Teknik Pengambilan Video

11 Teknik Pengambilan Video biar Keren dan Gak Banyak Retake

Teknik pengambilan video mengalami perkembangan yang begitu pesat dalam beberapa tahun terakhir ini. Dengan kemajuan teknologi kamera dan perangkat lunak editing yang semakin canggih, para pembuat konten dan produser video atau film memiliki lebih banyak opsi untuk menciptakan hasil yang mengesankan. Sekarang, teknik pengambilan video tidak hanya terbatas pada para profesional, tetapi juga telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari kita. Baik itu merekam momen-momen berharga dalam kehidupan pribadi atau menciptakan konten viral di media sosial, pemahaman tentang teknik ini menjadi semakin penting bagi individu dari berbagai latar belakang.

Dalam era digital yang semakin terhubung, teknik pengambilan video menjadi kunci dalam berbagai industri. Perusahaan menggunakan video untuk memasarkan produk mereka, media mengandalkan video sebagai cara utama untuk menyampaikan berita, dan bahkan pendidikan memanfaatkan teknik ini untuk menyajikan materi pembelajaran yang menarik dan efektif.

Oleh karena itu, pemahaman yang baik mengenai teknik ini tidak hanya relevan bagi sineas dan produser, tetapi juga bagi siapa pun yang ingin menciptakan konten yang menonjol di era digital ini.

Jika Kamu adalah seorang pemula di bidang videografi, berikut adalah 11 teknik pengambilan video yang mungkin dapat membantu meningkatkan kualitas karyamu:

Table of Contents

1. Pahami Kameramu

Mengetahui dasar-dasar pengaturan kamera merupakan tahap awal yang krusial dalam proses pengambilan video, tanpa memandang apakah Kamu menggunakan kamera digital atau smartphone. Yuk, kita bedah lebih jauh kedua aspek ini:

a. Pengaturan Dasar Kamera Digital

  • ISO: ISO mengukur sensitivitas cahaya kamera. Semakin tinggi angka ISO, semakin sensitif kamera terhadap cahaya, namun bisa menimbulkan noise pada gambar jika terlalu tinggi. Disarankan untuk mempertahankan ISO sekecil mungkin, seperti ISO 100 atau 200, untuk kondisi pencahayaan yang baik, dan hanya meningkatkan ISO saat Anda berada dalam kondisi pencahayaan yang rendah.
  • Aperture (Bukaan): Aperture mengontrol diameter lubang di lensa kamera yang mengatur jumlah cahaya yang masuk. Ukuran aperture diukur dalam f-stop (seperti f/2.8, f/4, f/8). Aperture yang lebih kecil (dengan angka f-stop yang lebih besar) menghasilkan kedalaman bidang yang lebih besar, sementara aperture yang lebih besar (dengan angka f-stop yang lebih kecil) menghasilkan kedalaman bidang yang lebih sempit. Kamu dapat mengatur aperture untuk mengontrol seberapa blur latar belakang (bokeh) yang ingin Kamu capai.
  • Kecepatan Rana: Fungsi rana adalah untuk mengukur durasi terbukanya sensor kamera ketika merekam gambar. Kecepatan rana yang lebih tinggi menghasilkan gambar yang lebih tajam namun membutuhkan lebih banyak cahaya. Sementara itu, kecepatan rana yang lebih lambat dapat menghasilkan efek buram atau pergerakan dalam video. Anda perlu menyesuaikan kecepatan rana sesuai dengan situasi, seperti menggunakan kecepatan tinggi untuk merekam objek bergerak cepat dan kecepatan rendah untuk efek slow motion.

b. Pengaturan Aplikasi Kamera Smartphone

  • Aplikasi kamera pada smartphone modern sering dilengkapi dengan berbagai fitur yang memungkinkan pengendalian pengaturan dasar seperti ISO, aperture (bukaan virtual), dan kecepatan rana baik secara otomatis maupun manual. Penting untuk memahami dan menguasai fitur-fitur tersebut.
  • Selain itu, smartphone juga sering dilengkapi dengan mode kamera khusus seperti mode malam, mode potret, atau mode panorama. Penting untuk memahami cara dan kapan menggunakan mode-mode ini agar dapat menghasilkan foto atau video terbaik.

2. Pilih Subjek yang Menarik

Membuat pilihan subjek yang menarik merupakan salah satu aspek kunci dalam teknik pengambilan video. Pemilihan subjek akan berdampak signifikan pada kualitas dan daya tarik videomu. Berikut adalah tips-tips memilih subjek yang menarik:

  • Mengerti Tujuan Pembuatan Video: Langkah pertama adalah memahami pesan atau narasi yang ingin Kamu sampaikan melalui video. Ini akan membantu Kamu memilih subjek yang sesuai dengan tujuan Kamu, apakah itu untuk menghibur, memberikan edukasi, atau menginspirasi penontonmu.
  • Kepribadian dan Ketertarikan Pribadi: Pilihlah subjek yang sesuai dengan minat dan gairah Kamu. Sebagai contoh, jika Kamu menyukai fotografi alam, merekam pemandangan alam yang indah bisa menjadi pilihan yang tepat. Atau jika Kamu tertarik pada seni pertunjukan, merekam penampilan seniman bisa menjadi lebih relevan.
  • Relevansi dengan Audiens: Pertimbangkan apakah subjek yang Kamu pilih relevan dengan audiensmu. Pastikan subjek tersebut dapat menarik perhatian dan memenuhi kebutuhan penontonmu.
  • Unik dan Berbeda: Temukan sudut pandang atau aspek yang unik dari subjek Kamu. Misalnya, jika Kamu merekam hewan peliharaan, fokuslah pada karakteristik khas yang membuat mereka istimewa.
  • Kualitas Visual: Pikirkan apakah subjek tersebut menawarkan potensi visual yang menarik. Komposisi, warna, dan tekstur dapat membuat subjek terlihat lebih menarik secara visual.
  • Aksesibilitas: Pastikan Kamu memiliki akses yang cukup ke subjek yang Kamu pilih. Artinya berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat atau mendapat izin jika Kamu ingin merekam video di properti milik pribadi atau tempat umum.
  • Kehidupan Sehari-hari: Kadang-kadang, momen-momen sehari-hari atau aktivitas rutin bisa menjadi subjek yang menarik. Misalnya, video dokumentasi kehidupan sehari-harimu atau kegiatan komunitas lokal.
  • Cerita yang Kuat: Subjek yang memiliki cerita yang kuat atau emosional sering kali lebih menarik. Mencari narasi atau elemen cerita dalam subjek Kamu dapat membuat video lebih mendalam dan bermakna.
  • Eksplorasi dan Eksperimen: Jangan ragu untuk mencoba hal-hal baru dan bereksperimen dengan berbagai subjek. Seringkali, eksperimen menghasilkan hasil yang menarik.

3. Gunakan Stabilisasi

Memastikan stabilitas kamera merupakan aspek krusial dalam teknik pembuatan video untuk memastikan rekaman yang tajam dan terampil. Strategi untuk menjaga kestabilan kamera bisa berbeda tergantung perangkat yang digunakan dan situasi pengambilan gambar. Di bawah ini disajikan beberapa panduan untuk menjaga kestabilan kamera:

  • Memanfaatkan Tripod: Tripod merupakan perangkat yang sangat praktis untuk menjaga kamera tetap stabil. Kamu dapat dengan mudah menyesuaikan ketinggian dan sudut kamera. Tripod terutama berguna dalam situasi di mana Kamu perlu menjaga kamera tetap stabil dalam jangka waktu yang lama, seperti saat memotret lanskap atau melakukan wawancara. Pastikan untuk memilih tripod yang sesuai dengan ukuran dan berat kamera Kamu.
  • Monopod: Sebagai alternatif yang lebih ringan daripada tripod, monopod adalah tongkat tunggal dengan tiga kaki yang dapat membantu menjaga kestabilan kamera Kamu. Monopod sering digunakan dalam situasi di mana mobilitas menjadi penting, seperti saat memotret di tempat ramai atau sedang bergerak.
  • Stabilisasi Tangan: Jika Kamu tidak memiliki tripod atau monopod, usahakan untuk memegang kamera dengan tangan yang stabil. Ini melibatkan teknik pernapasan yang baik, menjaga lengan Kamu dekat dengan tubuh, dan berdiri dengan kaki yang mantap. Upayakan untuk mengurangi gerakan mendadak atau getaran saat Kamu merekam.
  • Penggunaan Stabilisasi Gambar (IS): Banyak kamera digital dan lensa dilengkapi dengan teknologi Stabilisasi Gambar (IS) yang membantu mengurangi getaran saat merekam. Pastikan untuk mengaktifkan fitur IS jika kamera Kamu dilengkapi dengan teknologi ini.
  • Manfaatkan Gimbal atau Steadicam: Untuk menghasilkan gambar bergerak yang halus, seperti saat berjalan atau mengikuti objek bergerak, Kamu dapat menggunakan gimbal atau steadicam. Alat-alat ini dirancang khusus untuk menjaga kamera tetap stabil selama pergerakan.
  • Aksesori Tambahan: Ada berbagai aksesoris lain yang dapat membantu menjaga kamera tetap stabil, seperti pegangan tangan, pegangan dada, atau rig kamera. Pilih aksesoris yang sesuai dengan jenis pengambilan gambar yang Kamu lakukan.
  • Perhatikan Kecepatan Rana: Jika Kamu menggunakan kecepatan rana yang lambat untuk efek tertentu, pastikan untuk menggunakan penyangga atau tripod yang stabil. Kecepatan rana yang lambat dapat meningkatkan risiko getaran jika tidak ditangani dengan stabil.

4. Atur Pencahayaan

Penyesuaian pencahayaan yang tepat memiliki peranan besar dalam proses pengambilan video. Pencahayaan yang optimal akan memastikan subjekmu terlihat dengan jelas sambil mengurangi noise atau gangguan visual dalam rekamanmu. Berikut ini beberapa panduan untuk mencapai pencahayaan yang baik.

a. Cahaya Alami

  • Sumber cahaya alami merupakan opsi terbaik untuk teknik pengambilan video. Coba rekam dekat jendela atau di luar ruangan saat cahaya matahari sedang terang.
  • Hindari cahaya langsung dari matahari yang dapat menciptakan bayangan keras dan kontras yang terlalu tinggi. Gunakan penutup jendela atau tirai untuk mengurangi cahaya berlebihan, atau manfaatkan reflektor atau lampu sorot untuk meratakan bayangan.

b. Cahaya Lampu Studio

Jika Kamu berada di dalam ruangan dan membutuhkan cahaya tambahan, pertimbangkan penggunaan lampu studio. Kamu dapat menggunakan lampu sorot (softbox) atau lampu tiga titik (key light, fill light, dan backlight) untuk mencapai pencahayaan yang merata dan menghilangkan bayangan yang tidak diinginkan.

c. Reflektor

Reflektor merupakan perangkat yang bermanfaat untuk memantulkan cahaya alam atau dari lampu studio ke subjek yang kamu foto. Alat ini dapat membantu mengurangi bayangan dan menciptakan pencahayaan yang lebih merata. Reflektor yang terbuat dari bahan seperti kain putih atau perak merupakan pilihan yang disarankan.

d. Kompensasi Keburaman (Exposure Compensation)

Dalam kamera digital, Kamu dapat memanfaatkan fitur kompensasi eksposur untuk menyesuaikan pencahayaan. Fitur ini memungkinkan Kamu untuk meningkatkan atau mengurangi eksposur saat melakukan pengambilan gambar.

e. Penggunaan Lampu Kilat (Flash)

Penggunaan lampu kilat atau flash berguna untuk memberikan pencahayaan tambahan saat kondisi pencahayaan kurang atau di dalam ruangan. Pastikan untuk memilih lampu kilat yang sesuai dengan kamera Kamu dan sesuaikan kekuatannya sesuai kebutuhan.

f. Warna Cahaya (Color Temperature)

Pertimbangkan variasi suhu warna cahaya. Cahaya alami menunjukkan suhu warna yang bervariasi tergantung pada waktu hari. Kamu bisa menggunakan opsi koreksi warna atau pengaturan suhu warna di kamera Kamu untuk menyesuaikan pencahayaan dengan situasi yang dihadapi.

g. Cobalah Mode Manual

Apabila Kamu menggunakan kamera dengan pengaturan manual, pertimbangkan untuk mengontrol pencahayaan secara manual guna mencapai hasil yang sesuai dengan preferensimu.

h. Praktikkan Pencahayaan

Sebelum melakukan pengambilan video resmi, lakukan beberapa tes pengaturan pencahayaan untuk mempraktikkannya. Hal ini akan memungkinkan Kamu mengevaluasi hasilnya dan membuat perbaikan jika diperlukan.

Kualitas pencahayaan yang baik adalah salah satu faktor utama dalam menciptakan video berkualitas. Terapkan prinsip-prinsip ini dengan memperhatikan situasi dan peralatan Kamu untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dalam pengambilan video.

5. Gunakan Fokus yang Tepat

Memastikan fokus yang tepat menjadi kunci dalam teknik pengambilan video untuk memastikan subjek Kamu terlihat jelas. Ada dua opsi utama dalam mengatur fokus: fokus manual dan mode autofocus. Berikut ini adalah panduan singkat untuk memanfaatkannya:

a. Fokus Manual

Fokus manual memberikan kontrol langsung kepada Kamu dalam mengatur fokus kamera. Ini sangat berguna dalam situasi di mana Kamu ingin mengendalikan fokus dengan presisi, seperti saat mengambil gambar objek bergerak atau memfokuskan pada subjek yang berbeda dalam satu adegan.

Berikut adalah langkah-langkah penggunaan fokus manual:

  • Aktifkan mode fokus manual pada kamera Kamu (biasanya disesuaikan pada lensa atau melalui menu kamera).
  • Putar cincin fokus pada lensa (jika tersedia) atau gunakan kontrol fokus pada layar sentuh kamera (jika tersedia) untuk menyesuaikan fokus hingga subjek terlihat tajam dalam tampilan live view.
  • Periksa fokus secara berkala selama pengambilan video dan sesuaikan jika diperlukan.

b. Mode Autofokus

Mode autofocus merupakan pilihan yang praktis apabila Kamu menginginkan kamera untuk secara otomatis menyesuaikan fokus dengan subjek yang bergerak atau jika Kamu ingin menghindari penyesuaian fokus manual yang memakan waktu.

Baca juga: CGI Adalah: Pengertian dan Cara Kerjanya Bikin Film Memukau

Terdapat beberapa jenis mode autofocus yang umum, di antaranya:

  • AF-S (Single Autofocus): Kamera akan fokus pada subjek saat Kamu menekan setengah tombol rana dan akan mempertahankan fokus pada subjek tersebut sampai Kamu mengambil gambar.
  • AF-C (Continuous Autofocus): Mode ini cocok untuk merekam subjek yang bergerak. Kamera akan terus memantau subjek dan menyesuaikan fokus secara otomatis.
  • AF-F (Full-Time Autofocus): Mode ini cocok untuk merekam video. Kamera akan secara terus-menerus menyesuaikan fokus secara otomatis selama proses pengambilan video.

Memahami prinsip kerja mode autofocus pada kamera Kamu merupakan hal yang krusial. Beberapa kamera dilengkapi dengan opsi tambahan yang memungkinkan Kamu untuk menyesuaikan kecepatan atau sensitivitas autofocus. Pastikan subjek tetap berada di pusat perhatian fokus atau manfaatkan mode fokus area (area focus mode) apabila Kamu ingin menetapkan area spesifik di layar yang harus difokuskan.

6. Pertimbangkan Framing

Framing atau komposisi video merupakan kunci dalam menciptakan video menarik dan profesional. Cara Kamu menyusun subjek dan elemen-elemen dalam bingkai akan memengaruhi persepsi dan emosi yang dirasakan oleh penonton terhadap video Kamu. Berikut ini beberapa prinsip dasar yang dapat membantu Kamu mempertimbangkan framing dengan lebih baik:

a. Aturan Ketiga (Rule of Thirds)

Prinsip Aturan Ketiga (Rule of Thirds) memiliki peranan besar dalam penyusunan komposisi dalam fotografi dan video. Konsep ini mengimplikasikan pembagian bingkai gambar menjadi sembilan sektor yang sama, dengan dua garis horizontal serta dua garis vertikal. Penempatan subjek utama atau elemen krusial pada titik perpotongan salah satu garis tersebut dapat menghasilkan keseimbangan visual yang menarik dalam gambar.

b. Ketahui Prioritas Subjek

Identifikasi subjek utama dalam video Anda dan berikan fokus padanya. Pastikan subjek tersebut terangkat secara jelas dalam bingkai dan tidak terhambat oleh elemen-elemen lain yang kurang relevan.

c. Keseimbangan Visual

Buatlah harmoni visual dalam penyusunan komposisi Kamu. Ini bisa melibatkan elemen-elemen lain yang mendukung subjek utama Kamu atau mengisi ruang di sekitarnya dengan baik.

d. Perhatikan Garis dan Bentuk

Elemen garis dan bentuk dalam bingkai bisa memberikan kerangka visual yang kuat. Telusuri garis-garis menarik atau bentuk-bentuk yang dapat membantu mengarahkan perhatian penonton menuju subjek atau memandu mata mereka.

e. Kedalaman Bidang (Depth of Field)

Jika Kamu menggunakan lensa dengan kemampuan bukaan (aperture) yang dapat disesuaikan, perhatikan efek kedalaman bidang (depth of field) yang ingin Kamu hasilkan. Aperture yang lebih besar (f-stop yang lebih rendah) akan menghasilkan latar belakang yang lebih kabur, sedangkan aperture yang lebih kecil (f-stop yang lebih tinggi) akan memberikan latar belakang yang lebih tajam.

f. Jaga Horizontalis

Pastikan garis horizontal dalam bingkai, seperti garis langit atau horizon, terlihat lurus dan tidak condong. Kamu bisa memanfaatkan grid pada layar LCD kamera atau aplikasi kamera di smartphonemu untuk membantu mempertahankan horizontalitasnya.

g. Gerakan Kamera yang Lancar

Jika Kamu sedang merekam dengan pergerakan kamera (seperti pan, tilt, atau zoom), pastikan pergerakan tersebut dilakukan dengan lancar dan tidak terlalu tiba-tiba. Gerakan yang kasar bisa mengganggu pengalaman penonton.

h. Eksperimen dengan Pemotongan

Jangan ragu untuk bereksperimen dengan pemotongan (framing) yang berbeda. Kamu bisa mencoba pemotongan close-up untuk mendekatkan detail penting, atau pemotongan lebar untuk mencakup latar belakang yang menarik.

i. Gunakan Stabilisasi

Pastikan kamera Kamu tetap stabil atau manfaatkan alat bantu seperti tripod atau gimbal untuk memastikan video Kamu stabil dan tanpa getaran. Mengasah kemampuan dalam framing dan komposisi memerlukan dedikasi yang konsisten. Maka dari itu, alokasikan waktu untuk menguji berbagai sudut pandang dan teknik komposisi guna menciptakan video yang lebih menarik dan berkesan secara profesional.

7. Rekam dengan Stabil

Rekaman yang stabil adalah elemen penting dalam menciptakan video yang berkualitas. Gerakan yang tiba-tiba atau gemetar dapat mengganggu dan mengurangi kualitas hasil akhir dari video Kamu. Berikut beberapa tips untuk mencapai rekaman yang stabil:

  1. Manfaatkan Teknologi Stabilisasi: Memanfaatkan tripod, monopod, gimbal, atau steadicam adalah langkah penting dalam menjaga kamera tetap stabil selama proses pengambilan gambar, sehingga mengurangi getaran yang mungkin disebabkan oleh gerakan tangan.
  2. Pastikan Pencetan Tombol Rekam Halus: Saat memulai proses merekam, penting untuk menekan tombol rekam dengan lembut dan tanpa gerakan yang tiba-tiba. Tekanan yang tiba-tiba dapat menyebabkan getaran yang terlihat dalam hasil rekaman.
  3. Perhatikan Postur Tubuh: Pastikan postur tubuh Kamu tetap stabil saat merekam dengan tangan. Berdiri dengan kaki yang mantap dan menjaga lengan dekat dengan tubuh untuk menghindari gerakan berlebihan atau pergeseran berat badan yang bisa mempengaruhi stabilitas rekaman.
  4. Manfaatkan Fitur Stabilisasi Digital: Beberapa kamera dan aplikasi smartphone dilengkapi dengan fitur stabilisasi digital yang membantu mengurangi getaran saat merekam. Aktifkan fitur ini jika tersedia untuk hasil rekaman yang lebih stabil.
  5. Gunakan Mode Slow Motion: Saat merekam adegan dengan pergerakan cepat, coba manfaatkan mode slow motion jika kamera Kamu mendukungnya. Ini akan membantu dalam mengurangi efek getaran yang dapat terjadi dalam adegan cepat.
  6. Mempertimbangkan Penggunaan Zoom: Ketika menggunakan zoom optik, perhatikanlah bahwa semakin besar zoom, makin sulit untuk menjaga kamera tetap stabil. Jika stabilitas rekaman Kamu penting, hindari menggunakan zoom secara berlebihan kecuali memang diperlukan.
  7. Latih Keterampilan Kamu: Merekam dengan stabil membutuhkan latihan. Cobalah merekam dalam berbagai situasi dan latih teknik stabilisasi seperti berjalan dengan kamera, melakukan pan, dan tilt dengan gerakan yang lembut.
  8. Perbaiki Stabilitas dalam Proses Edit: Jika Kamu memiliki rekaman yang tidak stabil, Kamu dapat menggunakan perangkat lunak editing video untuk meningkatkan stabilitasnya. Banyak aplikasi dan perangkat lunak editing video memiliki fitur stabilisasi pasca-produksi yang membantu mengurangi getaran.

Menghindari getaran dan mencapai rekaman yang stabil akan menghasilkan video yang lebih profesional dan menyenangkan untuk ditonton. Ingatlah bahwa stabilitas adalah salah satu faktor kunci dalam menciptakan video berkualitas, jadi alokasikan waktu untuk mempraktikkan teknik-teknik ini guna meningkatkan keterampilan teknik pengambilan videomu.

8. Perhatikan Suara

Ketika membuat video, tidak dapat diabaikan bahwa kualitas audio memiliki peran yang sama pentingnya dengan kualitas visual. Audio yang jernih dan berkualitas tidak hanya melengkapi aspek visual, tetapi juga memastikan pesan atau cerita yang disampaikan dapat tersampaikan dengan baik. Berikut adalah beberapa langkah untuk memastikan kualitas audio yang optimal dalam produksi video:

a. Gunakan Mikrofon Eksternal (Bila Tersedia)

Jika kamera dilengkapi dengan port untuk mikrofon eksternal, sebaiknya Kamu gunakan opsi ini. Mikrofon eksternal cenderung menghasilkan rekaman audio yang lebih baik daripada mikrofon internal pada kamera atau ponsel.

b. Identifikasi Sumber Suara Utama

Pastikan untuk mengidentifikasi sumber suara utama dalam setiap adegan dan tempatkan mikrofon secara strategis. Misalnya, jika Kamu sedang merekam seseorang berbicara, pastikan mikrofon ditempatkan dengan tepat untuk menangkap suara dengan jelas.

c. Kelola Gangguan Suara

Usahakan merekam di lingkungan yang tenang, dan hindari gangguan suara yang tidak diinginkan seperti suara AC atau peralatan elektronik lainnya yang dapat mengganggu.

d. Gunakan Filter Pop atau Windscreen

Penggunaan filter pop atau windscreen dapat membantu mengurangi suara “popping” atau “berdesing” yang mengganggu, terutama saat merekam percakapan atau wawancara.

e. Pastikan Perangkat Penyimpanan Memadai

Selalu periksa kapasitas perangkat penyimpanan audio Kamu untuk memastikan dapat merekam audio berkualitas tinggi dalam waktu yang cukup lama.

f. Lakukan Uji Coba Suara

Sebelum memulai pengambilan gambar, lakukan uji coba suara dengan merekam beberapa kata atau kalimat untuk memastikan bahwa mikrofon berfungsi dengan baik dan suara terdengar jelas.

g. Lakukan Pengeditan Audio

Setelah merekam, lakukan pengeditan audio menggunakan perangkat lunak yang sesuai. Ini akan membantu menghilangkan noise latar belakang, menyeimbangkan volume, dan meningkatkan kualitas keseluruhan audio.

h. Pertimbangkan Penggunaan Perekam Suara Terpisah

Jika kualitas audio sangat penting, pertimbangkan menggunakan perekam suara eksternal yang terpisah dari kamera Kamu. Ini memberikan kontrol yang lebih besar terhadap kualitas audio yang direkam, yang kemudian dapat disinkronkan dengan video selama proses editing.

i. Tambahkan Musik dan Efek Suara (Jika Diperlukan)

Untuk meningkatkan pengalaman penonton, Kamu dapat menambahkan musik atau efek suara selama proses editing. Pastikan bahwa musik dan efek suara tersebut tidak mengganggu audio utama atau dialog.

Memperhatikan kualitas audio adalah kunci untuk menghasilkan video yang profesional dan efektif dalam menyampaikan pesan. Kualitas audio yang baik dapat meningkatkan keseluruhan pengalaman menonton video Kamu.

9. Jaga Durasi yang Tepat

Menjaga perhatian penonton dan menyampaikan pesan atau cerita secara efektif melalui video memerlukan perhatian khusus terhadap durasinya. Durasi video yang terlalu panjang atau terlalu pendek dapat mengurangi dampaknya. Berikut beberapa tips untuk mempertahankan durasi yang tepat:

Baca juga: Jasa Video Company Profile Penting dan Wajib Bagi Perusahaan

  • Tentukan Tujuan Video: Mulailah dengan mempertimbangkan tujuan Kamu dalam membuat video. Apakah Kamu ingin menghibur, mendidik, atau mempromosikan sesuatu? Tujuan tersebut akan mempengaruhi durasi yang ideal untuk video Kamu.
  • Pahami Target Audiens: Kenali siapa target audiens Kamu dan seberapa lama mereka cenderung terlibat dengan konten Kamu. Misalnya, video untuk anak-anak biasanya lebih pendek daripada video untuk profesional dewasa.
  • Gunakan Struktur Narasi yang Efektif: Rencanakan narasi video Kamu dengan baik, mulai dari pengenalan yang menarik, pengembangan isi utama, hingga penutup yang memuaskan.
  • Utamakan Kualitas: Jangan hanya fokus pada durasi video. Lebih penting untuk memastikan bahwa video Kamu berkualitas dan efektif dalam menyampaikan pesan. Terkadang, video yang singkat dan padat jauh lebih efektif daripada yang panjang dan berlebihan.
  • Sesuaikan dengan Platform: Pertimbangkan platform di mana video Kamu akan dipublikasikan. Durasi video yang cocok bisa berbeda-beda tergantung pada platformnya. Misalnya, video di Instagram atau TikTok umumnya lebih pendek daripada di YouTube atau Vimeo.
  • Revisi Secara Kontinu: Ketika mengedit video, perhatikan alur cerita dan minat penonton. Jika ada bagian yang kurang relevan atau membosankan, pertimbangkan untuk memotongnya.
  • Uji dengan Audiens: Jika memungkinkan, uji video Kamu dengan beberapa anggota target audiens Kamu untuk mendapatkan umpan balik tentang durasi yang tepat.
  • Tambahkan Informasi Tambahan: Jika diperlukan, sertakan catatan kaki atau tautan ke sumber daya tambahan untuk penonton yang ingin mengetahui lebih banyak.

Tidak ada durasi video yang ideal untuk semua situasi. Yang terpenting adalah menjaga video Kamu seefektif mungkin dalam menyampaikan pesan tanpa membuat penonton terlalu lama terpaku atau kehilangan minat. Selalu pertimbangkan konteks dan audiens Kamu saat menentukan durasi yang tepat untuk video Kamu.

10. Edit Video Kamu

Melakukan editing video merupakan kunci penting dalam mencapai hasil akhir yang menarik dan berkualitas. Proses ini memberikan kontrol penuh terhadap alur cerita, kualitas visual dan audio, serta penambahan elemen kreatif ke dalam video. Berikut adalah langkah-langkah umum yang harus diikuti dalam proses penyuntingan video:

a. Pemilihan Software Penyuntingan Video

Pilihlah software penyuntingan video yang sesuai dengan kebutuhanmu. Ada beragam opsi, mulai dari yang sederhana hingga profesional seperti Adobe Premiere Pro, Final Cut Pro, DaVinci Resolve, iMovie (untuk pengguna Mac), atau aplikasi penyuntingan video di smartphone.

b. Impor Materi Mentah (Footage)

Impor klip video dan audio yang telah direkam ke dalam software penyuntingan video. Pastikan untuk mengorganisir materi dalam folder terstruktur untuk kemudahan pencarian.

c. Seleksi Klip Terbaik

Tinjau semua potongan gambar dan pilih yang paling memikat untuk disertakan dalam produksi akhir. Potong segmen yang kurang relevan atau kurang menarik.

d. Penyusunan Klip

Susun klip-klip tersebut dalam urutan yang logis untuk membangun narasi atau alur cerita. Tambahkan transisi antar-klip untuk kelancaran perpindahan antar bagian.

e. Penambahan Efek Visual

Jika diperlukan, inklusikan efek visual seperti penyesuaian warna, efek spesial, atau penambahan teks yang dapat meningkatkan estetika visual dari video.

f. Penyuntingan Audio

Perhatikan kualitas audio dengan seksama, pastikan suaranya jelas dan berkualitas tinggi. Lakukan penyesuaian volume, hilangkan gangguan suara latar belakang, dan tambahkan musik atau efek suara yang sesuai demi meningkatkan pengalaman audio secara keseluruhan.

g. Penambahan Musik atau Efek Suara (Jika Diperlukan)

Inklusi musik latar atau efek suara yang tepat dapat memperkaya atmosfer video. Pastikan agar tidak mengalihkan perhatian dari dialog atau narasi utama.

h. Pembuatan Teks dan Grafis

Jika diperlukan, tambahkan teks, grafis, atau animasi untuk menyampaikan informasi tambahan atau memperjelas pesan.

i. Pratinjau dan Koreksi

Pratinjau video secara berkala selama proses penyuntingan dan koreksi jika diperlukan. Pastikan semua klip, audio, dan efek berjalan dengan lancar.

j. Export Video

Setelah puas dengan hasilnya, export video dalam format yang sesuai dengan pengaturan yang tepat, termasuk resolusi, bitrate, dan format file.

k. Berbagi dan Memublikasikan

Setelah diekspor, bagikan atau publikasikan video di platform yang sesuai seperti YouTube, Vimeo, atau media sosial.

Proses penyuntingan video membutuhkan waktu dan kreativitas. Berani bereksperimen dengan berbagai efek dan teknik penyuntingan, karena latihan akan membuat semakin terampil dalam menghasilkan video yang memukau dari waktu ke waktu.

11. Belajar dari Pengalaman

Mempelajari sesuatu dari pengalaman adalah salah satu metode terbaik untuk meningkatkan keahlian Kamu dalam teknik pengambilan video. Konsistensi dalam latihan serta evaluasi terhadap hasil karya Kamu adalah kunci untuk menjadi seorang videografer yang lebih mahir. Berikut ini beberapa strategi untuk terus mengembangkan diri dalam ranah pengambilan video:

  • Terus lakukan: Semakin banyak yang kamu merekam, semakin banyak juga yang akan kamu pakami tentang teknik-teknik serta peralatan yang Kamu gunakan. Eksplorasi berbagai teknik pengambilan gambar, dari menangkap momen aksi cepat hingga mengabadikan keindahan lanskap, guna memperluas repertoar keterampilan fotografi Kamu.
  • Tonton dan Analisis Karya Kamu: Setelah Kamu membuat video, tonton dengan kritis. Cermati mana yang berhasil dan bagian mana yang perlu diperbaiki. Apakah framing sesuai? Bagaimana kualitas audio? Apakah ceritanya jelas? Ini membantu Kamu mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.
  • Dapatkan Umpan Balik: Bagikan video Kamu dengan teman, keluarga, atau rekan sejawat yang memiliki pengetahuan dalam bidang pengambilan video. Menerima umpan balik konstruktif dari orang lain dapat membantu Kamu melihat perspektif yang berbeda.
  • Ikuti Kursus atau Pelatihan: Banyak institusi pendidikan, baik itu sekolah, perguruan tinggi, maupun platform daring, menyelenggarakan berbagai kursus dan pelatihan terkait produksi video. Inilah cara yang efektif untuk memperoleh keterampilan baru dan mendapatkan pandangan yang berharga dari pakar di bidangnya.
  • Pelajari dari Videografer Lainnya: Tonton karya videografer lain yang Kamu kagumi. Kamu dapat memperoleh inspirasi dan belajar dari gaya dan teknik mereka. Baca tentang pengalaman mereka dan lihat apakah ada saran yang dapat Kamu terapkan dalam pekerjaan Kamu sendiri.
  • Eksplorasi Teknologi Baru: Dunia teknologi terus berkembang, dan ada terus muncul peralatan dan perangkat lunak baru yang dapat meningkatkan kualitas dan kemampuan teknik  pengambilan video Kamu. Pertimbangkan untuk mengeksplorasi teknologi dan peralatan terbaru.
  • Menciptakan Karya-karya Kreatif: Jangan sungkan untuk menjelajahi berbagai proyek kreatif. Hal ini tidak hanya membantu Kamu meningkatkan keterampilan, tetapi juga merangsang pemikiran kreatif Kamu untuk berinovasi di luar batas konvensional.
  • Bergabung ke Dalam Komunitas Videografi: Cobalah bergabung dengan komunitas videografi, baik di platform online ataupun dalam acara-acara offline.
  • Berlangganan Sumber Edukasi: Berlanggananlah berbagai sumber edukasi seperti majalah, blog, saluran YouTube, atau podcast yang membahas tentang pengambilan video. Ini akan membantu Kamu tetap terkini dengan tren terbaru dan mendapatkan tips praktis yang berguna.
  • Selalu terbuka untuk belajar: Di dunia pengambilan video, perkembangan terus berlanjut, dan selalu ada hal baru yang dapat dipelajari. Jadilah terbuka terhadap perubahan dan berusaha untuk terus mengembangkan keterampilan Kamu.

Dengan komitmen untuk terus belajar dan berlatih, Kamu dapat mengembangkan keterampilan teknik pengambilan video yang lebih baik dari waktu ke waktu dan menciptakan karya yang semakin mengesankan.

Kesimpulan

Demikian ulasan lengkap mengenai teknik pengambilan video. Dengan memahami prinsip-prinsip dasar dan praktik terbaik dalam teknik pengambilan video, diharapkan Kamu dapat meningkatkan keterampilan dan hasil produksi video Kamu secara signifikan untuk dipergunakan di berbagai proyek.

Layanan Production House untuk Kebutuhan Bisnismu!

OHBold Creative Agency, sebagai agency terkemuka di Indonesia, menawarkan layanan produksi video dan editing yang berkualitas. Dengan tim profesional yang berpengalaman, kami menyediakan beragam layanan mulai dari jasa edit video hingga video shooting. Kami mengutamakan inovasi, kreativitas, dan komitmen terhadap kualitas dalam setiap proyek. Dengan kemitraan yang kokoh, kami siap bekerja sama denganmu untuk menciptakan video berkualitas tinggi yang memukau audiens. Hubungi kami sekarang untuk solusi terbaik dalam kebutuhan produksi video Kamu!


OHBold Creative Agency
Membantu Brand Memenangkan Pasar.
Info Selengkapnya

Hubungi Kami!


No Comments

Post a Comment

Any question ?