Apa itu Post Production

Apa itu Post Production: Segalanya yang Perlu Kamu Ketahui

Apa itu post production? Bagi masyarakat awam, tentu pertanyaan ini wajar dilontarkan sebab, banyak yang belum tahu secara detail apa itu post production. Post production merupakan sebuah tahap dalam produksi audiovisual (film, video, atau produksi media lainnya) yang dilakukan setelah proses pengambilan gambar atau rekaman selesai.

Secara umum, post production sendiri merupakan tahapan akhir dari sebuah proses produksi audiovisual. Setelah proses pengambilan gambar atau rekaman selesai, post production menjadi langkah terakhir sebelum karya akhir siap untuk dipublikasikan atau ditayangkan.

Untuk membahasa secara gamblang detail apa itu post production, Yuk, simak penjelasannya berikut ini Boldee!

Apa Itu Post Production?

Supaya Boldee paham apa itu post production lebih lanjut, mari dipahami bahwa  post-production adalah proses dalam pembuatan film, video, atau produksi media lainnya yang terjadi setelah proses pengambilan gambar selesai.

Ini meliputi berbagai tahapan seperti penyuntingan video, desain suara, efek visual, dan pencampuran suara. Tujuan utamanya adalah untuk menggabungkan semua elemen produksi menjadi produk akhir yang lengkap dan siap untuk didistribusikan kepada audiens.

Post-production sering kali merupakan tahap yang kritis dalam menghasilkan kualitas dan kesan akhir dari suatu karya media. Di tahap post production, peran editor akan sangat penting.

Editor bertanggung jawab untuk menyusun dan mengedit gambar yang diambil selama produksi menjadi sebuah narasi yang koheren dan menarik. Mereka bekerja dengan footage mentah, memilih potongan terbaik, mengatur urutan, dan membuat transisi yang mulus antara adegan.

Di samping itu, editor juga berperan dalam memilih musik, efek suara, dan efek visual yang sesuai untuk meningkatkan pengalaman penonton. Kemampuan editor dalam memahami alur cerita, pemilihan gambar, serta keahlian teknis dalam menggunakan perangkat lunak editing sangat menentukan kualitas akhir dari produksi tersebut.

Dalam banyak kasus, editor juga bekerja sama dengan sutradara atau produser untuk mencapai visi kreatif yang diinginkan. Sehingga, dalam tahap post-production, peran editor sangatlah vital dalam menghasilkan hasil akhir yang memuaskan.

Siapa Saja yang Terlibat di Dalam Tahapan Post Production

Secara umum, pertanyaan apa itu post produciton dan siapa saja pihak-pihak atau  tim produksi yang terlibat di dalam tahap post production tersebut adalah untuk memastikan bahwa hasil akhir sebuah karya audiovisual sesuai dengan visi kreatif dan standar kualitas yang diinginkan.

Berikut beberapa di antaranya:

  1. Editor Video: Bertanggung jawab atas penyuntingan dan pengaturan gambar dalam produksi.
  2. Screenwriter: Terlibat dalam penyempurnaan cerita dan dialog.
  3. Director of Photography: Terlibat dalam pengaturan visual.
  4. Art Director: Bertanggung jawab untuk keselarasan visual.
  5. Colorist: Menyesuaikan dan memperbaiki warna dalam footage untuk mencapai tampilan visual yang diinginkan.
  6. Penyunting Suara (Sound Editor): Mengedit, menyempurnakan, dan mengatur elemen suara seperti dialog, efek suara, dan musik latar.
  7. Desainer Suara (Sound Designer): Bertanggung jawab atas penciptaan atau penyempurnaan efek suara khusus untuk menambahkan kedalaman dan realisme ke dalam produksi.
  8. Visual Effects (VFX) Artist: Bertugas membuat efek visual yang kompleks.
  9. Penyunting Efek Visual (Visual Effects Editor): Membuat dan mengintegrasikan efek visual yang diperlukan, mulai dari efek sederhana hingga efek kompleks yang membutuhkan grafika komputer.
  10. Foley Artist: Menciptakan suara efek khusus yang tidak direkam selama pengambilan gambar untuk meningkatkan realisme audio.
  11. Komposer Musik (Music Composer/Music Producer): Menciptakan atau memilih musik yang sesuai untuk menciptakan atmosfer yang tepat dan meningkatkan emosi produksi.
  12. Supervisor Post-Production: Memimpin dan mengkoordinasi semua aspek post-production untuk memastikan kelancaran dan kualitas hasil akhir.
  13. Animator: Bertanggung jawab atas pembuatan animasi yang diperlukan dalam produksi, jika diperlukan.
  14. Teknisi Efek Khusus (Special Effects Technician): Menangani efek khusus tertentu yang mungkin dibutuhkan, seperti efek makhluk fantasi atau efek mekanis yang rumit.
  15. Supervisor Suara (Sound Supervisor): Mengawasi dan mengarahkan proses penciptaan dan penyempurnaan elemen suara dalam produksi.
  16. Teknisi Audio (Audio Technician): Memastikan kualitas audio yang optimal dalam produksi, termasuk mixing dan mastering.
  17. Sutradara (Director): Memberikan arahan kreatif dan memastikan visi terwujud.
  18. Kru Teknis Lainnya: Berbagai spesialis lainnya yang mungkin terlibat dalam tahapan post-production, seperti penata kamera, penata lampu, dan lain-lain, tergantung pada kebutuhan produksi.
  19. Distribution/Marketing Company: Bertanggung jawab untuk penyebaran atau pemasaran karya setelah selesai.

Tahapan-tahapan Post Production

Setelah Kamu memahami apa itu post production dan siapa saja pihak-pihak atau tim yang terlibat di dalamnya, selanjunya pahami juga apa saja sih tahapan-tahapan post production itu?

Tahapan post-production adalah serangkaian proses yang dilakukan setelah produksi suatu karya audiovisual selesai. Tahapan ini meliputi berbagai kegiatan untuk mengolah dan menyempurnakan materi yang telah direkam selama produksi.

Berikut adalah beberapa tahapan umum dalam post-production:

1. Logging dan Capturing

Pada tahap logging dan capturing, materi yang telah direkam diorganisir dan diunggah ke dalam sistem editing. Langkah-langkah ini penting untuk memastikan bahwa materi yang direkam dapat diakses dan digunakan dengan efisien selama proses editing. Berikut adalah beberapa langkah yang dilakukan:

  • Penamaan: Setiap klip atau file diberi nama yang jelas dan deskriptif sesuai dengan kontennya. Hal ini membantu para editor dalam mengidentifikasi dan mencari klip yang dibutuhkan dengan cepat.
  • Penomoran: Klip atau file diberi nomor urut atau kode unik untuk memudahkan referensi dan pengorganisasian. Nomor ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi urutan klip dalam proyek dan hubungannya satu sama lain.
  • Deskripsi: Setiap klip dilengkapi dengan deskripsi singkat yang menjelaskan konten atau isi dari klip tersebut. Deskripsi ini berisi informasi penting seperti lokasi pengambilan gambar, orang yang muncul di dalam klip, dan adegan yang ditampilkan.
  • Organisasi: Materi yang direkam diorganisir sesuai dengan kategori atau topiknya. Ini dapat dilakukan dengan pembuatan folder atau tag yang memudahkan pengelompokan dan pencarian materi selama proses editing.
  • Unggah ke dalam Sistem Editing: Setelah klip atau file direkam dan diorganisir, mereka diunggah ke dalam sistem editing yang digunakan untuk memulai proses editing. Ini memastikan bahwa semua materi yang diperlukan tersedia dan siap untuk digunakan.

2. Editing

Tahap editing adalah momen kritis dalam proses post-production di mana materi yang direkam diubah menjadi sebuah karya akhir yang koheren dan menarik. Berikut adalah beberapa langkah yang umum dilakukan dalam tahap editing:

Baca juga: 13 Daftar Film CGI Indonesia Terbaik, Mana Film Favorit Pilihanmu?

  • Seleksi Materi: Editor meninjau semua materi yang direkam dan memilih klip terbaik yang akan digunakan dalam karya akhir. Hal ini melibatkan pemilihan adegan yang paling kuat, ekspresi terbaik dari para aktor, dan momen yang paling relevan dengan cerita yang ingin disampaikan.
  • Pengaturan Urutan: Setelah materi terbaik dipilih, editor mengatur urutan klip untuk menciptakan alur cerita yang kohesif. Mereka memutuskan bagaimana setiap adegan akan terhubung satu sama lain untuk menciptakan narasi yang kuat.
  • Pengeditan Visual: Editor melakukan pengeditan visual untuk meningkatkan kualitas gambar dan membuatnya sesuai dengan visi kreatif yang diinginkan. Ini bisa meliputi penyesuaian warna, kontras, kecerahan, dan efek visual lainnya.
  • Pengeditan Suara: Selain pengeditan visual, editor juga dapat melakukan pengeditan suara untuk meningkatkan kualitas audio dan menciptakan suasana yang sesuai dengan karya akhir. Ini termasuk penyesuaian volume, penambahan efek suara, dan penyisipan musik latar jika diperlukan.
  • Penambahan Efek Visual atau Suara: Editor dapat menambahkan efek visual atau suara tambahan untuk meningkatkan pengalaman menonton atau mendengarkan. Ini bisa berupa efek khusus, transisi, atau elemen grafis yang memperkaya cerita secara visual.
  • Pemangkasan dan Pemolesan: Terakhir, editor melakukan pemangkasan akhir untuk memastikan bahwa karya akhir memiliki durasi yang tepat dan setiap adegan berjalan dengan lancar. Mereka juga melakukan pemolesan terakhir untuk memastikan bahwa karya akhir terlihat dan terdengar sebaik mungkin.

3. Color Grading

Color Grading adalah proses yang bertujuan untuk memperbaiki, menyempurnakan, dan menyesuaikan kualitas warna dari klip atau rekaman video. Proses ini melibatkan berbagai penyesuaian seperti warna, kontras, kecerahan, saturasi, dan keseimbangan warna untuk mencapai estetika visual yang diinginkan.

Color grading merupakan salah satu tahap penting dalam produksi video yang dapat memberikan dampak besar pada keseluruhan tampilan dan kualitas visual dari sebuah proyek.

Beberapa aspek utama dari color grading meliputi:

  • Penyesuaian Warna: Mengubah warna keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari gambar untuk menciptakan suasana atau mood tertentu.
  • Kontras dan Kecerahan: Menyesuaikan kontras dan kecerahan untuk meningkatkan kedalaman gambar dan membuat detail lebih jelas.
  • Saturasi: Menyesuaikan saturasi untuk mengontrol kecerahan dan intensitas warna.
  • Keseimbangan Warna: Memastikan bahwa warna-warna dalam gambar seimbang dan tidak terlalu dominan dalam satu arah.
  • Tone Mapping: Memastikan konsistensi dan keseimbangan tonal di seluruh klip atau proyek.

4. Audio Post-Production

Audio post-production adalah tahap penting dalam produksi audiovisual yang melibatkan berbagai proses untuk meningkatkan kualitas audio dari sebuah proyek. Berikut adalah beberapa tahapan yang biasanya terjadi dalam audio post-production:

  • Rekaman Suara: Tahap ini melibatkan merekam dialog, suara efek, dan elemen audio lainnya yang diperlukan untuk proyek. Rekaman suara yang berkualitas akan menjadi dasar yang baik untuk tahapan selanjutnya.
  • Mixing: Mixing melibatkan penggabungan berbagai elemen audio seperti dialog, musik, dan efek suara menjadi satu kesatuan yang seimbang. Ini termasuk penyesuaian volume, panning, dan pengaturan lainnya untuk menciptakan ruang akustik yang sesuai.
  • Pengeditan Audio: Tahap ini mencakup pemangkasan, penyempurnaan, dan penyesuaian lainnya terhadap elemen-elemen audio. Ini bisa mencakup menghilangkan kebisingan yang tidak diinginkan, memperbaiki kesalahan dalam rekaman suara, atau menyesuaikan timing dan durasi suara.
  • Penambahan Efek Suara: Proses ini melibatkan penambahan efek suara untuk meningkatkan pengalaman mendengarkan. Ini bisa berupa efek ambience, suara lingkungan, atau efek khusus untuk menciptakan atmosfer yang sesuai dengan cerita.
  • Penyesuaian Kualitas Audio: Langkah ini mencakup penyesuaian kualitas audio secara keseluruhan, seperti peningkatan kualitas suara, penyesuaian equalizer, atau penambahan efek seperti reverb atau delay.
  • Pemasteran: Tahap terakhir dari audio post-production adalah pemasteran, di mana audio akhir diperiksa secara menyeluruh untuk memastikan kualitasnya optimal dan sesuai dengan standar yang diinginkan. Ini juga melibatkan penyesuaian volume akhir dan persiapan audio untuk distribusi.

5. Visual Effects (VFX)

Visual Effects (VFX) adalah elemen kritis dalam proses produksi audiovisual, yang meliputi penambahan efek visual tambahan seperti CGI (Computer Generated Imagery) atau efek khusus lainnya pada tahap ini.

Tahapan ini menjadi momentum penting di mana para ahli VFX menggunakan teknologi canggih dan kreativitas mereka untuk meningkatkan kualitas visual dari karya tersebut. Dengan memanfaatkan perangkat lunak dan perangkat keras terkini, mereka dapat menciptakan gambar-gambar yang tampak nyata namun sebenarnya dihasilkan secara digital, serta memperkaya pengalaman visual bagi penonton.

Proses ini membutuhkan keahlian teknis dan pemahaman seni yang mendalam untuk menghasilkan efek yang memukau dan sesuai dengan visi kreatif dari pembuat film atau produsernya. Efek khusus lainnya dapat ditambahkan pada tahap ini untuk menciptakan elemen-elemen visual yang sulit atau bahkan tidak mungkin direkam secara langsung.

Ini dapat  berupa efek-efek seperti:

  • Pelekatan green screen: Di mana aktor berinteraksi dengan latar belakang atau objek yang sebenarnya tidak ada saat pengambilan gambar. Nantinya, latar belakang atau objek tersebut ditambahkan melalui CGI.
  • Karakter CGI: Karakter atau makhluk fiksi yang dibuat sepenuhnya melalui komputer, seperti monster, hewan fantastis, atau karakter fiksi lainnya.
  • Efek alam: Seperti ledakan, badai, atau kejadian alam lainnya yang sulit atau berbahaya untuk direkam secara langsung.
  • Manipulasi lingkungan: Seperti mengubah musim, waktu, atau kondisi lingkungan dalam adegan tertentu.
  • Efek khusus: Seperti efek pencahayaan, roket, api, air, dan lainnya.

6. Titling dan Grafis

Titling dan Grafis merupakan bagian penting dari proses produksi video yang melibatkan penambahan elemen-elemen seperti judul, teks, dan grafis lainnya sesuai kebutuhan.

Semua elemen ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas visual dan naratif dari karya tersebut, serta membantu menyampaikan pesan atau informasi dengan lebih efektif kepada penonton.

Beberapa hal yang dilakukan pada tahap ini meliputi:

  • Judul Pembuka: Pembuatan judul pembuka yang biasanya mencakup judul film, nama-nama pemeran utama, nama-nama kru produksi, dan informasi lainnya yang relevan. Judul pembuka seringkali dirancang untuk memberikan kesan pertama yang kuat kepada penonton.
  • Teks Narasi: Penambahan teks yang mungkin diperlukan untuk menjelaskan adegan, memberikan konteks, atau menyampaikan informasi tambahan kepada penonton. Ini bisa berupa teks yang muncul di layar atau teks yang diucapkan oleh narator.
  • Grafis Animasi: Pembuatan grafis animasi seperti diagram, grafik, atau animasi yang membantu menjelaskan konsep, data, atau informasi yang kompleks. Grafis animasi ini bisa digunakan dalam berbagai konteks, mulai dari presentasi bisnis hingga dokumenter.
  • Efek Teks dan Grafis: Penambahan efek visual ke teks dan grafis, seperti animasi masuk dan keluar, perubahan warna, atau efek khusus lainnya untuk meningkatkan daya tarik visual.

7. Outputting

Tahap Outputting adalah langkah terakhir dalam proses produksi audiovisual, di mana karya yang telah selesai diedit dan disempurnakan akan dioutput ke dalam format yang sesuai untuk distribusi.

Tahap ini penting untuk memastikan bahwa karya audiovisual siap untuk disajikan kepada audiens dengan kualitas yang optimal dan sesuai dengan kebutuhan distribusi yang dituju.

Proses ini melibatkan beberapa langkah, termasuk:

Baca juga: Jasa Video Produk Terpercaya untuk Tingkatkan Penjualan

  • Pemilihan Format: Pemilihan format output yang sesuai dengan kebutuhan distribusi. Ini bisa berupa format digital seperti MP4 untuk streaming online, format DVD untuk distribusi fisik, atau format lainnya yang sesuai dengan platform distribusi yang dituju.
  • Pengkodean (Encoding): Proses pengkodean atau kompresi karya menjadi format yang sesuai dengan standar distribusi. Ini melibatkan penyesuaian bitrate, resolusi, dan parameter lainnya agar karya dapat diputar dengan baik pada berbagai perangkat dan platform.
  • Penyesuaian Pengaturan: Penyesuaian pengaturan teknis lainnya seperti aspek ratio, frame rate, dan kualitas audio untuk memastikan kualitas output yang optimal.
  • Render dan Export: Proses render atau ekspor karya dari perangkat lunak editing ke dalam format output yang dipilih. Ini melibatkan penggunaan perangkat lunak editing video atau audio untuk menghasilkan file akhir dalam format yang diinginkan.
  • QC (Quality Control): Pemeriksaan kualitas akhir dari output untuk memastikan tidak ada kesalahan atau masalah teknis yang mungkin memengaruhi pengalaman menonton atau mendengar.
  • Penyimpanan dan Distribusi: Penyimpanan file output dan persiapan untuk distribusi ke platform distribusi yang dituju, baik itu melalui online streaming, media fisik, atau platform distribusi lainnya.

Penutup

Demikian tadi penjelasan mengenai apa itu post production dan apa saja tahapan-tahapan di dalamnya yang perlu Boldee Ketahui. Setiap tahapan di dalam post production membutuhkan kerja keras dan keahlian dari berbagai peran profesional di industri film dan video. Tim post-production bekerja untuk menyempurnakan karya yang telah direkam selama proses produksi, memastikan bahwa hasil akhirnya sesuai dengan visi kreatif yang diinginkan. Semoga bermanfaat!


OHBold Creative Agency
Membantu Brand Memenangkan Pasar.
Info Selengkapnya

Hubungi Kami!


No Comments

Post a Comment

Any question ?