Schema Markup Adalah

Schema Markup Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Membuatnya

Boldee ingin meningkatkan visibilitas situs web Kamu dalam Search Engine Result Page atau (SERP)?  Nah, jika ia, Kamu dapat menggunakan schema markup untuk membantu mesin pencari memahami konten situs web Kamu secara lebih baik.

Dengan menambahkan schema markup, Kamu dapat memberikan informasi tambahan kepada mesin pencari tentang jenis konten yang terdapat di situs web Kamu, sehingga meningkatkan kemungkinan situs web Kamu muncul dalam hasil pencarian yang relevan bagi pengguna.

Ia juga memiliki fungsi sebagai sinyal tambahan supaya mesin pencari Google dapat memahami isi konten dengan baik. Supaya Boldee dapat memahami apa itu schema markup dengan baik, simak penjelasannya berikut ini!

Pengertian Schema Markup

Schema Markup adalah kode tambahan yang ditempatkan di halaman web untuk memberikan informasi tambahan kepada mesin pencari tentang konten halaman tersebut.

Ini membantu mesin pencari memahami konten halaman secara lebih baik dan memberikan hasil yang lebih relevan kepada pengguna. Dengan kode tambahan ini, mesin pencari dapat menggunakan struktur data yang terstandarisasi untuk menandai informasi seperti alamat, ulasan produk, acara, orang, organisasi, dan lainnya. 

Dengan menggunakannya, pemilik situs web dapat meningkatkan kemungkinan tampilan fitur khusus dalam hasil pencarian, seperti cuplikan kaya (rich snippets), cuplikan tampilan (rich cards), dan kotak pengetahuan (knowledge panels). Ini membantu meningkatkan visibilitas dan klik melalui situs web.

Contoh sederhana kode tambahan yang digunakan untuk menandai sebuah artikel, adalah:

<html>

<head>

  <title>Contoh Schema Markup</title>

  <script type=”application/ld+json”>

    {

      “@context”: “https://schema.org”,

      “@type”: “Article”,

      “mainEntityOfPage”: {

        “@type”: “WebPage”,

        “@id”: “https://www.example.com/article”

      },

      “headline”: “Judul Artikel”,

      “image”: [

        “https://www.example.com/images/article-thumbnail.jpg”

      ],

      “datePublished”: “2024-05-03”,

      “dateModified”: “2024-05-03”,

      “author”: {

        “@type”: “Person”,

        “name”: “Nama Penulis”

      },

      “publisher”: {

        “@type”: “Organization”,

        “name”: “Nama Penerbit”,

        “logo”: {

          “@type”: “ImageObject”,

          “url”: “https://www.example.com/logo.jpg”

        }

      },

      “description”: “Deskripsi artikel yang singkat.”

    }

  </script>

</head>

<body>

  <article>

    <h1>Judul Artikel</h1>

    <p>Isi artikel…</p>

    <footer>

      <p>Ditulis oleh: <span>Nama Penulis</span></p>

      <p>Diterbitkan pada: <time datetime=”2024-05-03″>3 Mei 2024</time></p>

    </footer>

  </article>

</body>

</html>

 

Contoh di atas adalah kode tambahan yang mencakup informasi seperti judul artikel, gambar thumbnail, tanggal publikasi, penulis, dan penerbit. Semua informasi ini ditulis dalam format JSON-LD dan ditempatkan di dalam tag <script> di dalam elemen <head> halaman web. 

Baca juga: 5 Cara Mudah Optimasi SEO Untuk Konten yang Perlu Diketahui

Jenis  Schema Markup yang Kerap Digunakan dalam SEO

Schema markup memiliki beberapa jenis yang berfungsi untuk memberikan informasi tambahan kepada mesin pencari tentang konten suatu halaman web. Beberapa jenis dari Schema markup antara lain:

1. Organization Schema Markup

Jenis markup ini adalah kode yang ditambahkan ke situs web untuk memberikan informasi terstruktur kepada mesin pencari tentang organisasi atau perusahaan tertentu. Markup ini menggunakan format yang disebut “Schema.org”, yang merupakan inisiatif kolaboratif antara Google, Bing, Yahoo!, dan Yandex untuk mengembangkan standar markup yang digunakan oleh mesin pencari. 

Dengan menggunakan markup ini, sebuah situs web dapat memberikan informasi seperti nama organisasi, alamat, nomor telepon, situs web, logo, profil media sosial, dan banyak lagi kepada mesin pencari. Ini membantu mesin pencari memahami dan menampilkan informasi tersebut secara lebih konsisten dan terstruktur dalam hasil pencarian mereka.

Penerapan markup ini dapat membantu meningkatkan visibilitas dan pemahaman tentang organisasi Kamu di hasil pencarian, serta meningkatkan kemungkinan muncul di fitur khusus seperti “Knowledge Panel” di Google.

2. Event Schema Markup

Markup ini adalah kode yang ditambahkan ke halaman web untuk memberikan informasi terstruktur kepada mesin pencari tentang sebuah acara. Markup ini menggunakan format yang disebut “Schema.org”, yang digunakan oleh mesin pencari seperti Google, Bing, dan Yahoo! untuk memahami dan menampilkan informasi tentang acara dalam hasil pencarian mereka.

Dengan menggunakan Event Schema, sebuah situs web dapat memberikan informasi detail tentang sebuah acara, termasuk tanggal, lokasi, waktu, deskripsi, pendaftaran, dan banyak lagi. Ini membantu mesin pencari untuk menampilkan informasi acara secara lebih konsisten dan terstruktur dalam hasil pencarian mereka.

Penerapan markup ini dapat meningkatkan visibilitas acara Kamu dalam hasil pencarian dan memudahkan pengguna untuk menemukan informasi yang relevan tentang acara yang mereka cari.

3. Product Schema Markup

Product Schema markup merupakan kode yang disematkan ke halaman web untuk memberikan informasi terstruktur kepada mesin pencari tentang sebuah produk. Markup ini menggunakan format yang disebut “Schema.org”, yang digunakan oleh mesin pencari seperti Google, Bing, dan Yahoo! untuk memahami dan menampilkan informasi tentang produk dalam hasil pencarian mereka.

Dengan menggunakan Product Schema, sebuah situs web dapat memberikan informasi detail tentang sebuah produk, termasuk nama, harga, ketersediaan, deskripsi, merek, ulasan, dan banyak lagi. Hal ini membantu mesin pencari untuk menampilkan informasi produk secara lebih konsisten dan terstruktur dalam hasil pencarian mereka.

Penerapan jenis skema Product dapat meningkatkan visibilitas produk Kamu dalam hasil pencarian dan memudahkan pengguna untuk menemukan informasi yang relevan tentang produk yang mereka cari.

4. Review Schema Markup

Review Schema markup adalah kode tambahan yang disematkan ke dalam halaman web untuk memberikan informasi terstruktur kepada mesin pencari mengenai ulasan atau penilaian produk atau layanan tertentu. Format yang digunakan disebut “Schema.org”, yang dapat dimengerti oleh mesin pencari seperti Google, Bing, dan Yahoo! untuk memahami dan menampilkan informasi tentang ulasan dalam hasil pencarian.

Dengan jenis markup ini, sebuah situs web dapat menampilkan berbagai detail tentang ulasan atau penilaian, seperti peringkat, isi ulasan, nama penulis, tanggal ulasan, dan banyak lagi. Ini membantu mesin pencari menyajikan informasi ulasan secara lebih konsisten dan terstruktur dalam hasil pencarian mereka.

Menerapkan Review skema dapat meningkatkan visibilitas ulasan produk atau layanan kamu dalam hasil pencarian. Ini juga memberikan informasi yang lebih berguna kepada pengguna yang mencari ulasan atau penilaian sebelum melakukan pembelian, membantu mereka membuat keputusan yang lebih terinformasi.

5. Article Schema Markup

kode tambahan untuk artikel, blog post, atau berita adalah kode tambahan yang disematkan ke dalam halaman web untuk memberikan informasi terstruktur kepada mesin pencari. Ini mencakup informasi seperti judul artikel, author, tanggal publikasi, deskripsi artikel, gambar utama, dan URL artikel. Dengan menerapkan skema ini, situs web Kamu dapat meningkatkan visibilitas konten mereka dalam hasil pencarian, membantu pengguna menemukan dan memahami konten dengan lebih baik, serta memperkuat otoritas dan kredibilitas situs web mereka.

6. Lokal Business Schema Markup

Jika kamu memiliki atau mengelola SEO lokal, penting untuk mempertimbangkan untuk menyematkan schema markup ini ke dalam situs web kamu. Schema ini memberikan informasi rinci kepada Google tentang bisnis lokal Kamu, seperti nama bisnis, alamat, nomor telepon, email, jam operasional, dan informasi relevan lainnya. Dengan demikian, Google dapat menggunakan informasi ini untuk menampilkan panel pengetahuan lokal saat seseorang mencari nama bisnis Kamu di Google.

7. Recipe Schema Markup

Kamu dapat meningkatkan visibilitas resep makanan atau minuman Kamu dengan memanfaatkan “Schema Markup Khusus untuk Resep”. Dengan schema ini, Kamu dapat menyajikan detail yang lebih terperinci mengenai resep Kamu, termasuk daftar bahan, instruksi langkah demi langkah, waktu persiapan, dan aspek lainnya. Dengan menerapkan schema markup ini, Kamu dapat mendukung mesin pencari seperti Google untuk memahami dan menampilkan informasi mengenai resep Kamu secara lebih efektif dalam hasil pencarian.

8. Breadcrumb Schema Markup

Breadcrumb adalah sebuah navigasi yang ditampilkan di bagian atas sebuah halaman web, biasanya di bawah judul atau di atas konten utama, untuk membantu pengguna melacak lokasi atau struktur halaman web yang sedang mereka kunjungi. Ini sering terdiri dari serangkaian tautan berurutan yang merepresentasikan jalur dari halaman beranda situs web hingga halaman saat ini, membantu pengguna untuk kembali ke halaman sebelumnya atau melangkah mundur ke halaman yang lebih tinggi dalam struktur situs.

9. Video

Schema markup untuk konten video memungkinkan pengguna untuk menemukan dan memahami konten video Kamu lebih baik melalui mesin pencari. Ini mencakup informasi seperti judul, deskripsi, durasi, dan mungkin juga informasi tambahan seperti tanggal rilis, sutradara, pemain, dan lainnya. Dengan menerapkan schema markup untuk konten video, Kamu dapat meningkatkan visibilitas dan pemahaman pengguna tentang video Kamu.

10. Local Business

Jika Kamu memiliki atau mengelola SEO lokal, mempertimbangkan untuk menyematkan schema markup ini ke dalam situs web Kamu adalah langkah penting.

Schema ini memberikan Google informasi rinci tentang bisnis lokal Kamu, termasuk:

  • Nama bisnis.
  • Alamat.
  • Nomor telepon.
  • Email.
  • Jam operasional.
  • Dan informasi relevan lainnya.

Dengan menggunakan schema markup ini, Google dapat memanfaatkan informasi tersebut untuk menampilkan panel pengetahuan lokal yang khususnya muncul saat seseorang mencari nama bisnis Kamu di Google.

Baca juga: Mengenal LSI Keyword Secara Lengkap Dan Cara Mencarinya 

Cara Membuat Schema Markup

Membuat schema markup bisa dilakukan dengan beberapa langkah sederhana. Kali ini, OHBold akan memberikan panduan membuat schema melalui dua CSM yang berbeda, yaitu WordPress dan CMS custom. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Membuat schema melalui CMS WordPress

  • Gunakan Plugin Schema Markup: WordPress memiliki banyak plugin yang dapat membantu Kamu menambahkan markup ke situs web Kamu dengan mudah. Cari plugin markup seperti “Schema – All In One Schema Rich Snippets” atau “WP SEO Structured Data Schema”.
  • Instal dan Aktifkan Plugin: Setelah Kamu memilih plugin yang sesuai, instal dan aktifkan plugin tersebut melalui dasbor WordPress Kamu.
  • Konfigurasi Plugin: Setelah diaktifkan, plugin akan menawarkan opsi konfigurasi di dasbor WordPress Kamu. Kamu dapat menyesuaikan pengaturan plugin sesuai dengan kebutuhan Kamu, seperti jenis schema markup yang ingin Kamu terapkan (misalnya, artikel, ulasan, resep, dll.).
  • Tambahkan Informasi Schema: Setelah mengonfigurasi plugin, Kamu dapat mulai menambahkan informasi markup ke setiap postingan atau halaman WordPress Kamu. Biasanya, plugin akan menambahkan area khusus di bawah editor postingan atau halaman di mana Kamu dapat memasukkan informasi seperti judul, deskripsi, penulis, tanggal publikasi, dan lainnya.
  • Perbarui Posting atau Halaman: Setelah Kamu menambahkan informasi kode tambahan, pastikan untuk memperbarui posting atau halaman Kamu agar perubahan tersebut diterapkan.

2. Membuat schema melalui CMS Custom

  • Tentukan Jenis Schema: Pertama, tentukan jenis markup yang ingin Kamu terapkan untuk konten Kamu, seperti artikel, produk, organisasi, atau yang lainnya.
  • Tentukan Data yang Diperlukan: Identifikasi data yang diperlukan untuk  markup Kamu, seperti judul, deskripsi, penulis, tanggal publikasi, harga, dll.
  • Tambahkan Kode Schema ke Templat: Buka file templat atau halaman yang relevan di dalam CMS kustom Kamu, dan tambahkan kode markup di dalamnya. Kamu dapat menggunakan JSON-LD atau Microdata, tergantung pada preferensi Kamu dan dukungan platform Kamu.
  • Sesuaikan dengan Data Dinamis (Opsional): Jika situs web Kamu menggunakan data dinamis dari basis data, pastikan untuk mengintegrasikan data dinamis tersebut ke dalam schema Kamu agar informasi yang ditampilkan tetap relevan dan akurat.
  • Uji dan Perbarui: Setelah menambahkan schema ke templat Kamu, pastikan untuk menguji validitasnya menggunakan alat pengujian struktur data Google atau alat serupa. Selain itu, pastikan untuk memperbarui markup secara berkala sesuai dengan perubahan dalam konten atau struktur situs web Kamu.

Demikianlah penjelasan mengenai schema markup yang Kamu dapat terapkan untuk meningkatkan kualitas dan visibilitas konten Kamu di mesin pencari. Dengan menggunakan schema markup secara tepat, Kamu dapat membantu mesin pencari memahami konten Kamu dengan lebih baik, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kemungkinan konten Kamu ditampilkan dalam hasil pencarian yang relevan. Semoga bermanfaat ya Boldee!


OHBold Creative Agency
Membantu Brand Memenangkan Pasar.
Info Selengkapnya

Hubungi Kami!


No Comments

Post a Comment

Any question ?