, dan meyakinkan, membawa pengalaman visual yang mendalam dan memikat bagi audiens, sehingga meningkatkan daya tarik dan dampak dari pesan yang ingin disampaikan.
Bersama OHBold Creative Agency yang memiliki layanan pembuatan CGI, bisnismu akan dibawa ke tingkat berikutnya dengan visualisasi yang memukau dan inovatif, memperkuat identitas merek dan meningkatkan jangkauan pasar, serta memberikan solusi kreatif yang tak terbatas untuk mengkomunikasikan pesan-pesan penting kepada audiens dengan kekuatan gambar yang luar biasa.
Jadi, hubungi kami untuk informasi lebih lanjut dan penawaran menarik untuk bisnismu!
OHBold Creative Agency
Membantu Brand Memenangkan Pasar.
Info Selengkapnya