Ketahui Apa itu Pre Production untuk Persiapan Shooting Lebih Matang

Apakah Boldee pernah mendengar istilah pre production? Memangnya apa itu pre production? Jadi, pre production atau pra produksi merupakan istilah yang mengacu pada tahap awal pembuatan film.

Sebelum mengerti istilah apa itu pre production, tentu Boldee bertanya-tanya apakah istilah ini berkaitan dengan suksesnya sebuah produksi film? Jawabannya tentu saja adalah ya!

Jadi begini Boldee, jika Kamu ingin memastikan apa itu pre production di dalam produksi film, diperlukan persiapan sehingga semua aspek kreatif dan logistik dapat dijalankan dengan lancar dan efisien, mulai dari penulisan skenario hingga pemilihan lokasi, serta pengaturan jadwal dan anggaran yang tepat.

Pre-production sendiri adalah tahap awal dalam pembuatan film di mana semua persiapan dilakukan sebelum proses pengambilan gambar dimulai. Langkah ini mencakup perencanaan, pengorganisasian, dan persiapan segala sesuatu yang diperlukan untuk produksi, seperti penulisan skrip, casting, lokasi pemotretan, desain set, pengadaan kostum dan properti, serta penyusunan anggaran.

Dengan kata lain, pre-production sangat penting karena kesuksesan produksi film banyak ditentukan oleh seberapa baik persiapan dilakukan sebelum kamera mulai menggulir.

Tahapan Pre Production

Setelah Boldee memahami apa itu pre production, berikut ini adalah tahapan-tahapan umum yang harus dilakukan selama tahap produksi film:

1. Pengembangan Konsep

Tahapan pertama di dalam apa itu pre production adalah pengembangan konsep. Pengembangan konsep adalah langkah penting dalam proses pembuatan film. Di tahap ini, kreativitas berperan besar dalam merancang ide-ide yang menarik dan relevan untuk disampaikan dalam bentuk film. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan dalam pengembangan konsep:

  • Brainstorming: Temui tim kreatif kamu untuk berdiskusi secara bebas tentang ide-ide yang mungkin menarik. Jangan ada batasan pada tahap ini, biarkan ide-ide muncul tanpa dihakimi.
  • Penelitian: Lakukan penelitian mendalam terkait tema atau konsep yang ingin kamu eksplorasi. Ini membantu memastikan bahwa konsep yang kamu kembangkan memiliki kedalaman dan integritas yang kuat.
  • Penguraian Konsep: Setelah kamu memiliki beberapa ide, pecahkan mereka menjadi elemen-elemen yang lebih kecil. Identifikasi karakter, plot, tema, dan pesan yang ingin kamu sampaikan.
  • Sketsa Plot: Buat sketsa awal untuk plot filmmu. Ini bisa berupa rangkaian peristiwa utama yang akan terjadi dalam cerita.
  • Pengembangan Karakter: Perinci karakter utama dan pendukung dalam cerita. Buat profil karakter yang mendalam termasuk latar belakang, kepribadian, motivasi, dan konflik internal.
  • Penulisan Skrip Awal: Jika kamu telah sampai pada tahap ini, mulailah menulis skrip awal berdasarkan ide-ide dan pengembangan yang telah kamu lakukan. Ini mungkin merupakan versi kasar yang akan mengalami banyak revisi selama proses produksi.
  • Feedback dan Revisi: Setelah kamu memiliki skrip awal, minta umpan balik dari anggota tim dan orang lain yang dapat memberikan pandangan objektif. Lakukan revisi berdasarkan masukan yang kamu terima.
  • Pematangan Konsep: Terus kembangkan dan perbaiki konsep filmmu seiring berjalannya waktu. Proses ini mungkin melibatkan banyak perubahan dan penyesuaian untuk memastikan bahwa cerita yang kamu kembangkan memiliki daya tarik dan keaslian yang kuat.

2. Pengembangan Skrip

Pengembangan skrip adalah langkah penting berikutnya di dalam istilah apa itu pre production, setelah memiliki konsep film yang solid. Proses ini melibatkan penguraian konsep ke dalam detail-detail cerita yang lebih spesifik, dialog, dan arahan visual yang akan menjadi panduan utama selama produksi film. Berikut adalah langkah-langkah yang biasanya dilakukan dalam pengembangan skrip:

  • Outlining: Mulailah dengan membuat kerangka skrip yang menguraikan alur cerita secara keseluruhan. Tentukan bagaimana setiap adegan akan berjalan dan bagaimana mereka akan terhubung satu sama lain.
  • Scene-by-Scene Breakdown: Selanjutnya, pecahkan kerangka skrip menjadi adegan-adegan individu. Tulis deskripsi singkat tentang apa yang terjadi di setiap adegan, termasuk lokasi, karakter yang terlibat, dan perkembangan plot.
  • Pengembangan Karakter dan Dialog: Lanjutkan dengan mengembangkan karakter-karakter utama dan pendukung lebih lanjut. Tulis dialog untuk setiap karakter yang mencerminkan kepribadian mereka dan mendorong plot ke depan.
  • Pengaturan Suasana: Deskripsikan suasana dan suasana hati setiap adegan dengan detail. Ini membantu sutradara dan kru produksi untuk memvisualisasikan bagaimana adegan harus dimainkan.
  • Ruang untuk Improvisasi: Meskipun skrip detail penting, tetapi berikan juga ruang untuk improvisasi kepada para aktor dan kru kreatif. Ini memungkinkan ekspresi kreatif dan kemungkinan menemukan momen-momen yang lebih kuat dalam proses produksi.
  • Pengeditan dan Revisi: Setelah skrip terinci selesai, lakukan revisi dan pengeditan sesuai kebutuhan. Perhatikan alur cerita, konsistensi karakter, dan kelayakan produksi.
  • Konsultasi dengan Tim Produksi: Libatkan anggota tim produksi seperti sutradara, produser, dan desainer produksi dalam proses pengembangan skrip. Mereka dapat memberikan wawasan berharga dan menangkap masalah potensial sebelum produksi dimulai.
  • Final Draft: Setelah semua revisi selesai, buatlah versi akhir dari skrip. Ini akan menjadi panduan utama selama proses produksi film.

3. Storyboarding

Storyboarding adalah proses penting dalam pra produksi film yang membantu menggambarkan secara visual setiap adegan dalam skenario. Setiap gambar storyboard menggambarkan adegan tertentu, mencakup detail seperti sudut kamera, gerakan kamera, komposisi visual, dan ekspresi karakter.

Dengan menggunakan storyboard, tim produksi dapat memvisualisasikan bagaimana setiap adegan akan direkam sebelum proses syuting dimulai. Ini membantu dalam perencanaan teknis, termasuk pengaturan kamera, pencahayaan, dan posisi aktor, sehingga memastikan bahwa visi sutradara dapat diwujudkan secara efektif ketika proses syuting berlangsung.

4. Perencanaan Produksi

Perencanaan produksi adalah tahap yang sangat penting dalam pra-produksi film yang melibatkan sejumlah langkah kunci. Berikut adalah beberapa komponen utama dari perencanaan produksi:

  • Pemilihan Lokasi: Memilih lokasi syuting yang sesuai dengan kebutuhan cerita dan memenuhi persyaratan teknis serta logistik.
  • Casting: Proses pemilihan aktor dan aktris yang sesuai untuk memerankan karakter-karakter dalam film.
  • Perancangan Set: Mendesain set dan mempersiapkan properti, dekorasi, dan elemen visual lainnya yang diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang sesuai dengan cerita.
  • Perizinan: Mendapatkan izin resmi dari pihak berwenang untuk melakukan kegiatan syuting di lokasi yang dipilih.
  • Perencanaan Anggaran: Menentukan anggaran produksi yang diperlukan untuk seluruh proses produksi, termasuk biaya untuk lokasi, casting, set, perizinan, dan lainnya.
  • Penjadwalan Produksi: Menyusun jadwal yang detail untuk proses produksi, termasuk pengaturan waktu untuk setiap adegan, syuting di lokasi yang berbeda, dan penggunaan kru dan peralatan.

5. Pemilihan Pemeran (Casting)

Proses casting adalah salah satu tahap penting dalam produksi film yang membutuhkan kecermatan, sensitivitas, dan keberanian dalam membuat keputusan. Pemilihan pemeran yang tepat dapat berkontribusi secara signifikan terhadap kualitas akhir dari sebuah film.

Pemilihan pemeran (casting) bertujuan untuk memastikan bahwa karakter-karakter dalam cerita diperankan dengan baik oleh aktor-aktor yang sesuai. Berikut adalah beberapa langkah yang biasanya dilakukan dalam proses casting:

Baca juga: Apa itu Post Production: Segalanya yang Perlu Kamu Ketahui

  • Pemahaman Karakter: Sutradara dan produser perlu memiliki pemahaman yang kuat tentang karakter-karakter dalam cerita. Mereka harus memahami kepribadian, latar belakang, dan motivasi setiap karakter untuk membantu dalam proses casting.
  • Penentuan Jenis Peran: Identifikasi jenis-jenis peran yang ada dalam cerita, seperti protagonis, antagonis, pendukung, dan peran-peran lainnya. Ini membantu dalam menentukan jenis aktor yang dibutuhkan untuk masing-masing peran.
  • Pembuatan Breakdown: Sutradara dan produser membuat daftar karakter beserta deskripsi singkat dan persyaratan yang diperlukan untuk setiap peran. Ini disebut sebagai “breakdown” dan digunakan sebagai panduan dalam audisi.
  • Audisi Terbuka: Biasanya, audisi diadakan di mana aktor-aktor dapat datang dan mengikuti proses seleksi. Mereka biasanya diminta untuk membacakan dialog atau melakukan adegan tertentu yang relevan dengan peran yang mereka audisi.
  • Konsultasi dengan Sutradara dan Produser: Sutradara dan produser bertemu dengan aktor-aktor yang telah di-audisi untuk membahas kemungkinan casting. Diskusi ini melibatkan evaluasi kinerja, kesesuaian dengan karakter, dan kemungkinan chemistry antara pemeran.
  • Pemilihan Pemeran: Setelah serangkaian audisi, sutradara dan produser memilih aktor-aktor yang paling sesuai untuk masing-masing peran. Keputusan ini didasarkan pada kualitas akting, kesesuaian dengan karakter, dan kemungkinan chemistry antara pemeran.
  • Negosiasi Kontrak: Setelah pemilihan pemeran, langkah selanjutnya adalah menegosiasikan kontrak dengan aktor-aktor yang dipilih. Ini mencakup detail seperti gaji, jadwal syuting, dan klausul-klausul lainnya yang relevan.
  • Resolusi Back-up: Terkadang, aktor yang telah dipilih tidak dapat melanjutkan peran karena berbagai alasan. Oleh karena itu, ada kebutuhan untuk memiliki pilihan cadangan atau alternatif untuk setiap peran dalam hal ini.

6. Perancangan Produksi

Perancangan produksi (production design) adalah tahap kunci dalam proses pembuatan film yang melibatkan perancangan elemen-elemen visual seperti kostum, riasan, properti, set, dan dekorasi.

Tujuan dari perancangan produksi adalah menciptakan lingkungan visual yang konsisten dengan cerita film dan membantu mengangkat kualitas produksi secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa langkah yang biasanya dilakukan dalam perancangan produksi:

  • Analisis Skrip: Tim perancangan produksi mempelajari skrip secara menyeluruh untuk memahami kebutuhan visual setiap adegan dan karakter. Mereka mencatat detail seperti setting, periode waktu, dan nuansa emosional yang ingin disampaikan.
  • Riset Visual: Melakukan riset untuk mengumpulkan referensi visual yang relevan, termasuk gambar, foto, dan video yang dapat membantu menginspirasi desain produksi. Ini bisa mencakup penelitian tentang periode waktu tertentu, lokasi geografis, atau gaya tertentu.
  • Perancangan Kostum: Tim perancangan kostum bekerja sama dengan sutradara dan desainer produksi untuk merancang kostum-kostum yang sesuai dengan karakter dan setting cerita. Mereka memperhatikan detail seperti periode waktu, kepribadian karakter, dan kebutuhan adegan tertentu.
  • Perancangan Riasan: Desainer rias bekerja sama dengan tim perancangan kostum untuk merancang riasan yang sesuai dengan karakter dan suasana film. Mereka memperhatikan detail seperti warna kulit, struktur wajah, dan kebutuhan adegan tertentu.
  • Perancangan Properti: Tim perancangan properti bertanggung jawab untuk merancang atau mengumpulkan properti yang dibutuhkan untuk setiap adegan. Mereka memperhatikan detail seperti fungsi, gaya, dan konsistensi visual dengan setting umum film.
  • Perancangan Set dan Dekorasi: Desainer produksi bekerja sama dengan sutradara untuk merancang set dan dekorasi yang sesuai dengan kebutuhan cerita. Mereka memperhatikan detail seperti skala, proporsi, tekstur, dan nuansa warna untuk menciptakan lingkungan yang kohesif.
  • Konsultasi dengan Tim Produksi: Tim perancangan produksi berkolaborasi dengan sutradara, produser, dan anggota tim produksi lainnya untuk memastikan konsistensi visual dan kecocokan dengan visi keseluruhan film.
  • Pengadaan dan Persiapan: Setelah desain selesai, tim produksi mulai mengadaan atau membuat semua elemen produksi yang diperlukan. Ini termasuk pembelian atau penyewaan kostum dan properti, serta pembuatan set dan dekorasi.

7. Perencanaan Logistik

Perencanaan logistik merupakan tahapan dalam apa itu pre production berikutnya. Perencanaan logistik sendiri adalah aspek penting dalam produksi film yang memastikan bahwa semua kebutuhan praktis dan operasional terpenuhi untuk mendukung jalannya produksi dengan lancar.

Berikut adalah beberapa langkah yang biasanya dilakukan dalam perencanaan logistik produksi film:

  • Identifikasi Kebutuhan Logistik: Tim produksi mengidentifikasi semua kebutuhan logistik yang diperlukan untuk produksi film, termasuk transportasi, akomodasi, makanan dan minuman, peralatan, fasilitas produksi, dan lain-lain.
  • Penjadwalan Transportasi: Mengatur transportasi untuk anggota tim produksi, aktor, dan kru dari lokasi ke lokasi, serta perjalanan antara lokasi produksi dan akomodasi. Ini mungkin melibatkan penyewaan kendaraan, pengaturan jadwal shuttle, atau pemesanan tiket transportasi umum.
  • Pengaturan Akomodasi: Mengatur akomodasi untuk anggota tim produksi yang membutuhkan tempat menginap selama proses produksi. Ini bisa berupa hotel, apartemen sewa, rumah tamu, atau penginapan lainnya sesuai dengan anggaran dan preferensi.
  • Pengadaan Makanan dan Minuman: Mengatur penyediaan makanan dan minuman untuk anggota tim produksi selama hari-hari syuting. Ini termasuk sarapan, makan siang, makan malam, serta makanan ringan dan minuman selama istirahat.
  • Penyediaan Peralatan: Memastikan bahwa semua peralatan yang diperlukan untuk produksi film, baik itu kamera, pencahayaan, suara, atau peralatan lainnya, tersedia dan siap digunakan. Ini mungkin melibatkan penyewaan, pembelian, atau koordinasi dengan vendor peralatan produksi.
  • Fasilitas Produksi: Mengatur fasilitas produksi seperti studio, ruang ganti, ruang makeup, ruang penyimpanan peralatan, dan ruang kru lainnya sesuai kebutuhan produksi.
  • Pengelolaan Logistik Harian: Membuat jadwal harian yang rinci untuk transportasi, akomodasi, makanan, dan peralatan untuk setiap hari produksi. Mengoordinasikan semua kegiatan logistik dengan tim produksi untuk memastikan kelancaran jalannya produksi.
  • Kontrol Anggaran: Memastikan bahwa semua kebutuhan logistik dipertimbangkan dalam anggaran produksi dan mengelola pengeluaran logistik sesuai dengan batas yang ditetapkan.
  • Komitmen Terhadap Keselamatan: Memastikan bahwa semua aspek logistik dipertimbangkan dengan memperhatikan keselamatan anggota tim produksi, baik itu dalam transportasi, akomodasi, atau lingkungan produksi.

8. Pembuatan Jadwal Produksi

Pembuatan jadwal produksi adalah langkah penting dalam perencanaan produksi film yang memastikan bahwa semua adegan direkam dengan efisien dan efektif. Berikut adalah langkah-langkah umum yang dilakukan dalam pembuatan jadwal produksi:

Baca juga: Jasa Video Produk Terpercaya untuk Tingkatkan Penjualan

  • Analisis Skrip: Tim produksi melakukan analisis menyeluruh terhadap skrip untuk memahami kebutuhan produksi untuk setiap adegan. Ini mencakup identifikasi lokasi, jumlah adegan, jumlah pemeran yang terlibat, dan kebutuhan teknis lainnya.
  • Pengaturan Prioritas: Menentukan urutan adegan yang akan direkam berdasarkan prioritas cerita, ketersediaan lokasi, dan ketersediaan pemeran dan kru. Adegan yang membutuhkan lokasi khusus atau peralatan khusus mungkin perlu direncanakan terlebih dahulu.
  • Ketersediaan Lokasi: Memeriksa ketersediaan lokasi untuk setiap adegan dan mengatur jadwal pengambilan gambar berdasarkan ketersediaan tersebut. Kadang-kadang perlu dilakukan perjalanan antar lokasi, dan ini juga harus dipertimbangkan dalam jadwal produksi.
  • Ketersediaan Pemeran dan Kru: Mengkoordinasikan jadwal pemeran dan kru untuk memastikan bahwa semua orang yang terlibat dalam produksi film tersedia pada waktu yang dibutuhkan. Ini bisa melibatkan berbagai jadwal dan ketersediaan yang harus dipertimbangkan.
  • Pembagian Waktu: Memperkirakan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk setiap adegan berdasarkan kompleksitas, jumlah pemeran yang terlibat, dan kebutuhan teknis lainnya. Ini membantu dalam menentukan berapa banyak adegan yang dapat direkam dalam satu hari.
  • Pertimbangan Pemotretan: Memperhitungkan faktor-faktor seperti waktu matahari terbit dan terbenam, cuaca, dan kondisi pencahayaan lainnya dalam menentukan jadwal pengambilan gambar untuk setiap adegan. Ini membantu dalam mencapai pencahayaan dan suasana yang diinginkan untuk setiap adegan.
  • Fleksibilitas: Menyediakan waktu tambahan dalam jadwal untuk situasi yang tidak terduga atau perubahan yang mungkin terjadi selama proses produksi. Ini membantu dalam mengatasi masalah yang mungkin timbul tanpa mengganggu jadwal keseluruhan.
  • Komunikasi: Berkomunikasi secara teratur dengan semua anggota tim produksi tentang jadwal produksi untuk memastikan bahwa semua orang memiliki pemahaman yang jelas tentang rencana dan tanggung jawab mereka.

9. Perencanaan Keuangan

Perencanaan keuangan adalah tahap penting dalam produksi film yang melibatkan penentuan anggaran keseluruhan dan alokasi dana untuk setiap aspek produksi. Berikut adalah langkah-langkah umum yang dilakukan dalam perencanaan keuangan produksi film:

  • Penentuan Anggaran Keseluruhan: Tim produksi menentukan anggaran keseluruhan yang tersedia untuk produksi film. Ini melibatkan menetapkan jumlah maksimum yang dapat dihabiskan untuk membuat film, yang biasanya ditentukan berdasarkan sumber pendanaan yang tersedia.
  • Identifikasi dan Estimasi Biaya: Tim produksi melakukan identifikasi dan estimasi biaya untuk setiap aspek produksi, termasuk gaji pemeran dan kru, sewa lokasi, peralatan produksi, kostum, riasan, properti, makanan dan minuman, transportasi, akomodasi, dan biaya produksi lainnya.
  • Pembagian Anggaran: Setelah biaya yang diperkirakan telah diidentifikasi, tim produksi membagi anggaran keseluruhan ke dalam bagian-bagian yang sesuai untuk setiap aspek produksi. Ini membantu dalam mengalokasikan dana secara efektif dan memastikan bahwa tidak ada aspek produksi yang terlupakan.
  • Pemantauan dan Pengendalian Anggaran: Selama proses produksi, tim produksi memantau dan mengendalikan pengeluaran untuk memastikan bahwa mereka tetap sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan. Ini melibatkan pelaporan secara berkala tentang pengeluaran aktual versus perkiraan dan pengambilan tindakan korektif jika diperlukan.
  • Pemantauan Cash Flow: Selain memantau pengeluaran, tim produksi juga memantau aliran kas untuk memastikan bahwa dana yang cukup tersedia pada setiap tahap produksi. Ini penting untuk memastikan kelancaran jalannya produksi tanpa gangguan keuangan.
  • Negosiasi Kontrak: Tim produksi menegosiasikan kontrak dengan pemeran, kru, dan vendor lainnya untuk memastikan bahwa biaya yang disepakati sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan.
  • Pemantauan Kinerja Keuangan: Setelah produksi selesai, tim produksi mengevaluasi kinerja keuangan produksi film untuk mengevaluasi apakah anggaran telah terpenuhi dan apakah ada pelajaran yang dapat dipetik untuk produksi film di masa depan.
  • Pelaporan dan Akuntansi: Terakhir, tim produksi membuat laporan keuangan final untuk produksi film, yang mencakup semua pengeluaran yang telah dibuat dan pendapatan yang telah diterima. Ini membantu dalam melacak pengeluaran dan memastikan akuntabilitas keuangan.

10. Pengaturan Asuransi

Pengaturan asuransi adalah langkah penting dalam perlindungan produksi film dari risiko finansial yang mungkin terjadi selama proses produksi. Berikut adalah beberapa langkah yang biasanya dilakukan dalam pengaturan asuransi untuk produksi film:

  • Identifikasi Risiko: Tim produksi mengidentifikasi berbagai risiko yang mungkin terjadi selama produksi film, seperti cedera pemeran atau kru, kerusakan properti, keterlambatan produksi, pembatalan produksi, dan risiko lainnya yang terkait dengan industri film.
  • Konsultasi dengan Pialang Asuransi: Tim produksi bekerja sama dengan pialang asuransi atau perusahaan asuransi untuk mendapatkan saran tentang jenis asuransi yang sesuai untuk produksi mereka. Pialang asuransi akan membantu dalam menilai risiko dan menawarkan opsi asuransi yang sesuai.
  • Pemilihan Polis Asuransi: Berdasarkan risiko yang diidentifikasi, tim produksi memilih polis asuransi yang tepat untuk melindungi produksi mereka. Polis asuransi yang umum untuk produksi film termasuk asuransi kecelakaan umum, asuransi tanggung jawab publik, asuransi properti, asuransi keselamatan kerja, dan asuransi produksi lainnya yang sesuai.
  • Pembelian Polis Asuransi: Setelah memilih polis asuransi yang sesuai, tim produksi membeli polis asuransi dari perusahaan asuransi yang dipilih. Mereka membayar premi asuransi yang sesuai dengan cakupan yang dipilih dan jangka waktu polis.
  • Pemantauan dan Pembaruan Polis: Selama produksi berlangsung, tim produksi memantau kondisi produksi dan memastikan bahwa polis asuransi mereka tetap aktual dan mencakup semua risiko yang relevan. Mereka juga memperbarui polis asuransi jika ada perubahan dalam kondisi produksi.
  • Penyimpanan Dokumen Asuransi: Tim produksi menyimpan dokumen asuransi dengan aman dan mudah diakses. Ini termasuk polis asuransi, sertifikat asuransi, klaim asuransi, dan dokumen lainnya terkait dengan asuransi produksi.
  • Penyusunan Rencana Darurat: Meskipun asuransi dapat memberikan perlindungan finansial, tim produksi juga menyusun rencana darurat untuk mengatasi situasi darurat yang mungkin terjadi selama produksi. Ini termasuk rencana tanggap darurat untuk cedera atau kecelakaan, serta prosedur untuk menangani situasi darurat lainnya.

11. Pembuatan Tim Produksi

Pembuatan tim produksi adalah langkah penting dalam istilah apa itu pre production. Persiapan produksi film yang melibatkan perekrutan anggota tim, semestinya melibatkan tim yang memiliki keterampilan dan pengalaman yang diperlukan untuk menjalankan berbagai tugas di dalam keterlibatannya untuk proses pembuatan film. Berikut adalah langkah-langkah yang biasanya dilakukan dalam pembuatan tim produksi:

  • Identifikasi Kebutuhan: Tim produksi mengidentifikasi kebutuhan spesifik untuk produksi film mereka, termasuk peran-peran kunci seperti sutradara, produser, sinematografer, editor, penulis skenario, desainer produksi, desainer kostum, desainer rias, dan anggota kru lainnya yang diperlukan.
  • Penyusunan Job Description: Untuk setiap peran dalam tim produksi, disusun deskripsi pekerjaan yang menjelaskan tanggung jawab, kualifikasi yang diharapkan, dan keterampilan yang dibutuhkan. Ini membantu dalam menentukan jenis orang yang tepat untuk direkrut.
  • Pengumuman Pekerjaan: Job vacancies diumumkan melalui berbagai saluran seperti situs web pekerjaan, jejaring profesional, agen bakat, universitas film, forum industri, dan jaringan pribadi. Pengumuman pekerjaan harus mencakup deskripsi pekerjaan, persyaratan kualifikasi, informasi kontak, dan batas waktu untuk mengajukan lamaran.
  • Seleksi dan Wawancara: Tim produksi meninjau lamaran yang masuk dan melakukan proses seleksi untuk memilih kandidat yang sesuai. Kandidat yang terpilih biasanya diundang untuk wawancara, yang dapat dilakukan secara tatap muka, melalui telepon, atau melalui video.
  • Evaluasi Portofolio: Untuk peran-peran kreatif seperti sutradara, sinematografer, editor, dan desainer produksi, tim produksi juga mengevaluasi portofolio kandidat yang mencantumkan proyek-proyek sebelumnya yang telah mereka kerjakan. Ini membantu dalam menilai kualitas pekerjaan mereka dan gaya artistik mereka.
  • Referensi dan Penilaian: Tim produksi melakukan pemeriksaan referensi untuk memverifikasi pengalaman dan kualifikasi kandidat. Mereka juga melakukan penilaian lebih lanjut jika diperlukan, seperti tes keterampilan atau tugas praktis.
  • Pemilihan Kandidat: Setelah proses seleksi selesai, tim produksi memilih kandidat terbaik untuk setiap peran dalam tim produksi. Keputusan ini didasarkan pada kualifikasi, pengalaman, keterampilan, dan kecocokan budaya.
  • Pembuatan Kontrak: Setelah kandidat terpilih, tim produksi membuat kontrak kerja yang mencakup detail seperti gaji, jadwal kerja, tanggung jawab, dan persyaratan lainnya. Kontrak ini ditandatangani oleh kedua belah pihak sebelum memulai pekerjaan.
  • Orientasi dan Integrasi: Setelah direkrut, anggota tim produksi yang baru diberikan orientasi tentang proyek film, visi dan misi produksi, serta proses kerja yang berlaku. Mereka diintegrasikan ke dalam tim produksi dan diberi sambutan yang hangat.

12. Persiapan Teknis

Langkah terakhir di dalam tahapan apa itu pre production adalah persiapan teknis. Persiapan teknis adalah tahap penting dalam produksi film yang melibatkan penyediaan dan persiapan semua peralatan produksi yang diperlukan, termasuk kamera, pencahayaan, dan peralatan audio. Berikut adalah langkah-langkah umum yang dilakukan dalam persiapan teknis produksi film:

Baca juga: Apa itu TVC: Penjelasan dan Kelebihannya terhadap Penjualan

  • Penetapan Anggaran: Menentukan anggaran keseluruhan yang tersedia untuk produksi film. Ini melibatkan penilaian terhadap dana yang tersedia dari sponsor, investor, atau pihak pendukung lainnya.
  • Identifikasi Biaya: Menganalisis setiap aspek produksi untuk mengidentifikasi biaya yang terlibat. Ini termasuk biaya casting, lokasi, peralatan, gaji kru, biaya produksi, biaya pemasaran, dan lain-lain.
  • Alokasi Dana: Mengalokasikan dana sesuai dengan kebutuhan setiap aspek produksi. Misalnya, sebagian besar dana mungkin dialokasikan untuk casting, pengambilan gambar, dan pengeditan, sementara sebagian kecilnya untuk biaya pemasaran.
  • Pemantauan dan Pengendalian: Memantau pengeluaran secara teratur selama produksi untuk memastikan bahwa anggaran tidak melebihi batas yang ditetapkan. Jika ada perubahan atau kebutuhan tambahan, harus dilakukan evaluasi ulang terhadap anggaran dan dilakukan pengendalian pengeluaran yang efektif.
  • Pencarian Sumber Pendanaan Tambahan: Jika diperlukan, mencari sumber pendanaan tambahan untuk menutupi biaya yang tidak terduga atau untuk meningkatkan kualitas produksi.
  • Evaluasi Akhir: Setelah produksi selesai, melakukan evaluasi akhir terhadap pengeluaran untuk memastikan bahwa semua biaya telah dicatat dan membandingkan pengeluaran aktual dengan anggaran awal.

Kesimpulan

Jika Boldee masih belum memahami istilah apa itu pre production, kiranya perlu dipahami kembali tahapan-tahapan pre production di atas mulai dari awal untuk lebih menelaah kembali apa yang dimaksud dengan apa itu pre production dan berbagai langkah-langkah kongkretnya.

Dalam tahapan pra-produksi (pre-production) film, sejumlah langkah kunci dilakukan untuk mempersiapkan segala sesuatu sebelum proses syuting dimulai. Ini termasuk pengembangan konsep cerita, penulisan skenario, storyboard, pemilihan tim kreatif, casting, perancangan set, perizinan, perencanaan anggaran, pembuatan jadwal produksi, dan perencanaan logistik.

Dengan melakukan semua tahapan ini dengan cermat dan efisien, tim produksi dapat memastikan bahwa proses produksi film berjalan lancar dan sesuai dengan visi kreatif yang telah ditetapkan. Pre-produksi yang solid adalah pondasi yang penting untuk kesuksesan produksi film secara keseluruhan.

Demikian ulasan lengkap mengenai apa itu pre production, semoga penjelasan di atas dapat bermanfaat untuk Kamu yang bergerak di bidang pembuatan film atau bidang multimedia.

Pra produksi adalah tahapan yang penting dan kompleks dalam produksi film yang membutuhkan perencanaan yang matang dan kerja sama tim yang solid untuk memastikan kelancaran proses produksi secara keseluruhan. Dengan memahami tahapan dan komponen-komponen pre production, diharapkan Kamu dan tim produksimu dapat menjalankan proyek film dengan efisien dan sukses.


OHBold Creative Agency
Membantu Brand Memenangkan Pasar.
Info Selengkapnya

Hubungi Kami!


No Comments

Post a Comment

Any question ?