Cara Mengecek Keamanan Website

Cara Mengecek Keamanan Website dan Tips Meningkatkan Keamanannya

Cara mengecek keamanan website menjadi sangat penting di era digital ini Boldee! Hal ini disebabkan karena kehadiran cyber criminal yang merupakan sebuah ancaman nyata bagi pemilik website. Keamanan website bukan sekadar tugas teknis, melainkan suatu keharusan yang mendesak. Dengan memahami bahwa web security bukan hanya tanggung jawab developer saja, namun juga pemilik situs, maka harus dipahami bahwa melindungi data dan jaringan sebuah situs web adalah langkah krusial untuk menjaga integritas dan privasi informasi.

Seiring dengan meningkatnya kompleksitas serangan cyber, memastikan tingkat keamanan website adalah salah satu benteng pertahanan terpenting. Tingkat perlindungan yang tinggi tidak hanya mengamankan data yang tersimpan di dalam situs web, tetapi juga membuat para hacker atau cyber criminal kesulitan meretas situs tersebut.

Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi dan mengatasi potensi celah keamanan yang dapat dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Untuk menilai sejauh mana situs webmu aman, maka Kamu harus mengetahui cara mengecek keamanan website yang benar dan tepat.

Simak ulasannya lengkapnya berikut ini!

Cara Mengecek Kemanan Website

Image: Freepik

Pengertian Keamanan Website

Keamanan website mengacu pada serangkaian tindakan, prosedur, dan teknologi yang dirancang untuk melindungi informasi dan data yang disimpan di dalam suatu situs web dari ancaman, serangan, atau potensi kerusakan.

Tujuan utama dari keamanan website adalah untuk menjaga integritas, kerahasiaan, dan ketersediaan data yang ada di dalamnya. Beberapa aspek penting dari keamanan website melibatkan perlindungan terhadap serangan berbagai jenis, termasuk:

  1. Kerahasiaan (Confidentiality): Melibatkan upaya untuk mencegah akses yang tidak sah atau tidak diotorisasi terhadap informasi yang disimpan di dalam website. Enkripsi data, pengaturan hak akses, dan kontrol akses adalah contoh tindakan yang diambil untuk menjaga kerahasiaan.
  2. Integritas (Integrity): Berfokus pada melindungi integritas data dari perubahan yang tidak sah. Ini termasuk mencegah perubahan tidak diotorisasi terhadap data, baik yang disengaja maupun tidak sengaja.
  3. Ketersediaan (Availability): Memastikan bahwa website dan data di dalamnya dapat diakses oleh pengguna yang sah ketika diperlukan. Ini melibatkan upaya untuk mencegah dan merespons terhadap serangan Denial-of-Service (DoS) dan Distributed Denial-of-Service (DDoS).
  4. Autentikasi (Authentication): Memverifikasi identitas pengguna atau sistem sebelum memberikan akses. Autentikasi biasanya melibatkan penggunaan kombinasi nama pengguna dan kata sandi, serta bisa melibatkan faktor otentikasi tambahan seperti token atau metode biometrik.
  5. Otorisasi (Authorization): Menentukan hak akses individu atau entitas ke berbagai bagian dari website. Ini memastikan bahwa setiap pengguna memiliki hak akses yang sesuai dengan peran atau tanggung jawab mereka.
  6. Perlindungan terhadap Serangan (Security against Attacks): Melibatkan pencegahan dan deteksi terhadap berbagai jenis serangan, termasuk serangan terhadap kerentanan perangkat lunak (seperti SQL injection, Cross-Site Scripting), serta serangan terhadap infrastruktur jaringan.
  7. Backup dan Pemulihan (Backup and Recovery): Melibatkan pembuatan salinan cadangan data secara teratur dan merencanakan prosedur pemulihan untuk mengatasi kehilangan data yang tidak diinginkan.
  8. Keamanan Perangkat Lunak (Software Security): Memastikan bahwa perangkat lunak yang digunakan dalam pengembangan dan operasional website telah diuji keamanannya dan diperbarui secara berkala untuk melindungi terhadap kerentanan yang diketahui.
  9. Monitoring dan Analisis Keamanan (Security Monitoring and Analysis): Melibatkan pemantauan aktif terhadap aktivitas di dalam website untuk mendeteksi tanda-tanda potensial dari ancaman keamanan. Analisis log dan respons cepat terhadap insiden juga merupakan bagian penting dari strategi keamanan.

Keamanan website harus menjadi prioritas dalam pengembangan dan operasional website untuk melindungi informasi sensitif, mencegah kerugian finansial, dan menjaga reputasi bisnis atau organisasi.

Baca juga: 10 Cara Optimasi Website dan SEO Untuk Peforma Terbaik

Tanda-tanda Website Terkena DDoS

Selain memanfaatkan alat bantu, penting juga untuk memeriksa kinerja situs web secara berkala. Ini disebabkan oleh kenyataan bahwa mayoritas peretas menggunakan Distributed Denial of Service (DDoS) atau serangan penolakan layanan terdistribusi. Serangan DDoS yang berhasil dapat menyebabkan penurunan performa situs web.

Adapun tanda-tanda bahwa situs web mungkin telah terkena serangan DDoS adalah sebagai berikut:

  1. Penggunaan bandwidth yang tidak wajar.
  2. Respons situs web yang melambat atau terasa lemot.
  3. Peningkatan penggunaan CPU yang tidak normal.

Meskipun situs web Kamu memiliki tingkat keamanan yang tinggi, masih penting untuk secara rutin memeriksa keamanan situs. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa situs Kamu tidak memiliki kerentanan atau celah keamanan yang dapat dimanfaatkan oleh peretas untuk mengakses data yang sensitif.

Lalu, bagaimana cara menemukan kerentanan keamanan pada situs web?

  • Cara yang umum digunakan oleh pemilik situs web untuk mendeteksi kerentanan adalah dengan menggunakan alat pemindai kerentanan yang tersedia untuk layanan hosting yang dikelola sepenuhnya.
  • Sedangkan bagi pengguna hosting yang dikelola sendiri, mereka dapat melakukan audit keamanan secara mendalam. Audit ini biasanya melibatkan tiga tahap, yaitu audit server, audit database, dan audit Content Management System. (CMS).

Cara Mengecek Keamanan  Website

Meningkatnya kejahatan siber telah membuat pemilik situs web lebih sadar akan pentingnya menjaga keamanan situs mereka. Terdapat beberapa cara mengecek keamanan website. Menggunakan alat-alat atau plugin adalah salah satu cara yang populer untuk melakukannya, terutama jika Anda menjalankan situs web berbasis WordPress. Berikut beberapa plugin keamanan populer untuk WordPress:

  1. Wordfence Security: Wordfence adalah salah satu plugin keamanan WordPress yang paling terkenal. Ini menawarkan fitur-fitur seperti firewall aplikasi web, pemantauan lalu lintas, pemindaian malware, dan banyak lagi. Wordfence dapat membantu Kamu melindungi situs web WordPress dari ancaman berbagai jenis.
  2. All in One WP Security and Firewall: Plugin ini adalah pilihan bagus untuk mengamankan situs web WordPress Kamu. Ini menyediakan pemeriksaan keamanan yang komprehensif dan berbagai opsi konfigurasi keamanan tingkat tinggi. Kamu dapat mengelola aspek keamanan seperti login, database, firewall, dan banyak lagi.
  3. iThemes Security (sebelumnya Better WP Security): iThemes Security adalah plugin lain yang kuat untuk melindungi situs web WordPress. Ini menawarkan banyak fitur termasuk pemeriksaan keamanan, pengelolaan kata sandi, pemindaian malware, dan pemantauan perubahan file. Plugin ini memungkinkan Kamu mengatur kebijakan keamanan yang sesuai dengan kebutuhanmu.

Baca juga: Cara Membuat Website Mobile Friendly, Pasti Mudah

Cara Meningkatkan Keamanan Website

Selain menggunakan plugin keamanan, ada beberapa langkah lain yang dapat Kamu ambil untuk meningkatkan keamanan situs web Kamu:

  1. Pembaruan Rutin: Pastikan Kamu selalu menjaga core WordPress dan plugin Kamu terbaru. Pembaruan ini seringkali mengatasi kerentanannya.
  2. Kebijakan Kata Sandi Kuat: Persyaratkan kata sandi yang kuat untuk semua akun, termasuk akun admin. Gunakan kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan karakter khusus.
  3. Firewall Web Server: Pertimbangkan mengaktifkan firewall pada tingkat server untuk melindungi situsmu dari serangan yang lebih luas.
  4. Pemindaian Malware Berkala: Lakukan pemindaian malware secara berkala untuk mendeteksi adanya ancaman potensial.
  5. Backup Rutin: Selalu membuat cadangan situs web Kamu secara teratur sehingga Kamu dapat mengembalikan situs jika terjadi insiden keamanan.
  6. Menggunakan SSL: Pastikan situs Kamu menggunakan koneksi HTTPS dengan sertifikat SSL untuk melindungi data pengguna.
  7. Pengelolaan Hak Akses: Batasi hak akses pengguna sesuai dengan kebutuhan mereka. Hindari memberikan hak akses admin kepada pengguna yang tidak membutuhkannya.
  8. Penyaringan Input: Validasi dan bersihkan semua input yang diterima dari pengguna untuk mencegah serangan injeksi.

Ingatlah bahwa keamanan situs web adalah usaha berkelanjutan. Selalu periksa keamanan situs Kamu secara berkala dan tetap diperbarui dengan perkembangan terbaru dalam keamanan siber.

Kesimpulan

Cara mengecek keamanan website telah menjadi hal yang tak terhindarkan di era digital ini. Ancaman cyber criminal yang nyata mengharuskan pemilik situs web untuk bertindak dengan cepat demi melindungi data dan jaringan mereka. Keamanan website melibatkan berbagai aspek penting seperti kerahasiaan, integritas, ketersediaan, autentikasi, otorisasi, dan perlindungan terhadap serangan. Selain itu, tanda-tanda serangan DDoS harus selalu diwaspadai.

Dengan langkah-langkah praktis seperti menggunakan plugin keamanan, menjaga pembaruan rutin, menerapkan kebijakan kata sandi yang kuat, dan mengikuti praktik keamanan terbaik, pemilik situs web dapat meningkatkan keamanan situs mereka.

Keamanan website harus selalu menjadi prioritas utama, tidak hanya untuk melindungi data sensitif tetapi juga untuk menjaga reputasi dan integritas bisnis atau organisasi Kamu. Semoga bermanfaat!


OHBold Creative Agency
Membantu Brand Memenangkan Pasar.
Info Selengkapnya

Hubungi Kami!


No Comments

Post a Comment

Any question ?